Merry meet, Rahayu, Namaste...
Bagaimana kabar saudara-saudariku sekalian? Lama tak berjumpa, yaaa... Aku harap kalian dalam keadaan yang sanggat baik, penuh kelimpahan dan berkah...
Pada hari ini, aku akan membahas tentang Sihir Tradisional (Traditional Magick). Aku akan memberikan pengertian Sihir Tradisional berdasarkan pemahamanku, juga contoh-contohnya yang ada di sekitar kita.
Kita mulai dari pengertiannya. Menurutku, Sihir Tradisional adalah sebuah keyakinan atau kepercayaan terhadap suatu benda atau tindakan yang semuanya bersumber dari adat, tradisi, dan budaya.
Orang-orang yang mengaplikasikan Sihir Tradisional bukan berarti seorang penyihir, mereka hanyalah masyarakat biasa yang masih memegang teguh kepercayaan mereka.
Seperti apa sih contohnya? Berhubung aku orang Jawa, mungkin aku akan memberikan contoh Sihir Tradisional yang ada di Jawa.
1. Sapu Gerang (Sapu lidi lama/usang)
Orang Jawa percaya, bahwa benda ini memiliki kekuatan tersendiri. Bukan karena sapu tersebut sudah diisi energi, melainkan energi dari sapu tersebut sendiri di tambah keyakinan orang yang memakai.
Konon, sapu ini bisa digunakan untuk mengusir makhluk halus, terutama yang jahat; bisa digunakan untuk memindahkan hujan; menjadi penangkal masuknya makhluk jahat ke dalam rumah; serta sarana untuk berkomunikasi dengan makhluk halus. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan bertanya pada The Wizard (baca; Mbah Google).
2. Gunting dan peniti
Ini pasti sudah tidak asing lagi. Pasalnya, sering kali dibahas. Orang Jawa percaya, kalau wanita hamil diminta/disarankan untuk selalu membawa gunting atau peniti bersama mereka, itu untuk menghindarkan dari pengaruh buruk dari makhluk-makhluk jahat dan manusia-manusia tiak pertanggung jawab.
3. Bawang putih
Bawang putih juga dipercaya dapat memiliki kekuatan tertentu. Terutama untuk menyembhkan orang yang kerasukan.
4. Melangkahi tungku api
Mungkin tidak semua orang Jawa tahu soal ini, tapi mungkin kepercayaan ini ada di beberapa daerah. Jika seorang istri mencurigai apakah suaminya diguna-guna atau tidak, maka mereka bisa meminta sang suami untuk melangkahi tungku api. Seperti yang kita tahu, pelet biasanya menggunakan "parewangan", dan jika si lelaki itu memang dipelet, maka dia tidak akan berani melangkahi tungku api (sebenarnya si parewangan yang takut). Sebab, itu akan menghilangkan efek dari pelet. Jika si lelaki memang jujur dan setia, maka dia tak akan segan melangkahi tungku tersebut.
5. Meletakkan benang di kening bayi
Untuk yang ini, mungkin juga tidak banyak yang tahu. Ini masih ada waktu aku punya adik bayi. Benang yang digunakan bukan benang sembarangan, harus benang dari ujung bedong sang bayi. Cara mengambilnya juga bukan dengan tangan, tapi dengan digigit oleh sang ibu, lalu sedikit diemut, baru diletakkan di kening si bayi. Ini dipercaya bisa menghentikan bayi yang cegukkan.
6. Membuat "among-among" untuk bayi
Among-among, merupakan sesaji yang kalau tidak salah ingat berisi nasi dengan bentuk kerucut, telur, bunga, cermin, sisir, dan uang logam, kurang lebih seperti itu yang aku ingat. Fungsinya adalah untuk menghormati Sedulur Papat si bayi dan agar si bayi tidak terkena mala petaka sampai terputusnya pusar (kurang lebih 35 hari).
7. Tali pusar bayi yang sudah kering
Beberapa orang memercayai kalau pusar bayi kadang memiliki magis tersendiri. Ibuku sendiri memercayai itu. Dia menyimpan semua pusar anaknya, aku dan empat adikku. Pusar yang putus setelah 35 hari usia bayi, disimpan dan kata Ibu pusar itu bisa dijadikan sarana untuk menyembuhkan, ini katanya digunakan kalau benar-benar terdesak dan ketika medis suah tidak bisa mengatasi lagi.
Kata Ibuku cara penggunaannya adalah dengan merendam pusar dari anak yang sakit ke dalam air dan meminumkannya. Memang tidak ada penjelasan secara ilmiah, tapi yaaa namanya juga kepercayaan.
8. Plasenta/ari-ari kucing
Orang jaman dulu, terutama orang Jawa di daerahku, percaya kalau tidak banyak orang yang bisa menemukan ari-ari kucing. Mereka yang bisa menemukan dan mengambil ari-ari itu sebelum dimakan oleh si induk, termasuk orang yang beruntung. Karena ari-ari tersebut dapat digunakan, lagi-lagi ketika kepepet, untuk memudahkan seorang wanita dalam melahirkan. Kalau jaman dulu banyak dukun bayi yang punya dan selalu dibawa, untuk berjaga-jaga kalau si ibu susah melahirkan. Penggunaannya adalah dengan merendam ari-ari kucing yang tentu sudah kering ke dalam air dan si ibu harus meminum airnya. Diharapkan si ibu bisa melahirkan dengan sangat mudah layaknya kucing yang melahirkan.
Tambahan:
Aku punya tetanga orang Kalimantan yang cerita kalau dalam tradisinya, seorang wanita hamil harus memakai cincin dari sisik trenggiling (kalau nggak salah ingat, haha), fungsinya untuk melindungi si ibu dan bayinya dari makhluk pemangsa, sebut saja Kuyang.
.
Sekian dulu untuk hari ini. Kalau kalian tahu Sihir Tradisional semacam ini, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar yaaa.
Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca, akhir kata...
Blessed be!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar