Sabtu, 31 Maret 2018

MAGICK TODAY #5: WICCAN REDE - Kode Etik Wiccan

Merry meet...

Apa kabar, Wiccan dan Witches? Semoga selalu sehat yaaa...
Oke, kali ini aku akan membahas soal "REDE". Ah, sebenarnya ini agak telat. Masa dari awal sampai sekarang baru bahas REDE, mungkin begitu pikir kalian.

REDE berasal dari bahasa Celtik kuno yang artinya "Nasihat". Rede menjadi kode etik yang harus diikuti oleh Wiccan di mana pun berada. Rede inilah yang juga menjadi pembeda antara Wicca dengan Witchcraft (Witchcraft lebih cenderung kepada supranatural bebas, tanpa adanya hukum tertentu). Oleh karena itu, seorang Wiccan sudah pasti seorang Witch (Wiccan mengikuti Rede dan juga mempraktikkan Witchcraft), namun Witch belum tentu Wiccan (karena Witch tidak mengikuti Rede). Selama ini, mungkin kalian hanya mengenal Rede yang berbunyi: "Ain't It Harm None Do What Ye Will". Rede ini memang yang paling terkenal dan paling banyak dihafal. Dan, Rede ini juga yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan spellwork. Oke, berikut ini daftar Rede dalam Wicca:

The Wiccan Rede:

Bide within the Law you must, in perfect Love and perfect Trust.
Live you must and let to live, fairly take and fairly give. 

For tread the Circle thrice about to keep unwelcome spirits out.
To bind the spell well every time, let the spell be said in rhyme. 

Light of eye and soft of touch, speak you little, listen much.
Honor the Old Ones in deed and name,
let love and light be our guides again. 

Deosil go by the waxing moon, chanting out the joyful tune.
Widdershins go when the moon doth wane,
and the werewolf howls by the dread wolfsbane. 

When the Lady's moon is new, kiss the hand to Her times two.
When the moon rides at Her peak then your heart's desire seek. 

Heed the North winds mighty gale, lock the door and trim the sail.
When the Wind blows from the East, expect the new and set the feast. 

When the wind comes from the South, love will kiss you on the mouth.
When the wind whispers from the West, all hearts will find peace and rest. 

Nine woods in the Cauldron go, burn them fast and burn them slow.
Birch in the fire goes to represent what the Lady knows. 

Oak in the forest towers with might, in the fire it brings the God's
insight.   Rowan is a tree of power causing life and magick to flower. 

Willows at the waterside stand ready to help us to the Summerland.
Hawthorn is burned to purify and to draw faerie to your eye. 

Hazel-the tree of wisdom and learning adds its strength to the bright fire burning.
White are the flowers of Apple tree that brings us fruits of fertility. 

Grapes grow upon the vine giving us both joy and wine.
Fir does mark the evergreen to represent immortality seen. 

Elder is the Lady's tree burn it not or cursed you'll be.
Four times the Major Sabbats mark in the light and in the dark. 

As the old year starts to wane the new begins, it's now Samhain.
When the time for Imbolc shows watch for flowers through the snows. 

When the wheel begins to turn soon the Beltane fires will burn.
As the wheel turns to Lamas night power is brought to magick rite. 

Four times the Minor Sabbats fall use the Sun to mark them all.
When the wheel has turned to Yule light the log the Horned One rules. 

In the spring, when night equals day time for Ostara to come our way.
When the Sun has reached it's height time for Oak and Holly to fight. 

Harvesting comes to one and all when the Autumn Equinox does fall.
Heed the flower, bush, and tree by the Lady blessed you'll be. 

Where the rippling waters go cast a stone, the truth you'll know.
When you have and hold a need, harken not to others greed. 

With a fool no season spend or be counted as his friend.
Merry Meet and Merry Part bright the cheeks and warm the heart. 

Mind the Three-fold Laws you should three times bad and three times good.
When misfortune is enow wear the star upon your brow. 

Be true in love this you must do unless your love is false to you. 

These Eight words the Rede fulfill: 

"An Ye Harm None, Do What Ye Will"


Dari semua Rede, jujur, aku pun hanya hafal yang paling terakhir. Karena itu yang paling mudah dihafalkan dan dipahami artinya. Sedangkan selebihnya agak susah dipahami, karena menggunakan bahasa Inggris lama yang grammar-nya masih belum disempurnakan. Aku sebenanrnya ingin membuat versi Indonesianya, tapi ternyata susah. Jika kalian bisa menerjemahkan Rede di atas dengan kalimat yang indah, silakan komentar di bawah yaaa...
Sekian dulu dari aku, terima kasih sudah singgah di Biara Wicca.

Blessed be!

Rabu, 21 Maret 2018

MAGICK TODAY #4: CANDLE MAGICK, Apa Itu Sihir Lilin dan Bagaimana Melakukannya?

Merry meet...

Apa kabar, Wiccan dan Witches? Semoga selalu dalam lindungan-Nya.

Kali ini, aku akan membahas sedikit yang kuketahui tentang Candle Magick atau Sihir Lilin/Sihir Api. Oke, sejauh yang aku tahu, Sihir Lilin adalah sihir paling basic dan paling mudah daripada Sihir Simpul (Knot Magick) atau Herb Magick (Sihir Herbal). Untuk melakukan Sihir Lilin, tidak banyak yang dibutuhkan. Umumnya, yang dibutuhkan hanyalah lilin sesuai dengan apa yang kita inginkan. Misal, merah untuk cinta, hitam untuk spiritual, hijau untuk kelimpahan, dan lain-lain. Atau, jika kita tidak menemukan warna yang sesuai, kita bisa menyuptitusinya dengan lilin putih. Karena pada dasarnya lilin putih sudah mewakili semua warna dan semua tujuan.


Video oleh: YouTube

Mungkin, banyak di antara kalian yang sudah mencoba Sihir Lilin ini berulang kali, tapi selalu gagal. Kalian selalu mencoba dan mencoba, selalu gagal dan gagal. Sampai akhirnya berhasil. Kalian mungkin mengeluhkan hal itu. Padahal, kalian sudah mengikuti beberapa anjuran yang mana harus melakukan Sihir Lilin ini berdasarkan planetary hour, meliputi: hari baik, jam baik, arah/kiblat yang baik, dan kesesuaian dengan planet. Tapi, tahukah kalian kalau mengikuti anjuran tersebut tidak menjamin spellwork kalian itu akan berhasil? Karena apa? Karena yang terpenting (tidak hanya dalam Sihir Lilin, tapi semua jenis spellwork) adalah energi kita. Kalau energi kita tidak berada di tempat yang tepat, maka spellwork kita tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Maka sangat penting bagi kita untuk belajar mengatur aliran energi kita dari sumbernya ke luar menuju dunia realita melalui spell yang kita ucapkan. Latihannya bisa melalui meditasi dan visualisasi. Tidak mudah dan pastinya butuh waktu yang tak sebentar.

Lalu, bagaimana cara melakukan Sihir Lilin ini?

*). Pertama-tama, tentunya kita siapkan lilin yang kita butuhkan. Ingat, lilin tidak harus mewah atau mahal. Tidak harus berwarna. Putih juga bisa. Jika kalian ingin mengikuti anjuran planetary hour, silakan saja. Jika kalian lebih memilih gaya bebas, silakan juga. 

*). Tahap kedua, tentunya kita harus tahu apa yang kita inginkan. Apa tujuan kita. Semuanya harus jelas dan tergambar dalam pikiran kita. Niatkan hati untuk melakukan spellwork ini, dan berdoa semoga diberi kelancaran. Ingat, kalian juga harus tahu apa hasil dari spellwork kalian ini. Jika ini hal yang baik, maka kalian akan menuai kebaikan. Kalau ini menyakiti orang lain, maka bersiaplah menuai apa yang sudah kamu tanam.

*). Tahap yang ketiga adalah melakukan spellwork. Sebelum melakukan spellwork ini, kalian bisa menentukan ingin melakukannya di dalam (altar) atau di luar rumah. Saranku sih, di dalam rumah saja. Jangan lupa menyucikan diri, entah itu mandi atau mengasapi diri dengan dupa atau smudge. Lalu, kalian juga harus casting circle, summoning four corners, dan murnikan juga area di mana kalian melakukan ritual.

*). Keempat, ambil lilin yang kalian siapkan. Genggam dengan erat menggunakan dua tangan. Pejamkan mata, atur napas. Tarik napas tujuh kali hitungan. Tahan tujuh kali hitungan. Lepaskah tujuh kali hitungan. <~ Kalau yang ini saran dariku, kalian bisa mengatur napas sesuka kalian. Yang terpenting, kalian relaks dan bisa konsentrasi untuk mengalirkan energi.

*). Tahap kelima, bayangkan pada telapak kaki kita muncul serabut akar halus yang menembus bumi dan menyebar ke segala penjuru. Dan, akar-akar tersebut menyerap semua energi yang ada di dalam bumi. Kemudian, bayangkan energi tersebut terserap ke dalam tubuh dan diangkut menuju ubun-ubun melalui tulang punggung. Bayangkan sebuah biji dalam tanah yang mulai berkecambah. Setelah energi sampai di ubun-ubun, bayangkan ada bunga di atas kepala kalian yang mekar dan menyerap semua energi dari langit dan masuk ke dalam tubuh kalian. Lalu, hilangkan semuanya. Hapus semua bayangan akar dan bunga di atas kepala. Sebagai gantinya bayangkan semua energi yang kamu kumpulkan itu berkumpul di pusar atau solar plexus.

*). Keenam, ucapkan spell sesuai apa yang kalian harapkan. Ucapkan beberapa kali sembari membayangkan energi dari solar plexus mengalir ke tangan dan diserap oleh lilin yang terbakar. Sekarang lilin itu penuh dengan energi, keinginan, dan keyakinanmu. Selanjutnya, letakkan lilin dan biarkan terbakar habis. Biarkan keinginanmu terbang menuju Semesta sehingga semuanya akan bermanifestasi.

*). Terakhir, kembalikan para Penjaga Penjuru ke tempatnya. Hapus lingkaran. Dan, lakukan kegiatan seperti biasa. Kalian sudah melakukan apa yang harus kalian lakukan, selanjutnya biarkan Semesta yang bekerja.

Tidak ada yang pasti dalam magick. Terkadang ada spellwork yang bekerja dalam waktu yang sangat singkat, ada pula yang butuh waktu berhari-hari, minggu, bahkan tahun. Semuanya tergantung dari Wiccan/Witch itu sendiri. Seberapa besar keyakinan, keinginan, energi, dan usaha mereka sangat berpengaruh. Kita tidak bisa serta merta mengandalkan magick, magick hanya mempermudah. Mereka tidak memberikan sesuatu yang instan. Misal kita meminta keberhasilan dalam suatu kompetisi, tapi kita hanya mengandalkan spellwork tanpa melakukan latihan dan berusaha dengan maksimal, maka besar kemungkinan Semesta akan menahan harapanmu hingga saat yang tepat.

Nah, itu tadi sedikit yang aku tahu tentang Sihir Lilin. Semoga ini bermanfaat bagi kalian yang ingin mencoba dengan caraku atau kalian yang baru pertama kali akan mencoba. Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca. Blessed be!

Jumat, 16 Maret 2018

Patron #2: Dewi Tiga Rupa

Merry meet ... Namaste ... Rahayu ...

