Senin, 17 Desember 2018

MAGICK TODAY #9: Evokasi VS Invokasi

Merry meet... Namaste... Rahayu...

Apa kabar saudara-saudariku sekalian? Oh ya, Yule (Winter Soltice) sudah dekat lhooo... Ayo, susun rencana mau ritual apa. Tapi kali ini aku nggak mau bahas soal Yule, hehe. Tadi cuma mau ngasih tahu saja.

Kali ini aku mau bahas soal Evokasi dan Invokasi. Pertama-tama, kita bahas dulu pengertiannya. Untuk melihat definisi Evokasi berdasarkan Wikipedia, silakan cek di sini. Untuk Invokasi, cek di sini.

Aku pribadi punya pandangan sendiri mengenai definisi Evokasi dan Invokasi. Berdasarkan pandanganku;

Evokasi adalah salah satu spellwork yang dilakukan dengan cara menyeru/memanggil kepada satu entitas tertentu, seperti TUHAN, Dewa/Dewi, Malaikat, Roh, ataupun Demon, yang mana tujuannya adalah agar Mereka memberikan restu atau berkah agar kemampuan kita bangkit dan dapat melakukan apa yang menjadi tujuan kita.
Yang menjadi catatan di sini adalah Evokasi tidaklah mendatangkan entitas yang dipanggil ke hadapan kita, melainkan kita hanya memohon kepada Mereka untuk memberikan berkah atau restu.

Edit: Evokasi juga didefinisikan sebagai upaya untuk menghadirkan energi atau esensi suatu deitas ke dalam suatu ritual dengan atau tanpa ritual Invokasi sebagai permulaannya.

Sedangkan Invokasi memiliki definisi sebagai sebuah spellwork yang dilakukan dengan cara menyeru/memanggil kepada satu entitas tertentu yang memiliki hierarki lebih tinggi, seperti TUHAN atau Dewa/Dewi dengan tujuan untuk meminjam kuasa, mengajukan permohonan, atau hanya sekedar untuk pemujaan semata.

Edit: Invokasi didefinisikan sebagai upaya untuk membangkitkan atribut atau arketipe suatu deitas yang ada dalam Alam Bawah Sadar kita dengan menggunakan energi deitas yang ada di Alam Semesta.

Dalam hematku, ada beberapa jenis Invokasi. Yang pertama adalah Invokasi Pemujaan yang hanya dilakukan untuk tujuan pemujaan belaka. Invokasi ini hampir sama dengan doa-doa ataupun syair-syair sakral yang ditujukan pada TUHAN ataupun Dewa/Dewi. Selanjutnya adalah Invokasi Permohonan yang mana tujuannya adalah memohon kepada entitas tersebut untuk memberikan bimbingan, perlindungan, insiprasi, dll. Yang terakhir adalah Invokasi Pembangkitan Kuasa yang tujuannya adalah meminjam kuasa dari entitas yang dipanggil atau mengakses kekuatan dari entitas yang bersemayam di dalm diri kita (bisa disebut TUHAN atau Dewa-Dewi. 
Invokasi yang terakhir ini memiliki dua jenis, yang biasa dan yang ekstrim. Untuk yang biasa saja, kekuatan yang dipinjamkan oleh entitas tersebut hanya dapat digunakan saat itu saja, semisal untuk membantu penyembuhan atau divinasi. Aku pribadi sering melakukan yang jenis ini. Untuk yang jenis ekstrim, kekuatan yang dipinjamkan itu akan ada dalam diri kita dalam jangka waktu tertentu. Kekuatan itu bisa hilang begitu saja jika kita sudah tidak memerlukannya. Dan yang lebih parah, kekuatan itu bisa membuat kita gila kalau disalahgunakan. 
Sama dengan Evokasi, Invokasi juga tidak mendatangkan entitas yang dipanggil ke hadapan kita.

Oke, aku rasa ini sudah terlalu panjang. Cukup sampai di sini dulu untuk hari ini. Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca, akhir kata...

Blessed be!

Kamis, 29 November 2018

MAGICK TODAY #8: AMULET PROTEKSI - Fungsi dan Cara Pembuatannya

Mery meet... Namaste... Rahayu...

Halo, Wiccan dan Witches? Jumpa lagi dengan Mage Niskala. Kali ini aku akan membagikan cara membuat "Protection Amulet".

Oh ya, sebelum kita bahasa bagaimana cara membuatnya. Mari kita bahas apa itu Amulet.
Amulet adalah objek yang telah dimantrai atau diisi dengan energi yang fungsinya untuk proteksi.
Amulet ada dua tipe. Yang pertama adalah Amulet yang memang sudah digunakan secara turun temurun sejak zaman dahulu kala, yang kedua adalah Amulet yang kita buat sendiri. 
Amulet yang terkenal ada Hamsa atau biasa dikenal dengan Hand of Fatima yang berguna untuk menghalau mata jahat, ada pula Nazar dari Turki yang fungsinya juga sama dengan Hamsa, Tapal Kuda yang berguna untuk menghalau masuknya evil spirit ke dalam rumah, kalung pentacle juga termasuk salah satu Amulet. 
Dalam budaya kita, terutama yang orang Jawa pasti juga mempercayai benda-benda tertentu bisa memberikan perlindungan, meskipun sebenarnya benda itu tidaklah bertuah seperti jimat atau keris. Contoh kecil, gunting lipat kecil yang dibawa ibu hamil akan menjauhkan mereka dari mata jahat dan gangguan makhluk jahat. Kemudian meletakkan sapu tua di bawah ranjang akan menghalau makhluk jahat yang mengganggu tidur. Amulet yang seperti ini masuknya adalah Amulet tipe pertama yang perlu dimantrai/diisi energi, karena biasanya benda-benda ini memang sudah dipercaya. Dengan kata lain, berfungsi atau tidaknya benda-benda itu akan sangat bergantung pada kepercayaan dan keyakinan dari penggunanya. Kekuatan dari benda itu didapat dari kepercayaan dan keyakinan si pengguna.

