Senin, 30 Agustus 2021

Merayakan Hari Sabbath Bagi Wicca di Indonesia

 Wicca's Sabbath atau biasa dikenal dengan istilah Wheel of The Year adalah sekumpulan hari besar atau festival yang didasarkan pada perayaan kaum pagan dalam menyambut siklus musiman. Untuk Wicca yang ada di benua Eropa atau America, atau negara dengan empat musim, tentunya tidak akan pusing dengan polemik perayaan Hari Sabbath. Akan tetapi, bagi mereka yang tinggal di daerah tropis tentu bertanya-tanya bagaimana cara mereka bisa merayakan Hari Sabbath.

Sejatinya merayaka Hari Sabbath bukanlah suatu keharusan. Itu hanyalah sebuah tradisi pagan yang diadopsi ke dalam Wicca. Bagi Witch (penyihir non Wicca) justru merayakan Hari Sabbath itu tidak termasuk ke dalam praktik utama mereka.

Ada yang mengatakan kalau Hari Sabbath itu bukan tentang perayaannya, melainkan menyadari bahwa Sang Dewi dan Sang Dewa itu hadir di alam dan telah memberikan segala yang kita butuhkan dan itu patut diinsafi dengan sepenuh hati. Sedangkan perayaan/festival itu hanya bersifat materialis, opsional, dan kondisional.

Meskipun begitu dapat merayaka Hari Sabbath bersama rekan-rekan adalah suatu pengalaman tersendiri. Jadi, di sini aku akan membagikan Hari Sabbath adaptasi yang sudah aku sesuaikan dengan tradisi lokal dan kondisi alam di Indonesia. Berikut ini daftarnya:

Ekuivalen Witches Sabbath dengan Pranata Mangsa Nusantara

SURO – untuk para Wiccan/Witches merayakan dengan mendoakan leluhur atau keluarga yang sudah mati; dan melakukan pemujaan pada Crone Goddess – Sabbath Mayor – setara dengan Samhain.

WISAKA (4 s.d 28/29 Februari) – jatuh pada 13 Februari – Wiccan/Witches bisa mengadakan upacara pernikahan untuk kucing mereka – Sabbath Minor – setara dengan Beltane.

PADRAWANA (19 April s.d 11 Mei) – jatuh pada 27 April – untuk para Wiccan/Witches merayakan dengan cara mengadakan pemujaan pada Dewi Shri/Demeter dilanjut dengan makan bersama – Sabbath Minor – setara dengan Lughnassad.

KARO (2 Agustus s.d 24 Agustus) – jatuh pada 10/11 Agustus – para Wiccan/Witches merayakannya dengan cara menari mengelilingi api dan melakukan pemujaan pada Dewa/Dewi Matahari; Surya, Ra, Apollo, Amaterasu – Sabbath Mayor – setara dengan Litha.

MANGGASRI (25 Agustus s.d 17 September) – jatuh pada 2 September – para Wiccan/Witches mengadakan pemujaan pada Bathara Sadana, dewa panen dan palawija – Sabbath Minor – setara dengan Mabon.

MANGGALA (13 Oktober s.d 2 November) – jatuh pada 24 Oktober – para Wiccan/Witches bisa merayakan dengan memanen herbal dan membuat ramuan – Sabbath Minor – setara dengan Imbolc.

NAYA (9 November s.d 21 Desember) – jatuh pada 21 November – para Wiccan/Witches mengadakan pemujaan pada Dewi Shri dan Bathara Sadana, dilanjut dengan menanam pohon atau menabur benih – Sabbath Minor – setara dengan Ostara.

PALGUNA (23 Desember s.d 3 Februari) – jatuh pada 10/11 Januari – untuk para Wiccan/Witches merayakan dengan cara melakukan pemujaan pada Dewa/Dewi Laut; Baruna, Poseidon, dll; dan melabuh persembahan – Sabbath Mayor – setara dengan Yule.


.


Semoga bermanfaat untuk kalian yang pernah berangan-angan ingin merayakan Hari Sabbath tapi terkendala oleh kondisi geografis dan alam.

Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca, akhir kata ....



Blessed be!

 

Postingan Populer