Kamis, 21 November 2019

JURNAL #16: Penyihir Berdasarkan Asal Sumber Kekuatannya

Merry meet, Namaste, Rahayu...


Halo, apa kabar, saudara saudari Penyihir dan Wiccan? Apa kalian melewati Merkury Retrograde dengan aman? Semoga aman-aman saja, yaaaa...


Setelah beberapa bulan lalu aku membuat postingan tentang jenis penyihir berdasarkan latar belakangnya, kali ini aku akan berbagi tentang jenis-jenis penyihir berdasarkan sumber kekuatan mereka. Oh ya, semua ini aku buat berdasarkan pendapat dan pengamatan pribadi. Oke, langsung saja.

1. Penyihir Alami (Natural/Born Witch)

Penyihir Alami adalah jenis penyihir yang amat langka, sebab mereka tidak mendapatkan atau menarik kekuatan melalui dewa-dewi, roh alam, apalagi iblis, melainkan dari dalam diri mereka sendiri. Mereka umumnya terlahir dari keluarga non-penyihir dan mengalami kehidupan yang berliku. Biasanya mereka tidak memiliki ayah atau bahkan yatim piatu. Kekuatan mereka biasanya berkembang dengan sendirinya tanpa ada pelatihan khusus. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, kekuatan yang ada dalam diri mereka akan bermunculan dan berkembang. Awalnya mereka pasti tidak akan menyadari keistimewaan mereka, tapi setelah usianya matang mereka akan menyadari hal tersebut.

2. Penyihir Satanik (Satanic Witch)

Penyihir Satanik adalah yang paling sering muncul di tv-tv, di mana para wanita menandatangani buku perjanjian dengan The Devil. Penyihir jenis ini mendapatkan kekuatan dari sumber yang tak lain adalah The Devil sendiri. Jika si Penyihir berpaling dari The Devil, ada kemungkinan kekuatan sihirnya akan hilang dan mereka bisa saja mati.

3. Penyihir Buatan (Made Witch)

Penyihir Buatan dikatakan sebagai jenis penyihir yang paling rendah. Sebab kekuatannya berasal dari Penyihir yang menciptakannya. Ya, seorang Penyihir memang bisa menciptakan Penyihir lain. Ini tak ubahnya kalau kita berguru pada seseorang dan Sang Guru mengalirkan sedikit ilmunya kepada kita, lalu kita diminta untuk mengolah kekuatan itu sendiri. Penyihir ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengembangkan sihir mereka dibandingkan dua jenis lainnya.

4. Penyihir Pagan (Pagan Witch)

Penyihir Pagan adalah jenis Penyihir yang mendapatkan kekuatan sihir mereka dari dewa-dewi tertentu. Biasanya mereka adalah pengikut atau pemuja yang setia dari dewa-dewi terkait. Mereka ada yang biasa-biasa saja hingga yang ekstrim. Umumnya, mereka secara berkala akan memberikan persembahan besar kepada dewa-dewi yang mereka puja. Persembahannya beragam, bisa binatang hingga manusia, tergantung seberapa ekstrim paham yang mereka anut. Sihir mereka akan semakin kuat jika persembahan yang mereka berikan semakin besar. Pada masa kini, sudah tidak banyak Penyihir Pagan. Kalaupun ada, mereka  tidak lagi memberikan persembahan manusia, tapi masih memberikan kurban binatang.

5. Penyihir Langitan (High Witch)

Penyihir Langitan adalah jenis Penyihir yang mendapatkan kekuatan sihir dari benda-benda langit dan juga para malaikat. Mereka adalah kelompok yang jarang menggunakan sihir untuk kepentingan duniawi. Sihir mereka lebih difokuskan pada untuk kepentingan ritual besar. Biasanya mereka sangat ahli dalam hal astronomi dan juga praktisi Kabbalah.

6. Penyihir Bumi/Wiccan (Earth Witch/Wiccan)

Ada Penyihir Langitan, ada Penyihir Bumi. Penyihir Bumi adalah jenis Penyihir yang sumber kekuatannya berasal dari bumi beserta isinya. Mereka sangat menghormati bumi dan memuja-Nya. Mereka adalah kelompok yang menggunakan sihir untuk pemenuhan keinginan-keinginan sejati mereka. Selain memuja bumi, mereka juga memuja dewa-dewi tertentu yang merupakan representasi dari fenomena alam, seperti: siang, malam, dan pergantian musim; aspek kehidupan, seperti: kemakmuran, kesuburan, dll; dan elemen-elemen di bumi, seperti: gunung, laut, sungai, dll.

7). Penyihir Shamanik (Shamanic Witch)

Penyihir jenis ini yang menurut pendapat pribadiku agak kurang fleksibel. Sebab, para praktisinya harus selalu berada di tanah tempat mereka diinisiasi atau mendapatkan 'wahyu'. Kekuatan mereka berasal dari para leluhur, para pendahulu, serta roh-roh alam yang berkuasa di tempat tersebut.
.

Oke, itu saja untuk hari ini. Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca, dan akhir kata...


Blessed be!

Jumat, 01 November 2019

SPIRIT #5: Perbedaan Hantu, Arwah, dan Qarin

Merry meet, Namaste, Rahayu...

Halo, Wiccan dan Witches! Bulan baru semangat baru. Semoga di bulan baru ini, kita semua mendapatkan keberkahan yang lebih dari bulan sebelumnya, dan kita menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Pada kesempatan ini, aku akan membahas tentang perbedaan hantu, arwah, dan qarin. Mereka sebenarnya berbeda, tapi kebanyakan orang menyamaratakan mereka dengan menyebut mereka sebagai "qarin". Oke, langsung saja kita bahas.

Apa itu Hantu?

Hantu adalah sukma dari manusia atau binatang yang sudah mati dan memilih tinggal sementara waktu karena merasa ada urusan yang belum terselesaikan. Mereka sangat lemah dan sangat tidak mungkin menghantui atau meneror kita. Mereka tinggal, biasanya untuk memastikan kalau orang yang mereka sayangi baik-baik saja tanpa mereka.
Mereka bisa tinggal selama 7, 36, 40, 100, hingga 1000 hari. Selama itulah mereka harus menyelesaikan urusan yang belum  terselesaikan. Jika sebelum 1000 hari urusan mereka selesai, maka mereka bisa langsung menyeberang ke lorong cahaya dan menjadi bagian Dunia Roh. Tapi, jika sampai 1000 hari mereka belum menyelesaikan urusan, maka mereka sudah tidak bisa disebut sebagai hantu lagi.

Apa itu Arwah?

Arwah adalah roh manusia yang memilih untuk tinggal atau tidak mampu menyeberang ke Dunia Roh karena beberapa alasan, seperti:
1. Kebingungan.
Mereka yang kebingungan biasanya akan bergentayangan dan meminta bantuan orang-orang yang memiliki kelebihan untuk dipandu.

2. Urusan yang belum terselesaikan.
Mereka yang tak bisa menyelesaikan urusannya sendiri, akan berkelana mencari seseorang yang mau membantu mereka menyelesaikan urusan tersebut.