Apa kabar Wiccan dan Witches? Semoga selalu baik dan penuh akan berkah. Pada kesempatan kali ini, aku ingin membahas tentang Dewi Tiga Rupa (Triple Goddess), mulai dari apa itu Dewi Tiga Rupa, siapa saja Dewi Tiga Rupa, dan pentingkah Dewi Tiga Rupa dalam Wicca. Oh ya, semuanya akan aku sampaikan berdasarkan pemahamanku sendiri. Jadi, aku tidak menggunakan referensi tertentu. Mungkin ada beberapa referensi, tapi tidak banyak.
Oke langsung saja.

Apa itu Dewi Tiga Rupa?

Dewi Tiga Rupa (Triple Goddess) adalah seorang dewi yang memiliki tiga aspek sekaligus, yaitu Dara-Bunda-Nenenda (Maiden-Mother-Crone) dan masing-masing aspek digambarkan sebagai satu sosok (dewi) yang sama.
Ini merupakan konsep dari Neopagan, yang mana menggambarkan tiga fase kehidupan seorang wanita yang disimbolkan sebagai "Triple Moon". Untuk pengertian lebih luasnya silakan cek wikipedia.

Siapa saja Dewi Tiga Rupa?

Seperti yang telah banyak diketahui, Dewi Tiga Rupa terdiri dari tiga aspek atau siklus kehidupan wanita, yaitu Dara, Bunda, Nenenda. Umumnya, dewi dengan aspek Dara/Perawan erat kaitannya dewi yang berhubungan dengan cinta, musik dan seni, keindahan, persahabatan, kemurnian, dan aspek lainnya. Untuk dewi dengan aspek Bunda/Ibu, umumnya erat kaitannya dengan dewi kesuburan, kelahiran, kemakmuran, perlindungan, kekuatan, kemurahan, kasih sayang, dan lain-lain. Sedangkan aspek Nenenda/Tetua, biasanya berkaitan dengan dewi yang behubungan dengan malam, kematian, kebangkitan, reinkarnasi, dunia bawah, pengetahuan, kebijaksanaan, dan lain-lain.
Dewi Tiga Rupa terdiri dari Diana, Hekate, Brigid, Inanna, Isis, Hathor, Freya, dan Parwati. Mereka semua adalah satu dewi yang memiliki tiga aspek sekaligus. Akan tetapi, Dewi Tiga Rupa yang paling umum adalah Diana dan Hekate, terutama di kalangan Wiccan dan penyihir. 
Sekedar tambahan, konsep Dewi Tiga Rupa itu berbeda dengan Trinitas ataupun Tiga Serangkai. Apa bedanya? Dewi Tiga Rupa adalah satu dewi dengan tiga aspek. Trinitas adalah satu orang dewi dengan tiga aspek sekaligus, yang mana masing-masing aspek memanifestasikan diri menjadi sosok dewi mandiri lalu bersatu membentuk trinitas. Sedangkan Tiga Serangkai adalah tiga dewi yang membentuk kelompok karena memiliki atribut/peran yang sama, namun tidak selalu tersusun dengan aspek Dara-Bunda-Nenenda.
Contoh Trinitas:
Saraswati-Lakshmi-Kali (satu dewi [Adi Shakti] yang mewujud jadi 3 sebagai shakti Trimurti),
Luna-Diana-Hekate (satu dewi yang mewujud jadi 3 sebagai penguasa 3 dunia),
Diana-Aradia-Hekate (satu dewi yang mewujud jadi 3 sebagai ratu penyihir).

Contoh Tiga Serangkai:
Lucina-Partula-Diana (seabagi dewi-dewi kelahiran),
Nyx-Selene-Asteria (sebagai dew-dewi yang merajai malam),
Artemis-Selene-Hekate (sebagai dewi-dewi bulan), 
Hekate-Demeter-Persefoni (seabagi sekumpulan dewi siklus musiman), 
Artemis-Athena-Hestia (sebagai sekumpulan dewi perawan abadi), 
Hathor-Isis-Nephthys (sebagai dewi pemakaman dan tiga wujud wanita), 
Bastet-Hathor-Sekhmet (sebagai kekuatan Dewa RA),
Aradia-Diana-Hekate (sebagai ratu penyihir).

