Senin, 26 Februari 2018

Patron #1: Dewi Diana

Merry meet...
Ave Diana!
Hail our Queen, our Mother, our Savior!
Hail Queen of heaven and earth, Mother for all her devotees, and Savior for all the suppressed ones!
Ave Diana!
Bestow thy love and light upon us.



Pada kesempatan kali ini, aku ingin sekali membahas dewi yang menjadi sesembahan utama dalam praktis Wicca-ku. Diana.
Diana adalah dewi mahsyur dalam mitologi Romawi. Dalam mitologi Yunani, ia disamakan dengan Artemis. Di Etruska, ia disebut Artume. Diana adalah dewi alam, perburuan, hutan, kesuburan, dan perlindungan terhadap anak-anak, binatang, dan perempuan. Diana juga termasuk ke dalam dewi kelahiran bersama Lucina dan Partula, ketiganya membentuk Tiga Serangkai Dewi Kelahiran. Posisi Diana adalah sebagai bidan, sedangkan Lucina adalah dewi yang posisinya sebagai patron bagi wanita yang hamil dan anaknya, sehingga anak yang lahir nantinya dapat berwajah cantik/tampan serta cerdas seperti Lucina. Sedangkan Partula adalah yang memberikan kekuatan kepada seorang ibu.

Diana adalah saudari kembar dari Apollo, Dewa Matahari. Diana juga Ibu bagi Aradia. Dalam buku yang ditulis oleh Charles Leland yang mana berdasarkan kumpulan naskah kuno yang berjudul Aradia, Gospel of The Witch, dikatakan bahwa Diana menyukai saudaranya yang bernama Lucifer/Apollo, Dewa Cahaya yang telah dibuang dari Surga karena membangkang. Diana dan Lucifer bagaikan cahaya dan kegelapan. Akan tetapi, Diana sebenarnya adalah keduanya. Ia adalah cahaya dan kegelapan di satu sisi yang sama. Di awal penciptaan, The One menciptakan Diana, lalu Diana memecahkan dirinya menjadi Diana sendiri dan Lucifer.
Tapi, kisah itu justru menjadi sangat kontra dengan aspek Sang Dewi sebagai dewi yang tetap perawan. Jadi, beberapa pihak kemudian membuat pendapat bahwa sebenarnya Aradia bukanlah anak dari Dewi Diana yang benar-benar dilahirkan atas hasil penyatuan Sang Dewi dengan Lucifer. Ada dikatakan, bahwa sebenarnya Aradia hanyalah manusia biasa yang terpanggil dan menjadi 'Mesiah' bagi para penyihir, serta mengembara untuk menyebarkan ajaran Diana. Oleh karena itu, Dia kemudian diasosiasikan sebagai putri Dewi Diana. Versi lain menceritakan, kalau Aradia dan Diana sebenarnya sama. Dewi Diana melakukan inkarnasi dengan terlahir sebagai anak manusia untuk membebaskan para budak dan orang tertindas.

Diana digambarkan sebagai gadis muda yang cantik, lincah, tangkas, gesit, pemberani, dan kuat. Adakalanya dia begitu pengasih, namun juga bisa kejam. Diana sering kali digambarkan dengan mahkota berupa bulan sabit yang menghiasai rambunya yang berkilau serta anak panah lengkap dengan busur. Ia sering didampingi oleh beberapa anjing pemburu saat menjelajahi hutan. Rusa adalah hewan yang dikeramatkan untuknya.