3. Rasa marah dan kecewa.
Mereka yang memiliki rasa marah dan kecewa adalah arwah yang cukup berbahaya, karena amarah dan kekecewaan mereka bisa memengaruhi manusia-manusia yang sensitif.

4. Dendam yang besar.
Arwah pendendam satu tingkat lebih berbahaya dibandingkan arwah yang pemarah. Karena arwah pendendam bisa saja merasuki seseorang guna membalas dendam, atau bisa saja mencelakai manusia yang mereka anggap berkaitan  dengan dendam yang mereka miliki.

5. Takut memilih jalan yang salah.
Arwah-arwah macam ini sudah memiliki niat untuk menyeberang, tapi mereka takut salah memilih jalan. Jadi biasanya mereka juga meminta bantuan manusia.

6. Rasa takut pada entitas yang tidak diketahui.
Arwah ini biasanya adalah arwah-arwah dari manusia yang hidup berdasarkan agama atau sistem kepercayaan tertentu. Mereka takut menyeberang karena memiliki rasa takut pada "sesuatu" di sana yang mungkin akan menghukum mereka atas segala dosa yang mereka perbuat.

7. Takut diadili secara brutal.
Selain takut berhadapan dengan "sosok" yang mereka percayai ada di sana untuk mengadili mereka, para arwah juga merasa takut pada hukuman-hukuman yang akan mereka terima.

8. Orang terkasih belum merelakan.
Ketika orang terkasih dari si arwah belum merelakan, apalagi sampai menyimpan rasa tidak adil, amarah, kecewa, dan dendam, maka itu akan mengikat si arwah untuk tetap tinggal di bumi.

Apa itu Qarin?

Qarin adalah nama spesies jin. Jika spesies jin seperti Ifrit, Marid, Sila, dan Syaitan tinggal di dimensi yang jauh, Qarin adalah jenis jin yang hidup berdampingan dengan manusia. Dan, kemampuan utama mereka adalah melakukan shapeshifting alias perubahan wujud. Mereka inilah yang suka muncul dalam wujud pocong, kuntilanak, sundel bolong, dan sosok-sosok tertentu yang menyerupai seseorang. Tujuan mereka adalah untuk menakuti  dan menghasut manusia. Berhadapan  dengan mereka adalah hal yang sangat tricky.
Jika kita berhadapan dengan sosok yang mengaku seseorang, maka  kita harus jeli, jangan langsung percaya. Karena meskipun Qarin sangat handal dalam seni menyerupai dan terkesan sangat meyakinkan, kita masih bisa mengetahui titik lemah mereka. Memang tidak mudah, dibutuhkan latihan yang konsisten dan keyakinan yang besar pada intuisi atau dorongan jiwa.

.

Oke, sekian dulu untuk hari ini.  Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca, akhir kata...


Blessed be!

Rabu, 30 Oktober 2019

SPIRIT #4: Jenis-jenis Roh Penjaga

Merry meet, Namaste, Rahayu...

Halo, apa kabar, Wiccan dan Witches? Apa rencana kalian untuk merayakan Samhain? Apa pun itu, semoga semuanya berjalan lancar.

Setelah beberapa waktu lalu aku sudah membahas soal Roh Pembimbing, kali ini aku akan membahas tentang Roh Penjaga. Apa saja sih yang bisa dikategorikan sebagai Roh Penjaga. Baiklah, langsung saja...

Sebelum membahas jenis-jenis  Roh Penjaga. Apa sih Roh Penjaga itu?
Roh Penjaga adalah entitas dari jenis yang bervariasi yang memiliki tugas menjaga sesorang, tempat, atau alam.

1. Hewan Penjaga (Guardian Animals)

Hewan Penjaga adalah jenis roh yang berwujud binatang. Wujudnya bisa binatang apa pun, mulai dari kera, ular, harimau, rusa, beruang, kuda, dan lain-lain. Roh jenis ini biasanya akan menjaga tempat-tempat suci atau alam, seperti pohon, sungai, dan sebagainya; dan dalam beberapa kasus juga menjaga manusia. Mereka  bisa tampak dalam wujud sebagai hewan dengan ukuran normal, tapi bisa juga tampil dengan ukuran yang tidak normal.

2. Roh Leluhur (Ancestor Spirits)

Roh Leluhur adalah jenis penjaga yang biasanya menjaga situs-situs bersejarah hingga menjaga suatu keluarga yang berada dalam garis keturunannya. Mereka akan menjaga keseluruhan keluarga, bukan satu orang saja.

3. Roh Kerabat (Relative Spirits)

Roh ini adalah penjaga yang merupakan roh dari anggota keluarga dari seseorang, bisa kakek, nenek, paman, bibi, dan sebagainya. Tidak seperti leluhur yang menjaga secara keseluruhan keturunan, Roh Kerabat cenderung hanya menjaga salah satu dari garis keturunannya saja atau orang yang paling mereka sayangi.

4. Roh Penunggu Alam (Nature Guardian Spirits)

Roh Penunggu Alam atau Roh Penunggu, adalah roh-roh dari berbagai jenis yang menunggu atau menjaga suatu objek alam dan menetap di sana. Roh-roh ini biasa menjaga sumur, pohon tua, sumber air, sungai, dan danau. Mereka bisa dari golongan Nimfa (Nymph), Peri (Fairy), Elf, hingga Jin. Pada masa kuno, mereka dipuja oleh manusia sebagai dewa kecil (Minor Deities). Roh jenis ini tidak menjaga manusia, mereka justru kadang menghukum manusia yang merusak alam di mana mereka tinggal. Mereka juga tidak bisa meninggalkan tempat mereka, karena itu akan mendatangkan efek buruk pada alam yang mereka jaga.

Semisal ada sebuah sumur, di sana ada Nimfa dari jenis Naiad (Nimfa mata air). Selama Naiad itu di sana, air sumur tidak pernah kering. Manusia memujanya dan memberikan persembahan sebagai rasa syukur. Naiad itu mendapatkan kekuatan untuk menjaga air sumur tetap bersih dan tak pernah kering, dari manusia yang percaya  dan berdoa padanya. Ketika manusia melupakannya, sang Naiad akan melemah. Selanjutnya ada dua pilihan, dia harus tinggal di sumur itu hingga benar-benar dilupakan atau pergi dari sumur itu. Tanpa kepercayaan manusia, Naiad tak punya kekuatan sehingga air sumur akan mulai keruh dan tak layak dipakai, pada akhirnya ditutup hingga dihancurkan. Jika dia memilih pergi, maka sumur itu akan mengering. Bisa saja ada airnya, tapi rasanya akan berbeda jika ada sang Naiad di sana.

Sama halnya kalau Driad (Nimfa pohon) meninggalkan pohon yang dijaganya, maka pohon itu tidak akan pernah tumbuh lagi, mengering dan mati.

5. Makhluk Surgawi (Celestial Beings)

Roh jenis ini memiliki banyak variasi, mulai dari utusan dewa-dewi hingga malaikat-malaikat kecil.

6. Malaikat Agung (Archangels)

Malaikat Agung atau Archangels juga bisa menjadi Roh Penjaga. Mereka tidak hanya melindungi satu orang saja, tapi bisa lebih dari satu. Tidak semua orang memiliki penjaga dari golongan ini.