Seorang dewi anggota Trinitas atau Tiga Serangkai belum tentu seorang Dewi Tiga Rupa, tapi seorang Dewi Tiga Rupa bisa menjadi anggota dari Trinitas ataupun Tiga Serangkai, seperti halnya Diana dan Hekate. Keduanya adalah Dewi Tiga Rupa secara mandiri, dan keduanya bisa dengan bebas bergabung dengan dewi lain dan membentuk Trinitas. Trinitas Aradia-Diana-Hekate adalah Trinitas Ratu Penyihir, karena ketiganya dianggap sebagai "Queen of Witches".



Kalau dalam Wicca sendiri, sejauh yang aku tahu, tidak ada pakem atau aturan yang saklek yang mengaharuskan aspek Maiden harus dewi ini, Mother harus dewi itu, dan Crone harus dewi ini atau itu. Sekali lagi, itu sejauh yang aku tahu. Kalau kalian tahu lebih jelasnya, tolong komentar di bawah.

Nah, sekarang aku akan mengutarakan siapa Dewi Tiga Rupa yang aku puja. Mereka dalah Aradia, Diana, dan Hekate. Ketiganya adalah Dewi Tiga Rupa, tapi kemudian bergabung membentuk Dewi Tiga Serangkai Ratu Penyihir. Semula, aku hanya fokus ke Aradia, lalu beralih ke Diana. Dan, saat aku semakin dalam mengenal Diana, ia memperkenalkanku pada Hekate. Aku tidak serta merta menerima Hekate, aku harus mempelajari dulu tentang dewi ini. Kemudian, Diana menegaskan bahwa antara ia, Aradia, dan Hekate itu tidak berbeda. Sejak saat itu aku merangkul keduanya, Diana dan Hekate sebagai dualitas yang seimbang, yang mana cahaya dan kegelapan berjalan dengan harmoni.

Pentingkah Dewi Tiga Rupa dalam Wicca?

Sejauh yang aku tahu, dalam Wicca tidak menekankan kalau para Wiccan harus memuja Dewi Tiga Rupa secara keseluruhan. Beberapa Wiccan berpendapat, bahwa kita bisa memilih hanya Dewi beraspek Perawan, beraspek Ibu, atau yang hanya beraspek Crone. Intinya kita bisa memilih salah satu aspek saja sebagai fokus pemujaan kita. Namun, ada beberapa Wiccan yang mengatakan kita bisa memilih dua aspek yang paling utama, yaitu Dewi beraspek Ibu dan Crone. Karena itu aspek yang paling cocok bagi Wiccan.

Dalam Wicca, Dewi yang utama atau dipuja secara universal adalah Diana (dan Cernunnos sebagai Dualitas). Tapi, bukan tidak mungkin kita memiliki Dewi lain dalam fokus pemujaan kita. Yang terpenting adalah, Dewi tersebut benar-benar memilih kita dan hati kita juga merasa terpanggil kepada-Nya. Karena dalam Wicca yang terpenting adalah suara hati dan tuntunan jiwa, bukan mengikuti tren atau arus utama. Adakalanya mengikuti arus utama (dalam hal ini memuja Diana) juga perlu dipertimbangkan, karena ini berhubungan dengan tradisi dan upaya mempertahankan esensi dari Wicca sendiri. Kita memutuskan mengikuti Wicca yang mana fokus utama pemujaannya adalah Diana dan Cernunnos, maka tidak ada salahnya kita mengikutti tradisi, agar esensi dari Wicca yang kita ikuti tidak kabur. Apalagi kalau kita memilih menjadi Eclectic Wicca. Kita boleh memilih dan memilah apa yang sesuai dengan kita, tapi kita juga harus mengikuti tradisi dan menjaga esensi dari Wicca itu sendiri.