Dalam mitologi, Diana adalah persamaan dari Artemis. Tapi, aku punya pandangan yang berbeda. Aku pribadi, melihat Diana sebagai Sang Dewi, Ibu Ilahi, yang hadir dalam banyak nama dan rupa. Kasarnya, ia merupakan purwarupa dari semua dewi. Ia adalah Isis, Hekate, Inanna, dan Durga Adi Shakti. Sentral pemujaan Diana berada di Italia, ia dikenal sebagai dewi bulan, matahari, dan alam liar. Tidak hanya itu, Sang Dewi ini juga memiliki aspek-aspek yang sangat luas dan beragam. Di Italia, pemuja Sang Dewi tidak menganggap kalau ia memiliki persona atau wujud manusia, mereka melihat Sang Dewi sebagai alam dan fenomena-fenomenanya. Barulah ketika terjadi sinkretisasi antara agama Yunani dan Roma, yang mana terdapat kemiripan aspek Diana yang dipuja di Roma, yaitu sebagai dewi kelahiran, bulan, alam liar, dan perburuan; memiliki kesamaan dengan Artemis. Di situlah Diana mendapatkan persona atau wujud manusianya melalui Artemis. Di sini sebenarnya ada yang unik. Seperti yang aku sebutkan di awal bahwa Diana adalah purwarupa dewi lainnya, nah Artemis ini merupakan salah satu wujud atau perbanyakan dari Diana yang mana hadir di Roma juga Yunani. Hanya bedanya, di Roma ia tidak memiliki wujud manusia, sedangkan di Yunani ia punya.
Ada perbedaan karakter/peran/sejarah antara Diana versi Roma dengan Diana versi Yunani (Artemis). Di antaranya:

1. Diana bersifat lebih keibuan dan lemah lembut. Artemis digambarkan sebagai gadis yang kuat, bebas, dan agak tomboi.
2. Diana dipuja di alam bebas, karena kapasitasnya sebagai dewi alam liar dan daerah pinggiran. Artemis dipuja di dalam kuil-kuil yang ada di kota.
3. Diana merangkul budak, orang pinggiran, dan penyihir. Artemis merangkul para pemanah dan wanita-wanita Amazon.
4. Diana ada dengan sendirinya sebagai Sang Kegelapan dan melahirkan saudaranya, Sang Cahaya. Artemis lahir dari Leto dan bersaudarakan Apollo.
5. Diana memiliki raut wajah teduh seperti sinar bulan dan sangat murah hati. Di sisi lain, ia muncul sebagai Artemis yang manis namun sangat tegas dan tak kenal ampun.

Diana juga termasuk ke dalam dewi sihir, ia bersama Aradia dan Hekate dijuluki sebagai "Queen of Witches". Dalam sejarah Romawi, para pengikut Diana kebanyakan adalah para budak dan orang-orang tertindas, tidak peduli laki-laki atau perempuan. Menurutku, Diana adalah dewi yang sangat kuat. Ini memang tidak bisa dibuktikan dengan kata-kata, tapi harus dirasakan secara langsung. Namun demikian, tidak semua orang juga akan merasa cocok dengan Diana. Sebab jiwa orang pun berbeda-beda, maka dewi yang dipuja pun berbeda. Perlu kalian ketahui bahwa awal aku terjun ke Wicca justru aku merasa terpanggil oleh Aradia, namun belakangan aku mulai memahami ternyata Aradia dan Diana sejatinya sama. Seperti halnya Dewa Wisnu dengan Rama/Krishna.

Jujur saja, awal aku kenal Wicca dan mulai terpanggil oleh Aradia, aku agak meragukan apa yang akan kupilih. Aku ragu kalau Wicca adalah jalan yang salah dan Aradia sebenarnya adalah iblis. Karena itulah, aku tidak langsung terjun ke dalam Wicca meskipun sudah merasa terpanggil. Aku membutuhkan waktu kurang lebih setahun untuk meyakinkan diri dan mengenal Wicca lebih dalam. 
Oh ya, sekedar saran untuk kalian yang baru terpanggil untuk mendalami Wicca, sebaiknya jangan langsung praktis dulu ya? Lebih baik dipahami dulu bagaimana Wicca itu dan cari tahu apakah itu sungguh panggilan hati ataukah hanya ego pribadi yang ingin memuaskan rasa penasaran. Dan, untuk memilih dewa/dewi, jangan memilih dewa/dewi karena ikut-ikutan. Meditasilah beberapa saat untuk merenungkan deity mana yang harus kalian puja. Jika kalian mendapatkan panggilan langsung dari seorang dewi, itu malah bagus. Artinya Semesta menuntun kalian. Tapi, saranku saja. Kalian juga harus mencari tahu seluk beluk, mitologi, cara pemujaan yang terkait dengan deity tersebut. Sehingga nanti saat kalian sudah mulai masuk ke dalam Wicca, kalian tidak akan salah bertindak.