7. Rekan Jiwa (Soul mates)

Rekan Jiwa kita juga bisa menjadi Roh Penjaga kita. Ini terjadi ketika kita dan mereka telah membuat perjanjian bahwa mereka akan menjadi penjaga kita apabila mereka mati nantinya. Jadi, bisa jadi Roh Penjaga kita adalah orang yang pernah dekat atau pernah hadir di kehidupan masa lalu kita.

8. Keluarga Jiwa (Soul Families)

Jka bicara tentang Rekan Jiwa, maka kita juga hahrus membahas tentang Keluarga Jiwa. Sama seperti Rekan Jiwa, Keluarga Jiwa juga bisa menjadi Roh Penjaga. Ini terjadi juga karena perjanjian antara jiwa kita dengan jiwa mereka.

.

Oke, itu tadi jenis-jenis Roh Penjaga. Jangan lupa cek juga jenis-jenis Roh Pembimbing. Sekian untuk hari ini, terima kasih sudah singgah di Biara Wicca, akhir kata...

Blessed be!

Rabu, 09 Oktober 2019

SPIRIT #3: Peran-peran yang Dipegang Oleh Roh Pembimbing

Merry meet... Namaste... Rahayu...

Halo, apa kabar, Wiccan dan Witches? Semoga selalu dalam kelimpahan. Oh ya, akhir-akhir ini panas mataharinya sudah nggak kayak beberapa hari sebelumnya, bukan? Sudah mendingan. Panasnya sudah turun. Iya, memang. Beberapa waktu lalu aku coba kontak Roh Elemental yang ada di sekitar tempat tinggalku masalah kondisi Ibu Bumi saat itu. Dan, mereka bilang kondisinya sudah jauh lebih membaik, karena banyak yang saling bahu membahu memulihkan Ibu Bumi kita ini. Tapi ... mereka masih bilang tapi waktu itu hmmm... ternyata itu masih pemulihan tahap satu katanya. Ibu Bumi masih butuh banyak energi penyembuhan dari semuanya. Kalau sekarang sih sudah masuk pemulihan tahap dua. Ayo, sebarkan cinta dan cahaya lebih banyak lagi supaya Ibu Bumi lekas pulih.

Itu saja pengantarnya. Sebenarnya hari ini aku mau bahas soal peran-peran para Roh Pembimbing kita. Ini berdasarkan pandangan pribadiku dan berdasarkan sumber-sumber yang memang resonate denganku. Oke, langsung saja ini daftarnya:

1). Kanselir/Duta Perwakilan

Roh Pembimbing yang berperan sebagai Kanselir adalah yang paling jarang berada di dekat kita, sebab mereka harus berada di atas sana sebagai perwakilan kita. Merekalah yang akan menerima segala materi apa-apa saja yang akan diberikan kepada kita, mulai dari pelajaran dan ujian-ujian yang akan diberikan kepada kita. Mereka adalah yang paling memikirkan kebaikan kita. Jika mereka merasa pelajaran dan ujian yang akan diberikan terlalu sulit untukmu, maka dia akan memohonkan keringanan kepada, aku menyebutnya, Dewan Kebijaksanaan. Kalau kita melenceng dari jalur, mereka juga yang akan ditegur.

2). Penasihat

Penasihat ini adalah Roh Pembimbing yang bertugas memberikan nasihat-nasihat, membantu kita membuat keputusan dengan bijak, dan menenangkan kita saat terpuruk. Mereka layaknya seorang ayah, ibu, atau sahabat yang akan selalu ada untuk mendengarkan keluhan kita.

3). Mentor/Guru

Roh Pembimbing yang berposisi sebagai Mentor atau Guru adalah mereka yang menerima silabus dari Kanselir dan mengajarkannya kepada kita. Mereka adalah yang paling bekerja keras menyiapkan materi-materi baru untuk pelajaran dan menyiapkan ujian-ujian yang harus kita lalui. Mereka juga akan bolak-balik bumi ke Dewan Kebijaksaan untuk mengambil silabus yang sudah disusun oleh Kanselir.

4). Penyembuh

Ini adalah Roh Pembimbing yang bertugas dalam membantu proses penyembuhan, baik penyembuhan diri sendiri atau saat kita menyembuhkan orang lain. Mereka adalah orang yang paling kalang kabut kalau kita sakit, mereka akan berusaha semaksimal mungkin agar kita segera pulih.

5). Pemandu

Bisa dibilang Roh Pembimbing yang satu ini adalah yang serba tahu. Mereka akan mengenalkan kita pada hal-hal baru, membantu kita beradaptasi di tempat-tempat baru, dan menjelaskan apa yang membuat kita penasaran.

6). Sosialita

Roh Pembimbing yang ini adalah yang paling gaul dan kekinian. Mereka adalah yang membantu kita untuk bersosialisasi dan memertemukan dengan orang-orang baru, seperti: rekan kerja, teman, kekasih, hingga Rekan Jiwa. Kalau kita orang yang susah bersosialisasi, mereka akan berkerja ekstra membuat kita senyaman mungkin dengan keadaan dan membuat orang lain nyaman dengan kita.

7). Pemilah

Jika Sosialita akan mengundang orang-orang baru dan membantu kita bersosialisasi, lain halnya dengan Roh Pembimbing yang berperan sebagai Pemilah. Mereka akan menyeleksi dengan ketat siapa-siapa saja yang harus dipertahankan dan siapa saja yang harus dijauhkan dari lingkaran pergaulan kita. Mereka juga yang akan memberitahukan kalau ada seseorang yang berniat jahat pada kita dengan cara memberikan firasat atau feeling.

.

Aku pribadi, sejauh yang sudah aku temui, aku memiliki seorang Penyembuh laki-laki, namanya Ogaleesha; dua orang Penasihat yang keduanya adalah figur seorang ibu, nama mereka Kaya dan Malini; seorang Sosialita laki-laki, namanya Arun; seorang Pemilah, dia bukan roh manusia, gender netral, dia minta dipanggil Delima; seorang Guru wanita, leluhur jauh banget (hampir terlupakan), namanya Matsyawati, spesialisasinya adalah mengajar soal hal-hal berbau mitologi, tradisi, dan budaya; selain itu, aku juga memiliki seorang Pemandu laki-laki, namanya Atakin.

Sekian dulu untuk hari ini. Takutnya yang lain minta disebutin juga hahaha...
Terima kasih suah singgah di Biara Wicca dan akhir kata...



Blessed be!

Minggu, 22 September 2019

SPIRIT #2: Jenis-jenis Roh Pembimbing

Merry meet... Namaste... Rahayu...

Apa kabar, Wiccan dan Witches?
Semoga selalu dalam lindungan dan dilimpahi berkah oleh Alam Semesta.
Pada hari ini, aku akan membahas tentang jenis-jenis Roh Pembimbing (Spirit Guide), menurut pandangan pribadiku.

Apa itu Roh Pembimbing?
Roh Pembimbing adalah roh yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan yang diutus oleh Alam Semesta untuk membimbing manusia dalam hal spiritual dan pengembangan diri serta jiwa.