Demikian tadi, sedikit uraian tentang Dewi Tiga Rupa. Semoga ini bermanfaat bagi kalian yang baru memulai perjalanan sebagai seorang Wiccan. Ingat, ini pandangan pribadiku, jadi kalian jangan hanya terpaku pada satu sumber saja. Cari sumber lain dan tentukan mana yang sesuai dengan jiwa kalian.
Thee shall remember and always fulfill these eight words, "ain't it harm none, do what you will." And in thy craft, thee shall concern the law of three times fold: whatever thee send out, it'll back three times three.

Blessed be!

Minggu, 04 Maret 2018

JURNAL #8: Spiritual Supranatural dalam Keselarasan

Merry meet... Namaste... Rahayu...

Selamat malam, Wiccan dan Witches? Bertemu lagi denganku, Mage Niskala. Pada kesempatan kali ini, aku ingin berbagi pandanganku tentang dua unsur keilmuan mistik; Spiritual dan Supranatural. Ingat, ini pandangan pribadiku, bisa jadi ini tidak sesuai dengan pandangan kalian. Tapi, tidak apa-apa. Kalau kalian punya pandangan sendiri, silakan nanti komen di di bawah yaaa.

Baiklah, langsung saja kita mulia yaaa. Pertama, kita mulai dari pengertian SPIRITUAL dan SUPRANATURAL itu sendiri.
Menurut pahamku, SPIRITUAL adalah sebuah jalan menuju TUHAN yang bersemayam dalam diri (MANUSIA), atau bisa juga diartikan sebagai sebuah perjalanan jiwa/batin/rohani dalam mengenal diri sendiri sebagai makhluk ilahi.

Sedangkan SUPRANATURAL adalah jalan untuk mencapai/memenuhi keinginan, hasrat, harapan, mimpi, angan, dan cita-cita dengan menggunakan daya yang bersumber dari kegaiban atau di luar hal-hal alamiah.


Spiritual dan Supranatural itu tak terpisahkan; bagaikan satu mata uang yang selalu berdampingan. Jika bisa diibaratkan, Spiritual adalah unsur YANG dan Supranatural adalah unsur YIN. Jika kalian pernah menonton kartun Avatar "The Last Air Bender", pasti kalian tidak asing dengan gambaran tentang Yin dan Yang yang hadir dalam wujud Ikan Roh.


YIN: Hitam, dingin, gelap, kegelapan, malam, bulan, menahan.
YANG: Putih, hangat, terang, cahaya, siang, matahari, mendorong.

Kalau dalam serial Avatar itu, Yin dilambangkan sebagai Sang Bulan, sedangkan Yang dilambangkan sebagai Sang Laut. Dikisahkan bahwa Bulan dan Laut adalah sumber kekuatan Suku Air. Saat bulan purnama, maka semua pengendali air akan mencapai tiingkat tertinggi dari kekuatan mereka dalam mengendalikan air. Sebaliknya, jika bulan mati maka kekuatan mereka akan menyusut. Dan, kekuatan mereka akan hilang sama sekali ketika terjadi gerhana bulan.
Kita kembali lagi ke pokok pembicaraan di awal.
Seseorang yang tekun dalam laku Spiritual, umumnya akan mampu melakukan kuasa-kuasa Supranatural. Meskipun mereka tidak mengejar Supranatural, itu akan datang dengan sendirinya sebagai bentuk berkah/anugerah atas ketekunan mereka, namun kemampuan tersebut juga sebagai bentuk dari cobaan bagi mereka. Di sisi lain, seseorang yang hanya mengejar Supranatural, tanpa adanya bekal Spiritual yang kokoh, mereka akan cenderung hilang arah. Mereka kemudian akan merasa lebih unggul dari yang lain; merasa sakti, merasa kuat, merasa hebat, merasa kebal, dan lain-lain. 
Mereka yang seperti ini ibarat sebuah kereta dengan satu roda, jalannya tidak seimbang. Keblinger sudah pasti. Setiap satu keinginan tercapai, mereka akan terus mengejar dan memenuhi hasrat mereka yang lain dengan kemampuan yang mereka punya. Bahkan tak jarang pula, kemampuan tersebut digunakan untuk mencelakai atau merugika orang lain hanya untuk memenuhi ego pribadi. Kekuatan Supranatural yang sejatinya adalah murni menjadi ternoda dengan laku mereka tadi, sehingga mereka tidak pernah mendapatkan kedamaian dalam hidup.