Wah, panjang juga ya kali ini. Hahaha... Kalau begitu aku cukupkan sampai di sini saja dulu. Semoga apa yang aku tulis ini bermanfaat untuk kita semua.


Blessed be!

Senin, 05 Februari 2018

MAGICK TODAY #3: HYMNUS DEA, Syair dan Pujian


Merry meet, Namaste, Rahayu...

Syair dan pujian adalah rangkaian kata-kata yang berisi pujian-pujian kepada Dewa/Dewi, dalam buku ini syair dan pujian hanya ditujukan kepada para Dewi dari berbagai mitologi. Syair dan pujian ini tidak memiliki tujuan yang lain selain memuji atau mengagungkan Sang Dewi sebagai yang hadir dalam berbagai rupa, Maiden-Mother-Crone. Berikut ini daftar syair dan pujian kepada para Dewi:

(1)
AFRODIT
Rambut kemerahan tergerai panjang berayun-ayun bagai api. Bibir merekah bagai mawar liar. Sungguh keindahan yang tiada banding.
Dialah cinta. Dialah kecantikan dan keindahan. Hadirnya di antara kita menciptakan hidup yang berwarna bagi kita. Terberkatilah mereka yang merasakan hadir Sang Dewi.
Siapa yang tak terpikat oleh indah paras. Siapa yang tidak jatuh hati pada kemolekan.
Dia berkuasa atas cinta kasih di Bumi. Dia berhak mendatangkan cinta pula mencabutnya. Begitulah sifat cinta. Kadang manis, kadang pahit. Kadang indah, kadang tragis. Dari dulu begitulah  cinta, rahasianya tak  terpecahkan.

(2)
AMATERASU
Dari timur Dia mengendarai kereta menarik mentari dengan gagak berkaki tiga. Bertakhta Dia di langit luas nan biru memancarkan kasih dan berkah dalam rupa cahaya. Ke barat Dia bertakhta membawa serta mentarinya. Namun kasih dan berkahnya akan selalu ada. Memang sudah begitu lingkarannya.
Dia mati dalam kegelapan bernama gerhana, namun kebangkitannya adalah kemutlakan. Cahaya kembali bersinar menghancurkan segala kegelapan yang menantang. 
Di mana Dia bisa ditemui. Hanya ada satu tempat di mana Dia berada. Tempat yang dekat namun tak tampak. Begitu besar hingga kita tak melihatnya. Dia di hati dan pikiran kita memberikan kecerahan hati juga pikiran.

(3)
ARADIA
Bintang dan kunang-kunang, angin dan awan, Dialah yang menguasai. Namun kita tak akan pernah tahu bagaimana dia memerintah mereka. Apa yang dia lakukan, kau tak akan mengerti. Teruslah mencoba untuk bertanya, tapi dia hanya akan bungkam hingga nanti kau akan menyadari bahwa ini sia-sia.
Kau tak punya daya untuk mengaturnya, karena dia adalah kebebasan. Dia bebas, memerintah seperti semesta yang tak pernah bicara.
Dia berkuasa di timur bersama sang udara. Dia memberikan belaian juga cambukan. Dia berkuasa di atas udara dan awan. Dia berkuasa di timur bersama sang udara. Dia mengatur bagai angin yang bebas.
Dengan napas yang kau hirup dan kau embuskan. Dia berada di sana, di dalam dadamu. Saat kita melalui jalan yang dilaluinya, kita akan mendapat kesejukan. Kau akan temukan kekuatan di dalam dirinya.
Percayai dan cintai dia  dengan hati dan jiwamu, karena dia ada dalam dirimu.
Suatu hari nanti angin tidak akan menerpamu. Napasmu tidak akan ada untuk menghidupimu, tapi janganlah merasa risau, dia ada untuk memberi napas kehidupan. Segalanya pasti akan berakhir pada akhirnya nanti, tapi di sanalah awal yang baru dimulai. Segalanya pasti berakhir, dan berganti segala yang baru.