Roh apa saja yang bisa menjadi Roh Pembimbing?

Semua roh bisa menjadi Roh Penjaga (Guardian Spirit), tapi tidak semuanya bisa menjadi Roh Pembimbing. Karena mereka yang menjadi Roh Pembimbing haruslah roh yang sudah tercerahkan dan memiliki kebijaksanaan yang luar biasa. Berikut ini jenis-jenis roh yang berkemungkinan menjadi Roh Pembimbing:

1. Roh Elemental (Elemental Spirits)

Roh Elemental adalah roh dari energi elemental, seperti air, api, tanah, udara. Dan, mereka dapat berwujud atau tidak berwujud. Bisa juga makhluk-makhluk seperti Nimfa, Peri, Kurcaci, Sylph, Undine, dll.

2. Roh Kerabat (Spirit of Relatives)

Roh Kerabat adalah roh dari orang terdekat kita yang sudah meninggal dan memilih untuk tetap tinggal di bumi sebagai Roh Pembimbing. Tidak semua Roh Kerabat bisa menjadi Roh Pembimbing, kebanyakan hanya sebatas sebagai Roh Penjaga. Mereka yang selama hidup memiliki kebijaksanaan bisa menjadi Roh Pembimbing. Mereka bisa saja kakek, nenek, kakek buyut, nenek buyut, atau anggota keluarga mana pun. Roh Kerabat biasanya hanya akan melindungi satu orang saja yang menurut mereka perlu dilindungi. Biasanya karena dilandasi oleh kasih sayang dan cinta yang mendalam.

2. Roh Leluhur (Ancestor Spirits)

Berbeda dengan Roh Kerabat, Roh Leluhur adalah roh yang hampir tidak dikenali. Mereka memilih untuk tinggal di bumi dan menjadi Roh Pembimbing bagi garis keturunannya. Umumnya, Roh Leluhur tidak memilih siapa yang harus mereka bimbing secara acak, mereka harus mengakses Rekaman Akashik untuk melihat keturunan mereka yang mana yang memiliki ikatan/kontrak Jiwa dengan mereka.

3. Rekan Jiwa (Soul Mate)

Rekan Jiwa ini adalah Roh Pembimbing yang berasal dari orang-orang terdekat kita yang pernah hidup dengan kita di kehidupan masa lalu. Mereka memilih tinggal di bumi dan menjadi Roh Pembimbing bagi kita. Biasanya, sebelum kita dan mereka  diturunkan ke bumi untuk terlahir sebagai manusia, sudah ada ikatan/kontrak yang disepakati bersama. Ada pula mereka memang tidak terlahir sebagai manusia, tetap sebagai roh tak berwujud dan bisa mengambil wujud apa saja.

4. Makhluk Surgawi (Celestial Beings)

Roh Pembimbing yang berjenis Makhluk Surgawi ini biasanya turun ke bumi sebagai pembimbing karena perintah dari Entitas yang lebih tinggi. Mereka bukan roh yang hidup sebagai manusia, melainkan murni roh yang memang terlahir demikian. Mereka bisa berupa utusan Dewa/Dewi, seperti Vidyadhara (lk) atau Vidyadhari (pr), Apsara (lk) atau Apsari (pr); Malaikat-malaikat Kecil, dan bahkan mungkin makhluk-makhluk yang belum pernah kita bayangkan.

5. Mahaguru Cahaya (Ascended Masters)

Mahaguru Cahaya adalah jiwa-jiwa yang telah menyelesaikan perjalanan dan pembelajarannya  sebagai manusia, dan telah menaklukkan lingkaran reinkarnasi, serta telah mencapai realisasi diri yang sejati. Mahaguru Cahaya bisa sesosok orang suci, orang yang tercerahkan, dewa-dewi, dan Malaikat Agung. Mahaguru Cahaya tidak sembarangan membimbing manusia. Mereka akan mengakses ke Rekaman Akashik dan melihat jiwa mana yang memiliki vibrasi, frekuensi, dan warna cahaya yang sama dengan mereka.

6. Malaikat Agung (Archangels)

Beberapa orang, tidak banyak, yang dibimbing langsung oleh Malaikat Agung biasanya adalah orang-orang dengan misi hidup yang sangat penting. Kemurnian jiwa mereka juga akan selalu dijaga.


7. Dewa-dewi (Gods and Goddesses)

Beberapa orang mungkin juga memiliki Roh Pembimbing dari golongan dewa-dewi. Itu sangat mungkin. Mereka, para dewa-dewi, tidak memululu membimbing orang-orang yang percaya kepada dewa-dewi secara budaya dan latar belakang. Mereka terbiasa membimbing manusia secara lintas agama, kepercayaan, ras, dan golongan. Mereka tidak ambil pusing apakah orang yang mereka bimbing akan menganggap mereka ada atau tidak, itu sama sekali tidak memengaruhi tugas mereka. Akan tetapi, untuk orang yang pada dasarnya memercayai adanya dewa-dewi, mereka akan cenderung lebih mudah menerima dan menyadari adanya pesan-pesan yang coba dikirimkan Roh Pembimbing.

8. Hewan Roh (Spirit Animals)

Hewan Roh adalah jenis Roh Pembimbing yang biasa memanifestasikan diri dalam bentuk binatang. Mereka biasanya tidak membimbing kita secara langsung, namun mereka akan muncul saat kita benar-benar membutuhkan pertolongan atau petunjuk. Mereka adalah energi yang kuat, karea itu selain sebagai guru, mereka juga bisa berperan sebagai penjaga dan penyembuh. Oh ya, kita tidak bisa memilih hewan apa yang akan menjadi pembimbing kita, mereka sendirilah yang akan memilih kita.

9. Makhluk Luar Angkasa (Galactic Beings)

Untuk Roh Pembimbing jenis ini, biasanya membimbing mereka yang merupakan Starseed, yaitu jiwa-jiwa yang berasal dari planet selain bumi. Mereka bisa saja berasal dari Keluarga Jiwa atau Rekan Jiwa kita saat kita mejalani kehidupan di dunia asal kita. Oh ya, mereka ini kasarnya memang disebut alien, tapi sebenarnya mereka adalah makhluk multidimensional yang tinggal di dimensi 4, 5, 6, dan seterusnya.

.

Kita orang Nusantara, terutama masyarakat Jawa, Sunda, dan Bali mengenal adanya Sedulur Papat (Jawa), Sadulur Opat (Sunda), Kanda Pat (Bali). Mereka ini juga bisa disebut sebagai Roh Pembimbing sekaligus Roh Penjaga, yang aku sebut sebagai Saudara Spiritual. Mereka bisa membantu untuk mencapai kebijaksanaan, tapi sayangnya  pada praktiknya mereka juga digunakan untuk memenuhi keinginan pribadi manusia. 
Konsep Saudara Spiritual ini agak berbeda dengan semua yang sudah disebutkan di atas. Saudara Spiritual ini seperti diri kita yang lain, mereka ada di dalam diri kita dan menjadi satu, lebur sampai tidak bisa dipisahkan, bukan di luar seperti jenis-jenis Roh Pembimbing di atas.
.