Sama halnya dengan Magick. Ada satu perkataan yang berbunyi demikian, "Magick is neither black nor white, it's both. Because Nature is both. Black and white, it depends on the person." 
Tidak ada itu yang namanya Black Magick atau White Magick, karena apa? Karena Magick itu kekuatan alam dan alam itu dikatakan hitam bukan, putih juga bukan, namun juga hitam dan putih. Pusing? Jangan pusing. Kalian tidak perlu memikirkan  hal seperti ini, yang terpenting adalah laku kalian dalam mempraktikkan Witchcraft. Kalian tidak perlu mengidentifikasi diri kalian sebagai praktisi White Magick atau Black Magick. Jika kalian mengidetifikasi diri kalian, takutnya akan ada kecenderungan untuk merasa unggul.

Yang mempraktikkan White Magick akan merasa paling unggul dan paling bersih daripada yang mempraktikkan Black Magick. Begitu juga sebaliknya, yang mempraktikkan Black Magick juga akan merasa paling kuat dan berkuasa daripada yang mempraktikkan White Magick. 

"Biarkan saja Semesta yang menuntun lakumu, ikuti suara-Nya dan biarkan Dia yang menentukan di mana kamu seharusnya dan siapa kamu sebenarnya. Maka, berhentilah mengakukan dirimu di hadapan Semesta juga sesamamu."

Oleh karena itu, penting sekali untuk menyelaraskan Spiritual dan Supranatural kita, karena Semesta pun selaras dengan dua unsur yang saling terikat satu sama lain.

Nah, demikian tadi sedikit pandanganku tentang Spiritual dan Supranatural. Semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Semoga semua makhluk dalam damai. Semoga damai di bumi, damai di langit; semoga damai di mana-mana.

Blessed be!

Kamis, 01 Maret 2018

JURNAL #7: Makna di Balik Simbol OUROBOROS

Merry meet... Namaste... Rahayu...

Selamat malam, Wiccan dan Witches? Apa kabar? Semoga nggak bosen dengan tulisan-tulisanku yaaaa... Akhir-akhir ini aku sering sekali update. Karena apa, karena sekarang aku sudah punya WiFi sendiri dan itu cukup meningkatkan produktifitasku sebagai blogger.

Pada kesempatan kali ini aku ingin berbagi pada kalian tentang sebuah simbol yang menjadi lingkarang reinkarnasi abadi, di mana keabadian akan kembali abadi. Aku beberapa kali melihat simbol seperti ini, tapi waktu itu artikel yang kubaca simbol seperti ini melambangkan kebijaksanaan tertinggi. 

Di artikel tersebut dijelaskan bahwa ULAR adalah lambang pengetahuan yang dimiliki oleh seorang individu. ULAR tersebut berusaha memakan dirinya sendiri melalui ekornya, hal itu kemudian diartikan sebagai proses dari ADA menuju TIADA. Artinya seperti ini, semua pengetahuan itu sejatinya bersumber dari SANG KOSONG, Tuhan yang tidak terdefinisi wujud dan sifatnya. Maka Tuhan ini dikatakan Maha Kosong (Jawa: Suwung). Akan tetapi, dari KEKOSONGAN ini (sengaja aku  tulis dengan kapital karena merujuk pada Tuhan), semua hal tercipta, mulai dari makhluk, alam semesta, pengetahuan, dll. Sehingga, TIADA itu menjadi ADA dan bermanifestasi dalam rupa pengetahuan dan ilmu yang diemban oleh seorang manusia. 