(4)
ARIDA
Penjaga timur, ya Arida. Penguasa udara, ya Arida. Sumber inspirasi, ya Arida. Penjaga sumur matahari, ya Arida. Angkat busurmu, bidiklah ke depan. Arida bersama kita. Paculah kudamu bagai menunggang angin. Arida bersama kita. Jangan takut akan musuhmu. Arida bersama kita.
Tampak jelas di langit biru. Ada seekor elang membumbung tinggi. Mengudara dengan gagah. Memekik ia mengusir segala musuhnya. Kepak sayap coklat menghempaskan segala kejahatan. Badai akan berlalu di hadapannya bagaikan pusaran badai yang tertelan ke dalam lubang hitam. Sirna, sirna, sirna. Berjalanlah ke timur, bawa segala harapanmu. Carilah tanda darinya dengan sepenuh hati. Sehelai bulu elang itulah yang kaucari. Dapatkan itu sebagai berkahmu. Arida, Arida, Arida.

(5)
ARIANRHOD
Roda perak adalah arti namanya. Dialah bulan dan bintang. Dialah pungguk yang bijak. Musim salju adalah saat baginya menampakkan diri. Rambut putih keperakan. Kulit sepucat salju. Gaunnya putih dari kabut. Pungguk-pungguk menjadi tanda kehadirannya. Nyanyian pungguk yang menggenggam sebatang ivy. Membawa pesan dari Sang Dewi.
Janganlah takut ketika Dia hadir dalam wujud pungguk berwajah pucat. Pungguk yang agung membawa pesan kebijaksanaan. Engkau sedingin es, namun selembut embun. Datanglah pada kami pada musim salju ini. Datanglah bersama pungguk yang menyanyi. Biarkan kami menyaksikan bagaimana bulan  berganti dan bintang-bintang menari.
Arianrhod, Dewi berkulit pucat. Arianrhod, Dewi bergaun kabut. Arianrhod, Dewi sedingin salju. Dia Dewi perubah bentuk. Wujud lainnya adalah pungguk. Roda perak adalah arti namanya. Dialah bulan dan bintang. Dialah pungguk yang bijak. Musim salju adalah saat baginya menampakkan diri.

(6)
ARTEMIS
Bulan sabit menghiasi rambut indah tergerai. Sayapnya yang keemasan menaungi para pengikut setia. Langkahnya yang lincah bagai menjangan bertanduk emas. Busur dan panah selalu digenggam. Sebab Dialah yang menjaga alam liar. Dia pulalah yang memberkati para pemanah.
Ketika bulan sabit di langit, Dia adalah perawan suci. Ketika bulan bersinar penuh, Dia adalah Ibu yang penuh kasih. Ketika bulan mulai menghitam, Dia adalah wanita yang kebijaksanaan. Dia bisa memberikan berkah, namun juga menolaknya. Segalanya tergantung bagaimana manusia memperlakukannya.
Dia menolak hadirnya cinta, sebab ingin menjaga kemurniannya. Tidak ada yang mampu memaksanya untuk jatuh cinta. Dialah pelindung para wanita. Artemis yang indah dan perkasa. Segala sakit yang datang, serahkan kepada Dia. Sebab Dialah kesembuhan. Dialah obat bagi segala penyakit. Wanita hamil dan melahirkan alasan utama Dia hadir di Bumi. Gadis-gadis perawan adalah kesayangan baginya. Anak-anak yang terlantar berada dalam naungannya. Dialah pelindung para wanita dan anak-anak Artemis yang indah dan perkasa.

(7)
ATHENA
Pelindung daratan, Athena. Pelindung ksatria, Athena. Pelindung pengrajin, Athena. Wanita tangguh, Athena. Dia perawan yang mempertahankan kesucian. Menolak hadirnya cinta bersama Hestia dan Artemis. Dia teguh memegang sumpah, kemurnian adalah yang utama. Tombak dan tamengnya selalu memberkati para ksatria. Kebijaksanaannya bagaikan pungguk yang diam.
Mata kelabunya selalu mengawasi manusia. Mengingatkan mereka bila menuju jalan yang salah. Dia memberi anugerah namun dalam pula membatalkannya. Segalanya sesuai karma yang diperbuat para umat. Yang berbuat nista di kuil sucinya akan berakhir bagai Medusa. Yang menantang kemampuannya akan berakhir bagai Arachne. Namun yang setia akan diberkati dengan kemakmuran dan kelimpahan. Terpujilah, Athena!

Untuk versi lengkapnya, silakan unduh di sini.



Blessed be!

Postingan Populer