Itu saja dulu untuk hari ini, semoga bermanfaat. Terima kasih sudah singgah di  Biara Wicca, dan akhir kata....



Blessed be!

Senin, 02 September 2019

MAGICK TODAY #15: Magnet Uang Dari Pisang

Merry meet, Namaste, Rahayu...

Halo, apa kabar? Maaf baru sempat hadir lagi. Jujur belakangan ini aku bingung mau sharing apa di sini, hahaha... Harap maklum yaaaa...

Oke deh, langsung saja. Hari ini aku akan berbagi dengan kalian bagaimana caranya membuat Magnet Uang dari buah pisang. Iya, pisang! Mungkin belum ada yang tahu dan pasti juga ada yang sudah tahu soal ini. Sebelum aku bahas soal caranya, aku akan bahas soal korspondensi buah pisang.



Buah pisang yang matang berkaitan dengan:
1. Kekuatan
2. Energi
3. Gairah seksual
4. Kemakmuran
5. Magnet uang

Sedangkan buah pisang yang mentah berkaitan dengan:
1. Menolakan cinta dari seseorang yang tidak kita inginkan.
2. Melupakan cinta lama (move on).

.

Berhubung aku mau membahas soal magnet uang, maka yang kalian butuhkan adalah pisang yang sudah matang. Bisa gunakan pisang apa saja, yang penting sudah menguning.
Selain pisang, kalian juga harus menyiapkan uang koin, nominal berapa saja.
Dan, kalau kalian punya, bisa sediakan juga minyak cengkih dan minyak kayu manis. Jika tidak ada kedua minyak itu, sediakan tujuh butir cengkih dan kayu manis bubuk.



Sebelum memulai membuat magnet uang, berdoa atau meditasi beberapa saat, 5-10 menit sudah cukup. Pertama, aku akan membahas dulu cara yang aku gunakan, yaitu:

- sisipkan uang koin ke dalam pisang.
- karena ini untuk penarikan, maka oleskan minyak cengkih untuk memercepat hasil, dari atas ke bawah. Oleskan hingga seluruh bagian pisang terlapisi. Berikutnya oleskan minyak kayu manis untuk kemakmuran, dari atas ke bawah juga.

Cara kedua ini untuk kalian yang tidak memakai minyak cengikih dan minyak kayu manis, caranya adalah:

- kupas kulit pisang setengahnya saja, jangan sampai terlepas.
- sisipkan uang koin ke dalam daging pisang.
- sisipkan juga cengkih ke daging pisang.
- bubuhkan bubuk kayu manis di daging pisang itu.
- tutup pisang itu dengan kulitnya tadi.

Tahap berikutnya ini adalah lanjutan dari keduanya.
Setelah pisang kalian siap, pergilah ke halaman kalian. Gali sebuah lubang dengan kedalaman secukupnya. Kuburkan pisang kalian di situ sembari mengucap afirmasi ini:

"Aku tidak mengubur pisang, tapi magnet uang. Uang dari empat penjuru datang padaku sebagai tujuan." 

Baca afirmasi 3x, 7x, atau sebanyak yang kalian mau. Setiap harinya, ketika kalian menyiram tanaman kalian (kalau kalian punya taman dan suka menyiram tanaman) ucapkan afirmasi berikut ini:

"Uang yang datang tumbuh dengan subur!"

Ucakan afirmasi itu denga penuh keyakinan dan perasaan yang positif. Semoga Semesta mengabulkan apa yang menjadi kehendak kalian.

.

Itu tadi magnetuang versi Biara Wicca. Kalian  bisa menirunya atau menjadikan ini sebagai inspirasi sehingga kalian bisa buat versi kalian sendiri.

Sekian untuk hari ini. Terima  kasih sudah singgah di Biara Wicca, akhir kata...


Blessed be!

Selasa, 06 Agustus 2019

JURNAL #15: Pekerjaan Rumah yang Bisa Menjadi Meditasi

Merry meet.. Namaste.. Rahayu

Apa kabar, Witch dan Wiccan? Lama tak berjumpa. Semoga semua dalam kelimpahan berkah dan kasih Yang Maha Kuasa.
Mungkin topik kali ini akan sedikit membosankan, soalnya bukan soal sihir. Kalian sudah bisa melihat judulnya. Ya, topik kali adalah meditasi. Jujur, aku juga masih belajar meditasi. Jadi, ini aku sama sekali bukan bermaksud untuk mengajari, tapi lebih kepada sharing pengalamanku saja.
Oke, langsung saja...



Meditasi memiliki banyak rupa. Tidak melulu duduk bersila dan mengatur napas atau merapalkan nama-nama suci atau mantra. Akan tepapi, hal-hal yang sepele seperti pekerjaan rumah juga bisa menjadi meditasi. Berikut ini daftarnya:

1). Mencuci pakaian

Siapa yang menyangka kalau mencuci bisa menjadi meditasi. Ya, kalian mungkin tidak akan menyangka hal ini. Aku menyadari ini juga ketika aku sedang mencuci pakaian. Lantas, bagaimana bisa mencuci pakaian itu sebuah meditasi?
Mencuci pakaian, semua orang tahu tahapan dan prosesnya. Mulai menyiapkan air, deterjen, lalu merendam pakian, mulai mencuci, membilas, dan seterusnya. Namun, ada makna tersembunyi di balik pekerjaan itu. Apa itu?
Apakah tujuan kita mencuci pakaian? Membuatnya bersih, bukan? Nah, di situlah inti dari meditasinya.
Ketika kita sedang mencuci pakaian kita, saat kita menyikatnya atau menguceknya, kita fokuskan kegiatan yang kita lakukan itu dengan sepenuh hati untuk menyucikan jiwa kita dari segala kotoran-kotoran. Kebanyakan mengatakan kalau inti dari meditasi adalah kesadaran, nah, maka dari itu kita perlu menyadari kalau apa yang sedang kita kerjakan itu adalah upaya kita untuk membersihkan jiwa kita. Apa mungkin meditasi semacam ini menghasilkan? Siapa yang bilang kalau meditasi itu mengasihkan sesuatu? Justru, meditasi bertujuan untuk mengeliminasi apa yang tidak kita perlukan, seperti: kedengkian, amarah, angkuh, kecemasan, dll.

Kalian tahu, jiwa kita itu ibarat pakaian yang kita pakai sehari-hari. Itu bisa saja kotor. Karena itulah ada yang namanya peribadatan, doa, pengorbanan, pertaubatan; semua itu semata-mata untuk menyucikan jiwa kita. Sehingga ketika sudah tiba saatnya kita kembali kepada Sang Sumber, kita kembali dalam keadaan suci, seperti sejatinya kita.