"Proses ADA menjadi TIADA ini adalah proses mengembalikan apa yang semula berasal dari TIADA menuju TIADA itu sendiri."

Jika seseorang yang telah mengemban banyak pengetahuan dan mengandung banyak ilmu dalam dirinya, umumnya mereka akan dikenai penyakit hati, yaitu angkuh, bangga diri, perasaan lebih dari yang lain, dan akhirnya lupa dari mana sumber pengetahuan/ilmu tersebut. Untuk mereka yang merasa bahwa pengetahuan dan ilmu yang mereka miliki sejatinya hanyalah milik Sang Kosong, hanya ilusi untuk mereka yang memiliki. Perasaan tidak memiliki yang muncul itu akan membuat mereka menuju kebijaksanaan tertinggi, di mana mereka akan memasuki tataran Manusia dengan Kesadaran Ilahi. Karena itulah simbol Ular Menelan Diri Sendiri diartikan sebagai Kebijaksanaan Tertinggi dan Kesadaran Ilahiah.

Agaknya, simbol yang sama ini memiliki arti yang lain. Untuk arti yang satu ini aku baru mengetahuinya, tepat hari ini. Berikut ini aku paparkan makna dari simbol Ouroboros (Uroboros) berdasarkan wikipedia.


Ouroboros (atau Uroborus) adalah sebuah simbol kuno yang menggambarkan ular atau naga memakan ekornya sendiri. Nama berasal dari dalam bahasa Yunani; οὐρά (Oura) yang berarti "ekor" dan βόρος (boros) yang berarti "makan", sehingga "ia yang makan ekor".

Ouroboros merupakan pembaharuan siklus abadi hidup dan tak terbatas, konsep keabadian dan kembali abadi, dan merupakan siklus kehidupan, kematian dan kelahiran kembali, yang mengarah ke keabadian, seperti dalam phoenix. Simbol matematika saat ini tak terhingga ( ∞ ) mungkin berasal dari varian pada Ouroboros klasik dengan ular melingkar sekali sebelum makan ekornya sendiri, dan penggambaran seperti dari loop ganda sebagai ular makan ekornya sendiri yang umum hari ini di fantasy art dan sastra fantasi, meskipun dugaan lain juga ada.

Hal ini juga dapat merupakan gagasan kesatuan primordial terkait dengan sesuatu yang ada dalam atau bertahan sebelum awal dengan kekuatan atau kualitas yang tidak dapat dipadamkan. The ouroboros telah penting dalam simbolisme keagamaan dan mitologis, tetapi juga telah sering digunakan dalam ilustrasi alkimia, di mana ia melambangkan sifat melingkar dari alkemis opus. Hal ini juga sering dikaitkan dengan Gnostisisme, dan Hermetisisme.

Carl Jung menafsirkan Ouroboros memiliki makna yang tipikal bagi jiwa manusia. Psikolog Jung Erich Neumann menulis saja sebagai representasi dari "negara fajar" pra-ego, yang menggambarkan pengalaman masa pertumbuhan dibedakan dari kedua manusia dan individu anak.

Nah, itu tadi makna dari simbol Ouroboros berdasarkan wikipedia. Meskipun maknanya berbeda dari yang selama ini aku tahu, tapi aku rasa itu bukan menjadi masalah. Toh, keduanya memiliki makna yang cukup positif (setidaknya untukku). Demikian tadi sekilas tentang makna dibalik simbol Ouroboros. Semoga bermanfaat.

Merry meet and meery heart, blessed be!

Postingan Populer