2). Mencuci piring

Selain mencuci pakaian, mencuci piring juga bisa menjadi meditasi. Kenapa bisa begitu?
Seperti yang kalian tahu bahwa piring yang ada di tempat cucian  itu semua adalah piring-piring kotor. Semua kotoran melekat pada piring-piring itu. Bayangkan piring-piring itu adalah hati kita dan kotoran-kotorannya adalah segala emosi/perasaan negatif, seperti: dendam, iri hati, kebencian, kebohongan, ketidaktahuan, dll. Jika kita tidak bisa mengeliminasi mereka dengan meditasi konvensional, kita bisa menggunakan meditasi alternatif ini.
Kita bisa fokus pada apa yang kita kerjaan, yaitu mencuci piring. Lakukan dengan penuh kesadaran kalau yang kalian cuci itu adalah hati kalian dan yang kalian singkirkan adalah perasaan negatif yang lama mengerak dalam hati.

3). Menyapu/Mengepel lantai

Jika mencuci pakaian adalah menyucikan jiwa dan mencuci piring adalah mencuci hati, maka menyapu/mengepel lantai adalah bertujuan untuk membersihkan pikiran kita. Membersihkan pikiran dari apa? Dari pemikiran-pemikiran negatif tentang diri kita sendiri, tentang orang lain, tentang lingkungan sekitar; keragu-raguan terhadap diri sendiri, semua penilaian yang negatif, kenangan pahit yang dapat memicu sakit hati dan dendam, dll.
Tentu kalian pernah dengar bukan soal ini "kita aalah apa yang kita pikirkan"? Nah, kalian pasti tidak mau kan, kalau pikiran kalian dipenuhi pemikiran negatif tentang diri sendiri atau orang lain atau keadaan, maka hal-hal yang negatif pulalah yang ada pada diri kita.
Ketika kita selalu meragukan kemampuan kita, maka tidak akan ada orang yang memercayai kemampuan kita, mereka akan juga meragukan kita. Keraguan akan menarik keraguan pula. Sama hal ketika kita berpikr bahwa kita paling orang tidak beruntung; ketika yang lain sudah pacaran, kita masih jomblo misalnya (hahahaha...), maka jangan harap kalau kita akan menemukan orang yang mau menjadi pacar kita. Oleh karena itu, pemikiran kita haruslah sesuai dengan apa yang ingin kita dapatkan. Ambil contoh, kalau mau dapat pacar/orang yang mencintai kita, maka kita juga harus mencintai diri kita, mencintai hidup kita, menyukuri semua yang kita miliki.

Ada yang bilang; otak kita adalah sebuah lahan, pemikiran kita adalah benih, perbuatan kita adalah pupuk, perasaan kita adalah air, semangat kita adalah matahari. Ketika kita memikirkan sesuatu yang baik/buruk, itu akan tertanam dalam otak/alam bawah sadar kita, dan apa yang kita perbuat sehari-hari akan menjadi pupuk bagi pohon tersebut sehingga mereka akan tumbuh subur. Perasaan kita setiap harinya, serta semangat kita juga akan membantu pohon-pohon itu untuk tumbuh.
Kebanyakan orang berpikiran negatif, namun ingin mendapatkan sesuatu yang positif. Ketika kita ingin buah mangga, maka kita harus menanam biji mangga, bukan malah menanam rumpun bambu. Merasa diri kita tak pernah dicintai, tapi ingin mendapatkan seseorang yang mencintai. Itu hal yang mustahil, sebab hukum alam semesta adalah "apa yang kita tabur, itulah yang kita tuai" atau "kita adalah sekumpulan pemikiran yang terakumulasi dan terealisasi". Jadi berhati-hati dalam menanamkan pemikiran dalam otak kita.

4). Menyiram tanaman

Selain kita merawat tanaman, kita juga bisa memfokuskan kesadaran kita untuk melakukan meditasi realisai. Apa itu meditasi realisasi? Itu adalah meditasi untuk merealisasikan apa yang ada dalam pikiran kita.
Ketika kita menyiram tanaman, yang kita lakukan adalah memancarkan cinta kasih kita untuk diri sendiri, orang lain, dan alam. Apa yang kita fokuskan saat meditasi dengan cara ini?
Pertama, tentunya kebahagiaan, keselamatan, kesehatan, kemudahan, kelimpahan, kedamaian; semuanya untuk diri kita sendiri. Yang kedua untuk keluarga, kedua orang tua, saudara, para leluhur. Ketiga untuk semua makhluk yang memiliki ikatan karma dengan kita.
Keempat, kita memancarkan cinta kasih untuk tumbuhan dan binatang; dengan harapan mereka selalu mendapatkan kelimpahan dan kasih dari Yang Maha Kuasa. Kelima, untuk makhluk-makhluk spiritual, baik yang hidup di dunia atas ataupun dunia bawah.
Selanjutnya kita bisa menambahkan apa yang ingin kita realisasikan, misal kesuksesan atau rejeki. Maka bayangkan kalau rejeki kita akan subur layaknya pohon-pohon yang kita siram. 

Jika kalian ingin merealisasikan sesuatu, usahakan jangan menggunakan kata: semoga, aku ingin, aku butuh. Tapi, gunakan kata-kata seolah-olah apa yang kalian inginkan itu sudah kalian miliki. Misal kalian ingin gaji kalian naik. Jangan gunakan kalimat, seperti: semoga gajiku naik/aku ingin gajiku naik. Tapi gunakan kalimat, seperti: Terima kasih/aku bersyukur gajiku sudah naik.

.

Semua yang aku sebutkan itu berdasarkan pengalaman pribadiku, artinya semua itu mungkin saja akan bergunan untuk kalian atau tidak sama sekali. Karena setiap orang akan menemukan jalannya masing-masing. Jika kalian ingin mempraktikkannya, silakan. Tapi aku tidak menjamin keberhasilannya, sebab itu tergantung individu masing-masing. Aku di sini hanya memberikan jalan.
Oke, sekian dulu untuk hari ini. Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca, akhir kata...


Blessed be!

Selasa, 16 Juli 2019

FAMILIAR #3: Sejarah Familiar dan Persidangan Penyihir

Merry meet, Namaste, Rahayu...

Apa kabar, Witches? Akhirnya bisa hadir lagi di Biara Wicca. Lama tidak jumpa. Semoga kalian selalu dalam kelimpahan.Pada kesempatan hari ini, aku ingin membahas tenntang sejarah familiar, bagaimana ceritanya bisa ada familiar. Oke, kita langsung saja!
.

Semua mungkin akan setuju dengan penyataan bahwasanya Witchcraft itu ada bersamaan dengan praktik Shamanisme yang hadir sejak masyarakat mulai tinggal menetap. Jika Shamanisme adalah agama (spiritual) pada masa itu, maka Witchcraft adalah mistis dan magis yang dipraktikan sejalan dengan Shamanisme. Pada mulanya, mereka yang didaulat sebagai Shaman pastilah orang dengan kemampuan dan pengetahuan akan spiritual-supranatural dan mampu menjadi jembatan antara manusia dengan Roh Alam. Umumnya, para Shaman ini memiliki hewan peliharaan yang mana mungkin memiliki hubungan erat dengan Hewan Roh dari si Shaman. 
Sebagai contoh, si Shaman memiliki Hewan Roh burung hantu, maka dia akan memelihara burung hantu. Jadi kesimpulannya, pada masa itu hewan peliharaan tadi adalah sebagai jembatan penghubung antara  si Shaman dengan Hewan Roh-nya. Tidak jarang juga para Shaman tidak memiliki hewan peliharaan yang menjadi penghubung dengan Hewan Roh nya. Misalkan Hewan Roh si Shaman adalah serigala, umunya mereka akan memiliki kedekatan dengan kawanan serigala, seolah-olah mereka saling mengerti bahasa satu sama lain.

Ketika peradaban berkembang dan muncul Paganisme yang memuja banyak dewa-dewi, Witchcraft tetap ada. Yang semula praktisi Witchcraft hanya terpaku pada Roh Alam saja, mulai banyak yang beralih kepada dewa-dewi yang pada umumnya dipercaya memiliki keterkaitan dengan Witchcraft. Sebagai contoh: Dewi Hekate, Diana, Circe, Cerridwen, Morrigan, Cernunnos, Afrodit, Odin, Freya, Apollo, Hermes, Toth, Isis, Bastet, dll. Pada masa itu belum dikenal istilah familiar. Tapi, mereka memercayai kalau ada beberapa binatang yang memiliki ikatan atau menjadi simbol dari dewa-dewi tertentu. Misalkan: ular erat kaitannya dengan Dewi Diana, Hekate, dan Dewa Apollo; kucing dengan Dewi Bastet dan Freya; gagak dengan Dewa Odin dan Dewi Morrigan; dll.
Oleh karena memuja salah satu dari dewa-dewi tersebut, para praktisi Witchcraft ini lantas memelihara binatang yang menjadi lambang bagi dewa/dewi tersebut. Dimaksudkan agar mereka memiliki koneksi dengan deity yang mereka puja.

"Pada mitologi Yunani ada makhluk bernama Daemon yang notabene adalah Roh Alam, bukan entitas yang murni baik atau jahat, mereka hanya roh yang tersebar di alam. Nanti ini akan ada hubungannya dengan istilah Demon pada abad pertengahan hingga saat ini."

Selanjutnya, ketika kekristenan mulai masuk negeri-negeri pagan, agama pagan mulai tersudutkan. Bahkan jumlah pemujanya mengalami kemrosotan. Ini diakibatkan kristenisasi pada masa itu yang mungkin dilakukan dengan cara yang kurang manusiawi, yang mana mereka yang tidak mau masuk Kristen akan dihilangkan hak-haknya dalam masyarakat atau bahkan dikucilkan. Terjadilah perebutan pengaruh antara para penyihir dengan gereja. Sampai akhirnya gereja mengenalkan konsep Demon dan Satan/Iblis. Mereka kemudian melabeli beberapa dewa/dewi pagan sebagai iblis. Yang paling jelas adalah perubahan Dewa Cernunnos sebagai dewa hutan dan kesuburan yang kemudian menjadi satu entitas jahat bernama Baphomet atau Satan.

"Pada dasarnya Daemon atau Demon berarti Roh Alam, konsep ini jauh berbeda dengan Demon dalam Goetia Demon yang sejarahnya mengatakan mereka adalah Malaikat Jatuh."

Kembali ke topik sebelumnya. Dengan munculnya konsep tentang Demon dan Satan ini, masyarakat menjadi takut dan akhirnya mereka masuk ke agama Kristen. Para penyihir kemudian megambil jalan tengah, mereka memutuskan masuk agama Kristen namun masih mempraktikkan seni-seni Witchcraft, namun lebih cenderung untuk penyembuhan. Kemudian mereka disebut sebagai "The Cunning" dan praktik mereka disebut "The Cunning Magick".
.

Abab pertengahan tiba. Pada abad inilah terjadi perburuan penyihir dan persidangan penyihir. Perburuan penyihir terjadi di seluruh daratan Eropa dan Amerika. Dan, yang paling terkenal adalah persidangan penyihir di Salem.

Pada masa ini konsep familiar ada. Pada perburuan penyihir, para pemburu itu sering menemukan para penyihir selalu memelihara binatang, seperti: kucing, gagak, tikus, tapi paling umum adalah kucing hitam. Mereka lantas beranggapan bahwa binatang-binatang itu adalah manifestasi iblis, karena ketika mereka bertanya pada para penyihir kenapa mereka memelihara kucing, para penyihir menjawab kalau kucing itu memberikan bimbingan dalam praktik mereka. Padahal kucing tersebut hanyalah kucing biasa, hanya saja dalam kepercayaan mereka kucing memiliki kedekatan dengan dunia spiritual, terutama dengan para roh. Alhasil, tidak hanya penyihir saja yang dimusnahkan, tapi juga kucing mereka. Gara-gara pemusanahan kucing masal tersebut, tikus menjadi merajalela.
.

Konsep tentang familiar pun bergema. Dikatakan bahwa familiar adalah iblis yang dihadiahkan oleh The Devil yang kemudian mengambil wujud binatang dan bertugas untuk membantu para penyihir dalam Witchcraft.Di sisi lain, para wanita dalam masyarakat yang merasa tertindas dengan lelaki, karena sistemm patriarki sangat kuat, akhirnya mencari perlindungan kepada sosok yang dapat menaungi mereka, The Devil, karena mereka sudah tidak memercayai Tuhan yang membiarkan mereka diperlakukan semena-mena. Wanita-wanita inilah yang kemudian menjadi cikal bakal penyebar konsep Witchcraft yang dikaitkan dengan "Devil Worshiping". Ini tidak salah, karena memang ada penyihir yang memuja The Devil yang kadang disebut Lucifer, Samael, atau Satan. Sosok inilah yang mereka rasa menjadi pemberi naungan dan perlindungan.

Para penyihir ini dikatakan harus menandatangani Book of The Beast, buku perjanjian The Devil dengan para penyihir, barulah The Devil memberikan satu makhluk pendamping yang kemudian disebut familiar. Dengan kekuatan yang diberikan The Devil, para pemburu percaya kalau para penyihir itu mampu terbang dengan sapu mereka dan atau melakukan astral projection untuk menghadiri Sabbath atau "The Devil Meeting". Konon, dipertemuan ini mereka bersama para familiar menari bersama untuk memuja The Devil. Pada masa perburuan penyihir masih berlangsung, namun ada yang mengatakan justru yang menjadi korban bukanlah para penyihir justru orang-orang biasa yang dituduh.

Persidangan penyihir di Salem contohnya. Ada banyak yang merasa ragu kalau orang-orang yang disidang dan dieksekusi adalah penyihir. Mereka beranggapan kalau  itu hanyalah histeria. Konon, hanya ada satu penyihir di Salem, Tituba namanya. Ketika Tituba diinvestigasi dan mengalami penyiksaan, dia menyebutkan nama-nama lain. Para pemburu tentu memercayai ucapan wanita  itu dan mulai menginvestigasi lainnya. Banyak yang berpendapat kalau Tituba sebenarnya berbohong demi menyelamatkan nyawanya sendiri. Karena dia seorang penyihir, tentunya mudah baginya mengetahui rahasia-rahasia dari orang yang dia tuduh. Dia menyebutkan adanya "The Devil Mark" yang sebenarnya adalah tanda lahir atau daging tumbuh (kutil) yang dia katakan sebagai puting susu untuk memberi makan familiar. 

Pada akhirnya, terjadi aksi saling tuduh menuduh hingga semakin banyak korban yang berjatuhan. Orang-orang tidak bersalah menjadi korban kebohongan Tituba. Sedangkan Tituba sendiri sudah menghilang dari Salem. Ada versi lain mengatakan kalau Titubalah yang telah mengajari wanita-wanita di Salem untuk menggunakan sihir, dimulai dari anak-anak hingga wanita seumurannya.

Konsep inilah yang sering muncul di pertelevisian, seperti dalam film Lord of Salem, tv series: Salem Season 1-2-3 dan Chilling Adventures of Sabrina Season 1-2. Tapi, untungnya masih ada film atau tv series yang tidak mengasosiasikan penyihir dengan Pemujaan Setan, misal: American Horror Story: COVEN, The Craft, The Secret Circle, Witches of East End, Practical Magic, dll.

Waduh, sudah terlalu panjang. Cukup dulu untuk hari ini. Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca. Akhir kata...

Blessed be!

Sumber bahasan:



Jangan lupa ditonton juga video di atas, dan subscribe tentunya.

Kamis, 20 Juni 2019

MAGICK TODAY #14: Sihir Tradisional

Merry meet, Rahayu, Namaste...

Bagaimana kabar saudara-saudariku sekalian? Lama tak berjumpa, yaaa... Aku harap kalian dalam keadaan yang sanggat baik, penuh kelimpahan dan berkah...

Pada hari ini, aku akan membahas tentang Sihir Tradisional (Traditional Magick). Aku akan memberikan pengertian Sihir Tradisional berdasarkan pemahamanku, juga contoh-contohnya yang ada di sekitar kita.

Kita mulai dari pengertiannya. Menurutku, Sihir Tradisional adalah sebuah keyakinan atau kepercayaan terhadap suatu benda atau tindakan yang semuanya bersumber dari adat, tradisi, dan budaya.
Orang-orang yang mengaplikasikan Sihir Tradisional bukan berarti seorang penyihir, mereka hanyalah masyarakat biasa yang masih memegang teguh kepercayaan mereka.
Seperti apa sih contohnya? Berhubung aku orang Jawa, mungkin aku akan memberikan contoh Sihir Tradisional yang ada di Jawa.

1. Sapu Gerang (Sapu lidi lama/usang)

Orang Jawa percaya, bahwa benda ini memiliki kekuatan tersendiri. Bukan karena sapu tersebut sudah diisi energi, melainkan energi dari sapu tersebut sendiri di tambah keyakinan orang yang memakai.
Konon, sapu ini bisa digunakan untuk mengusir makhluk halus, terutama yang jahat; bisa digunakan untuk memindahkan hujan; menjadi penangkal masuknya makhluk jahat ke dalam rumah; serta sarana untuk berkomunikasi dengan makhluk halus. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan bertanya pada The Wizard (baca; Mbah Google).

2. Gunting dan peniti

Ini pasti sudah tidak asing lagi. Pasalnya, sering kali dibahas. Orang Jawa percaya, kalau wanita hamil diminta/disarankan untuk selalu membawa gunting atau peniti bersama mereka, itu untuk menghindarkan dari pengaruh buruk dari makhluk-makhluk jahat dan manusia-manusia tiak pertanggung jawab.

3. Bawang putih

Bawang putih juga dipercaya dapat memiliki kekuatan tertentu. Terutama untuk menyembhkan orang yang kerasukan.

4. Melangkahi tungku api

Mungkin tidak semua orang Jawa tahu soal ini, tapi mungkin kepercayaan ini ada di beberapa daerah. Jika seorang istri mencurigai apakah suaminya diguna-guna atau tidak, maka mereka bisa meminta sang suami untuk melangkahi tungku api. Seperti yang kita tahu, pelet biasanya menggunakan "parewangan", dan jika si lelaki itu memang dipelet, maka dia tidak akan berani melangkahi tungku api (sebenarnya si parewangan yang takut). Sebab, itu akan menghilangkan efek dari pelet. Jika si lelaki memang jujur dan setia, maka dia tak akan segan melangkahi tungku tersebut.

5. Meletakkan benang di kening bayi

Untuk yang ini, mungkin juga tidak banyak yang tahu. Ini masih ada waktu aku punya adik bayi. Benang yang digunakan bukan benang sembarangan, harus benang dari ujung bedong sang bayi. Cara mengambilnya juga bukan dengan tangan, tapi dengan digigit oleh sang ibu, lalu sedikit diemut, baru diletakkan di kening si bayi. Ini dipercaya bisa menghentikan bayi yang cegukkan.

6. Membuat "among-among" untuk bayi

Among-among, merupakan sesaji yang kalau tidak salah ingat berisi nasi dengan bentuk kerucut, telur, bunga, cermin, sisir, dan uang logam, kurang lebih seperti itu yang aku ingat. Fungsinya adalah untuk menghormati Sedulur Papat si bayi dan agar si bayi tidak terkena mala petaka sampai terputusnya pusar (kurang lebih 35 hari).

7. Tali pusar bayi yang sudah kering

Beberapa orang memercayai kalau pusar bayi kadang memiliki magis tersendiri. Ibuku sendiri memercayai itu. Dia menyimpan semua pusar anaknya, aku dan empat adikku. Pusar yang putus setelah 35 hari usia bayi, disimpan  dan kata Ibu pusar itu bisa dijadikan sarana untuk menyembuhkan, ini katanya digunakan kalau benar-benar terdesak dan ketika medis suah tidak bisa mengatasi lagi.
Kata Ibuku cara penggunaannya adalah dengan merendam pusar dari anak yang sakit ke dalam air dan meminumkannya. Memang tidak ada penjelasan secara ilmiah, tapi yaaa namanya juga kepercayaan.

8. Plasenta/ari-ari kucing

Orang jaman dulu, terutama orang Jawa di daerahku, percaya kalau tidak banyak orang yang bisa menemukan ari-ari kucing. Mereka yang bisa menemukan dan mengambil ari-ari itu sebelum dimakan oleh si induk, termasuk orang yang beruntung. Karena ari-ari tersebut dapat digunakan, lagi-lagi ketika kepepet, untuk memudahkan seorang wanita dalam melahirkan. Kalau jaman dulu banyak dukun bayi yang punya dan selalu dibawa, untuk berjaga-jaga kalau si ibu susah melahirkan. Penggunaannya adalah dengan merendam ari-ari kucing yang tentu sudah kering ke dalam air dan si ibu harus meminum airnya. Diharapkan si ibu bisa melahirkan dengan sangat mudah layaknya kucing yang melahirkan.

Tambahan:

Aku punya tetanga orang Kalimantan yang cerita kalau dalam tradisinya, seorang wanita hamil harus memakai cincin dari sisik trenggiling (kalau nggak salah ingat, haha), fungsinya untuk melindungi si ibu dan bayinya dari makhluk pemangsa, sebut saja Kuyang.

.

Sekian dulu untuk hari ini. Kalau kalian tahu Sihir Tradisional semacam ini, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar yaaa.
Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca, akhir kata...


Blessed be!

Postingan Populer