Yang akan kita bahasa adalah Amulet yang jenis kedua, yaitu yang kita buat sendiri. Sebenarnya kalian bisa menggunakan objek apa saja yang kalian yakini bisa melindungi, selanjutnya tinggal memantrai atau mengisinya dengan energi. Tapi kali ini aku akan berbagi cara membuat Amulet Proteksi dari bahan yang cukup mudah didapat. Yang kalian butuhkan adalah:
- botol kecil/kantung kecil
- rambut dan kuku kalian 
- kalau kalian suka menyalakan dupa, ambil abunya. Jika tidak ada abu dupa, siapkan kertas yang berisi afirmasi memohon perlindungan dari energi jahat/sihir jahat. Bakar dan ambil abunya.
- parutan jahe dan/atau biji cabai (opsional)
- potongan kertas kecil berisi gambar di bawah ini.
- Jangan lupa mantra/inkantasi untuk memberkati Amulet kalian. Untuk mantra/inkantasinya kalian buat sendiri sesuai kebutuhan.

Cara membuatnya sangat mudah. Kalian tinggal memasukkan rambut dan kuku, parutan jahe dan biji cabai (kalau ada), dan abu dupa atau abu bakaran afirmasi, dan kertas bergambar simbol di atas; semua bahan itu dimasukkan ke dalam botol atau kantung. Lalu tinggal dimantrai/diisi dengan energi. Untuk membuat khasiatnya tetap ada, secara berkala kalian bisa memantrainya ulang atau menjemurnya dibawah sinar bulan.
Mudah, kan?

Okay, segitu saja untuk hari ini. Semoga bermanfaat yaaa..
Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca. Akhir kata...

Blessed be!

Selasa, 30 Oktober 2018

Mantra #15: Mantra Pengusiran - Mengusir Pengganggu

Merry meet... Namaste... Rahayu...

Halo, Witches dan Wiccan??? Bagaimana kabar kalian hari ini? Sehat-sehat saja, bukan? Gimana praktik Witchcraft kalian? Masih jalan 'kan ya?

.

Hari ini aku akan berbagi dengan kalian tentang "Banishing Spell" atau "Mantra Pengusir".
Banishing Spell ada banyak macamnya. Ada yang khusus untuk mengusir energi negatif dari suatu tempat atau seseorang. Ada yang digunakan untuk mengusir entitas tidak diingginkan. Ada pula yang digunakan untuk mengusir "toxic people".

Untuk kesempatan ini aku akan membagikan Banishing Spell jenis yang ketiga. Ini akan sangat berguna bagi kalian yang selalu bertemu dengan orang-orang yang membawa pengaruh buruk pada kehidupan kalian, berguna juga untuk yang ingin "move on". Karena elemen utama dalam spell ini adalah api, maka spell ini masuk ke dalam jenis "Fire Magick" atau Sihir Api.

Oke, kita mulai saja yaaa..
Yang kalian butuhkan adalah kertas putih, pena/spidol hitam, lilin, empat buah batu kecil, dan yang terakhir adalah afirmasinya.

.

Pada suatu malam, pergilah ke luar rumah. Usahakan sudah sepi yaaa... Kemudian duduklah dengan nyaman. Susun batu di empat arah. Seperti di gambar ini:

Tulislah nama orang yang ingin kamu buang dari kehidupanmu. Pastikan kalau dia benar-benar orang yang membawa efek buruk dalam kehidupanmu, misalkan: orang yang selalu mengancammu untuk melakukan hal yang tak kamu inginkan/orang yang hanya ada saat kamu senang dan hilang saat kamu membutuhkan dukungan/orang yang selalu membuatmu marah, sedih, dan emosi negatif lainnya/orang yang sering mengajakmu masuk dalam perdebatan tidak berguna/orang yang bermuka dua/orang yang hanya bisa mengatakan hal-hal buruk tentang orang lain/orang-orang rasis dan diskriminatif/dan juga orang yang benar-benar ingin kamu lupakan, karena kamu harus menjalani hidup yang baru.

Tulis namanya dengan lengkap, depan dan belakang. Jika dia punya nama tengah itu akan lebih bagus. Akan lebih bagus lagi kalau kamu menambahkan tanggal lahirnya.

Oke, tahap berikutnya adalah evokasi, yaitu memohon pada Dewa/Dewi yang kalian percaya dapat membantumu dalam spell ini. Tapi hal dasar yang harus kamu lakukan sebelum evokasi adalah memanggil Empat Penjaga Penjuru dan Empat Roh Elemen. Tempatkan mereka di dalam ruang yang ada di antara empat batu yang telah kamu susun tadi. Setelah itu, barulah kamu memohon pada Dewa/Dewi.

Ini puncaknya. Bakarlah kertas yang suddah kamu isi tadi sembari mengcapkan kata-kata ini:

"Aku tidak menginginkanmu. Pergi yang jauh! Jangan pernah kembali!"

Letakkan kertas di tengah-tengah batu yang kamu susun. Sembari itu kamu harus terus mengucapkan afirmasinya. Ucapkan sebanyak-banyaknya sampai kertas itu hangus jadi abu.

Tahap berikutnya adalah meditasi dan visualisasi. Duduklah dengan nyaman. Atur napas. Dan bermeditasilah. Pertama, ucapkan dalam hati afirmasinya sebanyak tujuh kali. Selanjutnya, visulkan kamu sedang berhadapan dengan orang itu. Ayunkan tanganmu seolah kamu mengusirnya sambil mengucapkan afirmasi dalam hati.

Selanjutnya adalah mengucapkan terima kasih kepada Dewa/Dewi yang telah kamu mintai pertolongan. Kembalikan Empat Penjaga Penjuru dan Empat Roh Elemen ke tempat asal mereka. Lalu matikan lilin. Tiup abu pembakaran tadi dan biarkan Semesta yang melakukan pekerjaan-Nya.

.

Aku harap kalian bijak menggunakan spell ini. Sudah cukup untuk hari ini. Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca. Akhir kata...

Blessed be!

Rabu, 03 Oktober 2018

JURNAL #12: Tugas Suci

Merry Meet, Namaste...

Artikel ini bukan artikel seperti biasanya. Ini aku dedikasikan kepada saudari, saudara, ibu, bapak, dan semua keluarga kita (baik yang terikat oleh darah maupun yang tidak) dan teman-teman yang ada di Lampung dan Banten yang baru saja tertimpa musibah.


Aku memanggil kalian, sauddara dan saudariku, para Wiccan, Witch, Shaman, Pagan, Druid di mana pun kalian berada. Dari Selatan ke Utara, dari Timur ke Barat; mari kita berkumpul, jika tidak secara fisikal, maka spiritual. Kita harus bersatu, karena kita adalah satu. Jantung kita berdetak untuk satu tujuan yang sama. Hati dan jiwa kita terhubung dengan ikatan yang sangat kuat. Kita adalah anak-anak dari Ibu Bumi.

Gunakanlah sihir, kekuatan, cinta kasih, dan energi kalian untuk menyembuhkan Ibu Bumi yang tengah sekarat ini. Dia telah jadi seperti ini bertahun-tahun lamanya. Dia menderita. Dan sekarang, Dia penuh akan kemarahan dan siap untuk mengambil kembali apa yang telah Dia berikan.

Sembuhkan Dia!
Nyanyikan Dia sebuah pujian!
Redamlah kemarahan-Nya!

Ubahlah tangis menjadi tawa!
Dukacita menjadi Sukacita!
Yang hancur menjadi utuh kembali!

Ini adalah tugas kita untuk menyembuhkan Ibu Kita kapan pun dia sakit. Ini kewajiban kita untuk meredam amarahnya kapan pun dia murka.
Sekarang, raihlah tanganku. Biarkan sihir kita, kekuatan kita, cinta kasih kita, dan energi kita mengalir bagaikan air dalam sungai. Air akan menyembuhkan! Air akan meredam amarah!

Hanya ini yang dapat aku sampaikan, terima kasih sudah turut berpartisipasi dalam Tugas Suci ini.

Blessed be!

Selasa, 18 September 2018

Mantra #14: Mantra Pengungkapan - Mengungkap Rasa

Merry meet... Rahayu... Namaste...

Apa kabar, Wiccan dan Witches? Lama baru nongol lagi nih. Gimana nih, masih rajin belajar Wicca dan Witchcraft-nya? Masih dong ya? Haha..

Pada kesempatan kali ini, aku ingin berbagi satu mantra (spell) yang pasti akan sangat berguna bagi kalian yang ingin tahu bagaimana/seperti apa sih perasaan yang sebenarnya dari seseorang yang kalian sukai. Awalnya sih, aku agak enggan memposting spell-spell yang berhubungan sama percintaan, karena aku orang yang tidak berorientasi pada cinta dan hubungan semacam pacaran dan sebagainya. Ini jalan yang aku pilih, bukan berarti kalian juga harus sepertiku. Begitu pikirku belakangan. Jadi kuputuskan untuk membaginya. Sebenarnya, spell ini kubuat atau tepatnya muncul dalam kepalaku pada September/Oktober 2015. Saat itu aku berusaha mencari tahu bagaimana perasaan atau apa yang dipikirkan orang yang kusuka tentang diriku. Sayangnya kebenaran terkadang tak semanis harapan hahaha... 

Eits, kalian jangan beranggapan kalau aku tidak berorientasi pada cinta dan hubungan yang mengikat itu gara-gara ini ya? Sama sekali bukan. Tapi, aku secara pribadi terkadang cinta membuat kita buta, lengah, terlena, dan tidak waspada. Sedangkan hubungan itu hanya mendatangkan kelalaian pada tujuan utama, belenggu, kekangan, serta keterikatan. Pada tahun 2017, aku menyadari ternyata jiwaku tidak bisa menerima sesuatu semacam itu.

Ah, malah jadi curcol. Okay, langsung saja pada intinya yaaa...
Seperti biasa, sebelum melakukan spell ini, kalian harus menyiapkan alat dan bahan. Catat ya bahannya.

- 1 buah apel merah
- 4 kuntum mawar merah
- 4 batang lilin merah (kalau tidak ada lilin putih juga bisa)
- 4 buah piring kecil
- Kapur/garam
- Korek api
- Pisau bersih
- Kertas dan pena/spidol merah
- Cauldron/pot dari tanah (bukan pot plastik)
nb: kalau tidak ada pot dari tanah bisa pakai baskom yang dari logam.
- Mantra/incantation
- Sapu
- Sinar bulan purnama
- Foto orang terkait kalau ada

Gambar hanya pemanis; sumber Google

Sebelum kalian memulai ritualnya, pastikan kalian dalam keadaan bersih. Kalian bisa cuki kaki, tangan, dan wajah kalian. Pakai juga wewangian.
Karena salah satu bahan adalah sinar bulan purnama, maka sudah pasti ini harus kalian lakukan malam hari di luar ruangan. Cari tempat sepi atau lakukan saat tengah malam yaaa.. Ini untuk menghindari dilihat orang.
Setelah tempat ditentukan, selanjtnya sapulah tempat tersebut sambil niat dalam hati untuk memurnikan tempat itu dari segala energi negatif. Lakukan dengan cara memutar, ulangi tiga kali.
Gunakan kapur atau garam untuk membuat lingkaran. Niatkan dalam hati untuk membuat perlindungan dari segala macam gangguan yang mungkin datang.
Tempatkan piring kecil lengkap dengan 4 lilin yang menyala dan 4 kuntum mawar merah pada masing-masing piringnya.
Potong apel merah menjadi empat bagian. Dan letakkan bersama mawar merah yang terletak di atas piring kecil di empat penjuru.
Lalu tuliskan nama orang yang kalian suka di balik fotonya. Dan tulis mantra ini di selembar kertas:

"Tirai yang terbentang, menyibaklah! Tunjukkan kebenaran sejati akan isi hati (nama orang). Atas restu Sang Penguasa Hati Yang Maha Tahu suara dan isi hati manusia; berkatilah mataku agar dapat melihat kebenaran sejati akan isi hati (nama orang), berkatilah telingaku agar dapat mendengar kebenaran sejati akan suara hati (nama orang). Seperti yang kuharapkan, semuanya akan dikabulkan"

Selain mantra di atas, yang tak kalah penting adalah memanggil 4 Penjaga Penjuru, 4 Roh Elemen, dan Dewa/Dewi yang kalian puja.
Ritual inti bisa segera dimulai. Bakarlah foto orang yang dituju sambil membaca mantra di atas dengan penuh keyakinan. Selanjutnya bakar kertas bertuliskan mantra itu sekalian. Selagi menunggu api padam, bayangkanlah langit mendung yang perlahan menjadi cerah atau bayangkan kabut yang perlahan memudar.
Ritual inti selesai. Ucapkan terima kasih kepada 4 Penjaga Penjuru, 4 Roh Elemen, dan Dewa/Dewi yang kalian puja. 
Tiup lilinnya sambil mengucapkan "Segala harapan semoga dikabulkan", lalu gigitlah masing-masing potongan apel.
Ambil sisa apelnya, bunga mawar, dan abu hasil bakaran tadi. Kalian bisa membuangnya ke sungai atau menguburnya.
Terakhir, sapulah lingkaran garam sambil berniat menghapus lingkaran perlindungan itu dari sana.
Ritual selesai.

Yang harus menjadi catatan adalah, setelah ritual ini kalian jangan terlalu memikirkan kapan mantra ini akan menunjukkan hasilnya. Lupakan saja seolah kalian tidak melakukan apa-apa. Biarkan Semesta mengurus sisanya. Jalani saja hari seperti biasanya. Dan ini yang terpenting. Kalian harus siap dengan kemungkinan terburuknya. Kebenaran terkadang memang menyakitkan dan tak semanis harapan, tapi yakinlah kalau itulah yang terbaik bagi kalian. Jangan berputus asa. Pasti Semesta sedang menyiapkan sosok lain yang lebih baik darinya.

Oke, segitu saja untuk hari ini. Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca, akhir kata..

Blessed be!

Sabtu, 01 September 2018

Divinasi #4: Percintaan Virgo Bikin Baper, Baca Selengkapnya di sini ...

Merry meet, Namaste, Rahayu...

Agustus baru saja berlalu, September mengambil alih. Saatnya "Virgo Today!". Ah, sebenarnya Virgo sudah muncul sejak bulan purnama kemarin. Tapi, tarot reading sengaja aku lakukan pada tanggal 1 September ini. Karena ini simbol awal baru bagi Virgo. Oke, berikut ini hasil bacaannya:


The Sun, Wheel of Fortune, Knight of Pentacles, The Lovers, The Fool, dan 3 of Swords.

Untuk para Virgo; kalian selalu punya tujuan yang besar, impian, cita-cita yang ingin kalian capai. Sayangnya kalian suka agak melenceng dari jalur, jadi untuk selalu memgingatnya, coba deh ditulis satu-satu impian-impian itu terus ditempel di tembok. Biar kalian bisa ingat terus. 

Padahal nih ya, apa pun yang kalian impikan atau cita-citakan itu pasti akan terwujud. Seolah itu mang sudah tertulis untuk kalian para Virgo. Kalian mau jadikan seperti apa pun diri kalian di masa depan, pasti akan terjadi. Hanya satu kuncinya, fokus dan kerja keras. 

Potensi yang ada saat ini, sebenarnya adalah kunci menuju kesuksesan, tapi sayangnya terkadang kalian memandang potensi kalian sendiri sebelah mata hanya karena berbeda dengan orang lain. 

Soal cinta Virgo memang luar biasa. Luar biasa banyak dramanya maksudku... Pertama kalian akan dipertemukan dengan orang yang kalian pikir adalah cinta sejati. Namun waktu kemudian memisahkan kalian. Meskipun terpisah jarak yang jauh, namun hati kalian masih saling memiliki. Sekarang hanya tinggal kalian sendiri, mau berpegang teguh pada cinta kalian, atau mencari yang pasti-pasti saja. Tapi dijamin deh, kalau bertahan dan berjuang, drama ini akan berakhir bahagia. 

Akan berdatangan orang-orang baru dalam hidup kalian, satu di antara mereka akan kalian pandang sebelah mata. Namun pada akhirnya kalian tersadar bahwa dia sama sekali berbeda dengan penampilannya. Kalian bisa belajar banyak darinya nanti. 

Hati kalian akan dibuat sedikit menderita dengan datangnya beberapa nyinyiran, hujatan, dan segala macam mata jahat lainnya. Jangan berpikir itu akan melemahkan kalian, justru dengan begitu hati kalian akan semakin kebal di masa depan.

.

Oke, segini dulu bacaan kali ini. Semoga bermanfaat untuk para Virgo. Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca, dan akhir kata...

Blessed be!

Selasa, 28 Agustus 2018

JURNAL #11: Sebuah Proses dan Perjalanan Kebangkitan Spiritual

Merry meet, Namaste, Rahayu...

Apa kabar, Witches? Semoga selalu dalam kebahagiaan. Hari ini aku tidak akan membagikan spell, doa, atau ritual apa pun; sebagai gantinya aku akan bercerita. Judul postingan ini adalah "Tanda Apa yang Kau Terima", hal ini merujuk pada tanda apa saja yang kalian dapatkan atau rasakan sebelum kalian menyadari kalau kalian adalah Witch.
Di postingan ini aku akan membagikan tanda-tanda apa yang aku terima jauh sebelum aku menyadari kalau aku seorang 'Witch'. Oke, kita mulai...

"Terikat Dengan Alam Sejak Dini"



Aku akan memulai dari usia tiga tahun. Tentu aku belum menyadari apa yang terjadi dan apa yang aku lakukan saat umur segitu. Ini berdasarkan cerita Ibuku. Pada usia tiga tahun (atau mungkin lebih muda lagi), aku sudah sangat menyukai dengan binatang; terutama ayam. Aku sangat menyukai ayam. Dulu, Ibuku bilang aku sering sekali bermain-main dengan anak ayam, meskipun tak jarang induknya marah dan mematukku. Tapi tidak pernah merasa takut atau bahkan sampai fobia. Sampai saat ini pun aku juga masih menyukai ayam.

Sudah jamak diketahui bahwa 'Witch' erat kaitannya dengan alam; hutan, gunung, pantai, binatang, cuaca, hujan, badai. Hubunganku dengan binatang tampak tidak biasa ketika aku mulai bertambah usia. Ketika masuk SMP, aku mulai memerlakukan ayam layaknya teman bahkan saudara. Ketika mereka mati, aku menangisi mereka. Ibuku bahkan sampai heran. Pada kelas 3 SMP, tanpa sengaja aku menginjak anak ayam usia satu bulan yang telah kehilangan induknya dan sudah menganggap aku sebagai induknya. Saat itu aku benar-benar merasa berdosa. Aku pun memutuskan tidak bicara satu patah kata pun sebagai ungkapan rasa berkabungku.

"Mimpi Mengejar Kumparan Cahaya"

Setelah lulus SD, aku sempat tinggal di boarding school beberapa bulan. Saat itu aku tidak menyadari hal-hal berbau magis, aku menganggapnya sebagai hal wajar. Tapi, aku menyadari itu sebagai tanda setelah aku sadar bahwa aku berbeda. Kembali ke masa itu, aku pernah sekali bermimpi melihat kumparan cahaya bergerak di hadapanku seolah berkata "ayo tangkap aku". Aku mengejarnya, bahkan sampai, entah bagaimana aku terbang mengejarnya. Tak lama setelah bermimpi itu, tiba-tiba semesta seolah ingin menunjukkan sesuatu. Hal pertama yang ditunjukkan adalah; ketika aku dan teman sekamarku mendapat tugas mengumpulkan tugas ke ruang guru pembimbing, dan di sana aku melihat si guru sedang nonton DVD Harry Potter and The Prisioner of Azkaban. Itu pertama kali aku tahu tentang Harry Potter. Dan tiba-tiba merasa tertarik dengan sihir.

Uniknya, teman sekamarku itu ternyata penggemar Harry Potter. Darinya aku mulai mendengar beberapa kisah tentang sihir di Harry Potter. Rasa penasaran berubah menjadi obsesi, dalam hati kecil aku berkata "Aku Mau Jadi Penyihir!!!".

Sayang sekali aku tidak betah di boarding school dan memilih keluar, menunggu tahun ajaran baru untuk daftar masuk SMP.

"Melihat Simbol Dalam Mimpi yang Terealisasi"

Sudah aku putuskan untuk keluar dari boarding school. Tapi, aku saat itu masih bingung mau sekolah di mana; SMP atau MTS. Parahnya, aku juga terpikir untuk tidak sekolah. Untuk mengisi waktu luang, aku ikut kursus menggambar. Jadi aku punya kegiatan.

Singkat cerita, aku tiba-tiba mendapatkan mimpi. Aku bermimpi melihat diriku sendiri sedang berada di dalam kelas, memakai seragam. Awalnya aku tidak merasa itu suatu tanda, hanya mimpi biasa. Aku cerita pada Ayah dan Ibu, justru mereka yang berpikir mungkin itu tanda. 

(note: sejak aku menceritakan kalau aku pernah mimpi mengejar kumparan cahaya pada Ayahku, beliau sudah berpikir kalau aku berbeda. Meskipun beliau tidak mengucapkannya, tapi dengan cara beliau memperlakukan aku dan dari nasihat-nasihat yang beliau berikan.)

Dan benar saja, aku pun sekolah di SMP. Singkat cerita lagi, saat kelas 2 SMP. Aku bermimpi melihat ayam kesayanganku dengan tujuh anaknya sedang diintai oleh seekor ular besar. Induk dan enam anaknya pun dilahap ular itu, tinggal satu anaknya yang tersisa. Aku memilih tidak menceritakannya. Beberapa hari kemudian, ada wabah flu burung. Induk ayam dan enam anaknya mati bergantian. Sisa satu anak ayam. Barulah aku cerita ke orang tua. Ketika masuk SMK pun aku mendapat beberapa simbol-simbol yang terealisasi.

"Tertarik Pada Hal Spiritual dan Supranatural"


Ketika SMK, tepatnya saat usiaku genap 17 tahun. Ayahku merasa kalau itu saat yang tepat bagiku untuk diarahkan, tapi beliau tidak memaksa. Beliau mengarahkan agar aku ikut inisiasi di Kejawen Pramono Sejati. Jauh sebelum ini, saat pertengahan SMP sampai SMK, Ayahku sudah sering memberikan wejangan dan semacam pengenalan terhadap Kejawen. Hati dan jiwaku merasa terketuk, jadi saat Ayah mengarahkan ke sana, aku mengiyakan.

Singkat cerita, pada pertengahan tahun 2014, entah bagaimana saat aku browsing-browsing tiba-tiba aku terarahkan ke WICCA. Aku ingat betul saat itu aku masuk ke artikel tentang cara membuat Buku Bayangan (Book of Shadows). Aku pun mulai membuat Buku Bayangan untuk menulis mimpi-mimpi yang kudapat. Saat itu belum tahu kalau Book of Shadows adalah jurnal bagi seorang Wiccan/Witches.
Semakin aku menggali lebih dalam, aku semakin dengan dengan Wicca dan seolah-olah Dewi Diana melambaikan  tangannya untuk mengundangku. Tapi aku masih tak acuh. Aku terombang-ambing. Semesta membawaku ke hal-hal berhubungan dengan okultisme; satanisme, paganisme, kabbalah, voodoo, Kejawen, bahkan aku sampai antusias dengan ritual eksorsime dan astral projection.

"Sering Mendapat Dorongan Dari Dalam Diri"


Aku masih ragu untuk mendekati Wicca, jadi aku berhenti mempelajarinya. Namun, pada tahun 2016, saat aku terbangun dari tidur siang, secara tiba-tiba aku tergerak untuk membuat altar sederhana. Dan anehnya aku sama sekali tidak tahu kapan keinginan atau rencana itu datang, tiba-tiba saja aku sudah melakukannya. Secara serta-merta, saat itulah aku memutuskan untuk menjalani hidup sebagai Wiccan.

Semenjak saat itu, aku sering begitu. Yang semula diam atau fokus pada satu pekerjaan, tiba-tiba bisa langsung melakukan hal-hal yang sama sekali tidak kupikirkan sebelumnya. Misal; semula sedang fokus nonton tv, tiba-tiba saja berdiri, pergi ke luar rumah dan hanya berdiri di sana melihat bulan atau bengong dalam kegelapan. Sebagai contoh lain, di awal-awal aku menjadi Wiccan, entah bagaimana dan datang dari mana; tiba-tiba saja aku bisa melakukan satu ritual dan tahu mantra apa yang ingin kuucapkan.

.

Mungkin tanda-tanda yang terjadi padaku akan sama atau berbeda sama sekali dengan tanda-tanda yang terjadi pada kalian. Dan, aku juga merasa kalau tanda yang aku dapatkan ini juga berbeda dengan apa yang sering dibahas di internet atau YouTube.

Oke, sekian dulu untuk hari ini. Oh ya, tanda apa yang kalian terima? Tulis dikolom komentar yaaaa..
Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca, akhir kata...

Blessed be!

Sabtu, 11 Agustus 2018

Mantra #13: Mantra Pelepasan - Melepaskan Kepergian Yang Telah Mati

Merry meet... Namaste... Rahayu...

Huft... lama sekali nggak nengokin Biara Wicca. Debu di sana-sini... Untuk yang selalu setia menunggu update-an dari Mage Niskala, mohon maaf sebesar-besarnya karena lama nggak update.

Ohya, apa kabar kalian semua? Masih rajin belajar Wicca-nya? Atau udah bosan dan nggak belajar lagi?
Oke, kita langsung saja ke materinya yaaa...

Malam ini aku akan berbagi pada kalian satu mantra (spell) yang baru aku buat beberapa hari lalu. Sebelumnya, terima kasih untuk temanku, Reza, karena telah memberikan satu pencerahan. Bait awal dari mantra ini pernah diucapkan oleh Reza saat dia mendoakan Nenekku yang baru saja meninggal setahun yang lalu.
Semenjak itu, aku selalu mengingat satu bait kata yang diucapkan Reza dan menggunakannya untuk mendoakan mereka yang baru saja meninggal (entah manusia ataupun binatang). Dari satu bait kata yang diucapkan Reza itu, aku mengembangkannya menjadi satu mantra yang sesuai dengan kebutuhanku. Demikian bunyi mantranya:

"Seperti tetes hujan yang jatuh di Samudera, seperti itulah semuanya akan kembali kepada Yang Maha Kuasa. Dari air kembali ke air, dari api kembali ke api, dari tanah kembali ke tanah, dari udara kembali ke udara; dan roh Yang Maha Hidup sirna bersama Jiwa Kekal yang kembali pada Semesta... Kami mengembalikan yang dari alam kepada alam. Kami kembalikan raga ini ke dalam rahim Ibu Pertiwi. Jiwa yang kekal semoga mendapat jalan bereinkarnasi... Semoga yang hidup dan yang mati mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan.
Jadilah damai di bumi, damai di langit, damai di mana-mana"

Fungsi dari mantra ini adalah sebagai "lentera" atau penunjuk jalan bagi jiwa manusia/binatang yang baru saja dikebumikan agar mampu mencapai alam berikutnya.

Sebelum kalian melantuntan mantra ini, kalian bisa berdoa (calling upon/invoking) pada Dewi Hekate, sebagai ratu bagi jiwa orang mati dan hantu, serta pemegang obor penunjuk jalan bagi jiwa-jiwa yang hendak menyeberang; atau pada Dewi Neftis (Nephthys), sebagai ibu pelindung bagi jiwa-jiwa orang mati, para hantu, dan  orang-orang yang berduka, serta orang-orang terlantar. Dua dewi ini bukanlah pilihan paten, jika kalian mengimani Bunda Kwan Im atau Dewa Odin atau Dewi Persephoni atau Dewi Freya atau siapa pun itu, berdoalah kepada-Nya.
Dewi Hekate: 
Dewi ilmu sihir dan divinasi; malam dan bulan; penjaga gerbang dan persimpangan; dan ratu para hantu dan jiwa orang mati.

Dewi Nephthys:
Dewi kematian; pelindung kaum tertindas dan orang-orang berduka; penuntun jalan bagi jiwa orang mati.


Aku tahu sangat tidak mungkin bagi kita untuk melakukan upacara pelepasan untuk kerabat kita yang meninggal dengan cara Wicca/Pagan, jadi kalian bisa mengikuti tradisi yang ada dalam lingkungan kalian. Kemudian setelah itu, kalian bisa mencari waktu yang tepat untuk melakukan ritualnya.
Ada dua pilihan, kalian bisa pergi ke pemakaman saat fajar atau senja, yang pasti jangan sampai ketahuan orang. Pilihan kedua, kalian bisa melakukannya di rumah, entah di dala atau di luar.

Sebelum melakukan ritual ini, kalian bisa menyediakan garam, lilin (2 buah), dan dupa/kemenyan (note: dupa harus genap). Ini tidak wajib, karena dengan duduk bersimpuh dan berdoa dengan sepenuh hati jga sdah cukup.
Jika kalian menggunakan bahan-bahan di atas, maka lakukan hal ini:
-   Nyalakan lilin, letakkan bersebelahan, beri sedikit jarak.
- Taburkan garam dalam bentuk lingkaran di sekeliling lilin, buat satu lingkaran beberapa senti dari tempat lilin berdiri dan tulis nama orang yang meninggal di sana.
-   Bakar kemenyan/nyalakan dupa, pegang dengan dua tangan, acungkan ke atas.
-  Invoke dewa-dewi yang kamu imani, lalu baca mantra di atas.
-   Ucapkan terima kasih pada dewa/dewi yang kalian panggil, matikan lilin, dan sapu garamnya sampai bersih.

Nah itu tadi materi hari ini, semoga bermanfaat. Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca. Akhir kata...

Blessed be!

Minggu, 08 Juli 2018

JURNAL #10: Empat Jenis Meditasi

Merry meet, Namaste, Rahayu ...

Hai, kembali lagi bersama Mage Niskala di Biara Wicca. Bagaimana kabar kalian? Semoga selalu dalam keberkahan, cinta, dan kebahagiaan.
Hari ini, aku akan membabarkan tentang jenis-jenis meditasi. Semua yang akan aku sampaikan adalah murni pendapat dari sudut pandang seorang Mage Niskala. Mungkin ini akan sama atau berbeda sama sekali dengan pendapat kalian.

Mula-mula, kita mulai dulu dari pengertian meditasi secara umum.
Meditasi, terkadang disebut juga semadi, adalah praktik relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari. Makna harfiah meditasi adalah kegiatan mengunyah-unyah atau membolak-balik dalam pikiran, memikirkan, merenungkan. Arti definisinya, meditasi adalah kegiatan mental terstruktur, dilakukan selama jangka waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik kesimpulan, dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup, dan perilaku. (WikiPedia)



Berdasarkan pandanganku sebagai seorang Mage Niskala, meditasi atau samadi adalah sebuah jalan yang dapat ditempuh oleh manusia sebagai makhluk spiritual guna mencari, menemukan, dan mendekatkan diri dengan Sang Aku (Diri Sejati - Tuhan dalam Diri), serta merupakan sebuah alat untuk menciptakan juga mengembalikan segalanya ke dalam kekosongan.

Dalam sudut pandang Mage Niskala, meditasi memiliki empat jenis, diantaranya adalah: Meditasi Raga, Meditasi Pikiran, Meditasi Jiwa, Meditasi Rasa.

1). Meditasi Raga
Meditasi Raga adalah meditasi yang dilakukan dengan tujuan-tujuan non-spiritual, lebih mengacu kepada menjadikan raga lebih sehat dan bugar dengan melakukan beberapa gerakan disertai pernapasan. Tidak ada unsur spiritual seperti doa-doa, mantra, ataupun entitas yang diseru.

2). Meditasi Pikiran
Meditasi Pikiran adalah meditasi yang dilakukan dengan tujuan, seperti: ingin mencapai  sesuatu ataupun menghilangkan sesuatu. Maksud dari mencapai sesuatu adalah mewujudkan apa yang menjadi harapan dan impian kita melalui visualisasi-visualisasi. Sedangkan yang dimaksud menghilangkan sesuatu adalah kita melenyapkan keinginan-keinginan tersebut agar harapan dan impian itu tidak menjadi suatu kemelekatan. Kita bisa menciptakan, maka harus berani menghancurkan. Masih belum paham? Okay, begini situasinya.
Kita bermeditasi dengan memvisualkan memiliki banyak uang dan karir yang bagus. Ketika itu semua tercapai dan muncul perasaan bahagia yang berlebih, keangkuhan, rasa takut, dan kebanggaan; maka kita harus melenyapkan semua perasaan-perasaan itu ke dalam Jurang Kosong. Dan, kita harus meyakini bahwa semua yang telah kita dapatkan itu berawal dari ketiadaan (dari alam bawah sadar, muncul di angan-angan, lalu termanifestasikan di dunia materi), maka harus kembali kepada ketiadaan lagi. Hal ini akan membuat kita tidak terlalu berbahagia, berbangga, atau bahkan takut dan bersedih ketikan semua itu tidak kita miliki lagi.

3). Meditasi Jiwa
Meditasi Jiwa adalah meditasi yang dilakukan dengan cara memusatkan diri pada bagian terdalam dari diri sendiri, yaitu nurani. Dengan melakukan meditasi ini, kita diharapkan untuk mencapai keheningan. Di sini artinya, sama sekali tidak ada gambaran dalam pikiran kita, tidak ada keinginan, tidak ada perasaan. Sulit sekali untuk mencapai keheningan. Umumnya, dari sepanjang durasi meditasi yang kita lakukan, keheningan akan kita dapatkan beberapa detik saja. Keheningan itu tidak akan bertahan lama, namun ketikan kita mampu mencapai itu kita akan merasakan betapa ringannya tubuh ini setelah melepaskan segala kemelekatan duniawi barang sejenak.
Pengalaman pribadiku, dalam meditasi aku hanya beberapa kali saja dapat mencapai tahap itu. Beberapa di antaranya membuatku seperti dalam keadaan tidur lelap tanpa bermimpi (benar-benar kosong), sebagian membuatku mendengar suara dari dalam diri yang memberikan wejangan-wejangan, dan yang terakhir membuatku menitikkan air mata dengan sendirinya. Tapi seperti yang kukatakan tadi, itu hanya terjadi sepersekian detik saja.
Tidak ada patokan apakah kita sudah masuk ke dalam keheningan atau belum, karena ini tentang hati. Setiap orang akan berbeda-beda.

4). Meditasi Rasa
Meditasi Rasa adalah meditasi yang paling sulit. Meditasi ini sudah tidak dilakukan dengan cara duduk berdiam diri atau berbaring. Karena, Meditasi Rasa adalah meditasi yang dilakukan dengan tujuan untuk mengasah ketajaman dan kepekaan rasa kita sebagai makhluk spiritual dan mempraktikkan wejangan-wejangan yang telah kita dapatkan dari Meditasi Jiwa.
Meditasi Rasa dilakukan dalam kehidupan nyata. Apa yang kita lihat di mana pun dan kapan pun, terkadang akan menjadi meditasi kita. Contoh paling simpel, ketika kita jogging saat car freeday, kita melihat sampah berserakan. Ketika kita memungut sampah itu dan membuangnya ke tempat sampah, maka dapat dikatakan bahwa rasa kita telah terasah (Meditasi Rasa kita berhasil). Jika sebaliknya, maka berarti rasa kita belum terasah (Meditasi Rasa kita belum berhasil). Ini tampak sepele, tapi sungguh sulit dijalankan. Meditasi ini jauh lebih sulit dari tiga meditasi sebelumnya. Tidak semua orang mampu melakukan meditasi ini, banyak sekali alasannya.

Nah, itu tadi jabaran dari empat jenis meditasi berdasrkan sudut pandang Mage Niskala. Kurang lebihnya mohon maaf kalau ada yang menyinggung, tidak ada maksud sama sekali untuk menyinggung pihak mana pun. Oke, sekian untuk hari ini. Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca. Akhir kata ...


Blessed be!

Minggu, 01 Juli 2018

Mantra #12 : Mantra Ikatan - Mengakhiri Perselisihan

Merry meet, Namaste, Rahayu...

Apa kabar Wiccan dan Witches? Lama tidak jumpa. Apa kalian merindukanku? Haha... Okay, maaf sebelumnya, karena baru bisa update. Soalnya waktu itu bertepatan dengan bulan puasa, ditambah aku lagi ngerjain naskah, sampai lebaran, terus ngedit naskah. Semuanya baru kelar beberapa hari yang lalu. Naskahnya sudah dikirim ke penerbit, jadi sekarang sudah free. Ohya, doain naskahku keterima yaaaa...

Pertemuan kali ini aku akan berbagi koleksi mantra (spell) yang ada dalam Book of Shadows-ku. Mantra kali ini adalah "Mantra Mengakhiri Perselisihan"...
Aku merasa, mantra ini akan sangat berguna bagi kalian yang sedang ada masalah dengan sahabat, pacar, atau anggota keluarga kalian. Okay, langsung saja.


Pertama, kalian harus menyiapkan:
dua lembar kertas putih, spidol hitam, benang atau pita merah, dua batang ranting pohon/buluh bambu, dupa/kemenyan, kelopak mawar, dan sekop.

Kedua, ikuti tata cara berikut ini:
Buatlah lingkaran (casting circle), entah dengan air suci, garam, kapur, atau hanya energi. Mintalah Empat Penjaga Penjuru dan Penguasa Elemen untuk hadir memberikan restu.

Nyalakan dupa atau kemenyan. Saat menyalakannya, berniatlah demikian "Aku berniat menyalakan dupa dan kemenyan hanya untuk Dewa-dewi dan Roh Suci yang hadir dalam lingkaran ini. Semoga dengan ini engkau berkenan merestui"...

Tulislah nama kamu dan nama orang yang ada masalah denganmu, entah itu pacarmu, sahabatmu, atau anggota keluargamu pada masing-masing kertas.

Lilitkan kertas tersebut ke batang ranting/buluh bambu yang sudah kalian siapkan. Selanjutnya, satukan dua buluh bambu/ranting tersebut dengan menggunakan pita/benang merah. Lilitkan hingga benar-benar penuh dan terikat erat.
Oh ya, sembari kalian melilitkan pita/benang tersebut, ucapkan mantra ini:

*Untuk persahabatan*

"By the great power of this Mother Earth, I invoke thee, Goddess of friendship; Philotes! Here I welcome you to this sacred circle. Please, lend me your power to make this friendship be better"

*Untuk percintaan*

"By the great power of this Mother Earth, I invoke thee Goddess of love; (sesuaikan dengan Dewi yang kamu pilih)! Here I welcome you to this sacred circle. Please end this strife between me and my lover, bless our love so we can be great lover to each other"

*Untuk keluarga*

"By the great power of this Mother Earth, I invoke thee, Goddess of family; Hestia! Here I welcome you to this sacred circle. Banish all strife as you banish darkness with your fire"

Jangan lupa ucapkan  terima kasih pada Empat Penjaga Penjuru, Penguasa Elemen, dan Dewi yang kalian panggil dalam mantra di atas. Lalu, tutuplah lingkaran yang tadi kalian buat di awal.

Berikutnya, pergilah ke bagian halaman rumah kalian atau tempat yang jauh dari jangkauan kalian (tempat yang bukan menjadi tempat kalian berlalulalang). Setelah kamu menemukannya tempat itu, galilah tanah sedalam 30 cm. Masukkan ranting/buluh bambu berlilit pita/benang merah tadi. Taburkan kelopak mawar. Kemudian ucapkan kalimat ini "This is only I wish to thee, for harmonious so mote it be" (3x)

Terakhir, tutup galian tadi dan tinggalkan. Biarkan Semesta mengerjakan sisanya. Kalian hanya perlu menjalani hidup seperti biasanya.

Okay, itu tadi materi hari ini. Semoga bermanfaat untuk kalian yang hubungannya sedang renggang dengan pacar, sahabat, dan atau keluarga.
Terima kasih sudah singgal di Biara Wicca, akhir kata ...

Blessed be!

Jumat, 25 Mei 2018

SPIRIT #1: Empat Roh Elemen dan Empat Penjaga Penjuru

Merry meet ...

Wuh, lama nggak jumpa ya? Ada yang nungguin postingan dari aku? Nggak ada ya? Haha..
Oke, langsung aja ya, mumpung aku lagi mood. Kali ini aku mau berbagi tentang "Spirits of Four Elements" dan "Guardians of Watchtowers".

Bagi seorang Wiccan, keberadaan Roh Elemen dan Penjaga Penjuru sangatlah penting. Saking pentingnya, mereka selalu di-invoke sebelum mereka memulai ritual tertentu. Mereka dihadirkan untuk menyokong kita dengan kekuatan Mereka. Kehadiran mereka akan menciptakan ruang yang suci dan penuh perlindungan dari secara ancaman dari luar. Ketika kita memanggil Mereka dengan cara yang benar, kekuatan perlindungan yang dahsyat akan kita dapatkan. Umumnya, pemanggilan Roh Elemen dan Penjaga Penjuru dibarengi dengan pemanggilan lingkaran suci yang mengelilingi kita.
Mari kita bahas.

.

Pertama, kita akan membahas Roh Elemen atau "Spirits of Four Elements".
Seperti yang kita tahu, elemen dasar dalam kehidupan adalah air, api, bumi, udara.
Roh Elemen dibagi menjadi dua. Yang pertama disebut sebagai "Guardian Spirits of Elements" atau Para Penjaga Elemen. Tugas Mereka adalah menjadi penjaga empat elemen. Roh-roh tersebut antara lain:

- Gnome - Roh Elemen Bumi
Gnome erat hubunganya dengan Dwarf (Kurcaci) dan Driad (Nimfa Pohon).

- Slyph - Roh Elemen Udara
Slyph erat hubungannya dengan Syletre dan Pixie.

- Undine - Roh Elemen Air
Undine memiliki keterikatan dengan Nymphae dan Mermaid.

- Salamander - Roh Elemen Api
Salamander adalah Roh yang berkaitan dengan Vulcani dan Dragon (naga).


Berikutnya adalah "Rulers of Four Elements" alias Penguasa Empat Elemen. Para Penguasa ini adalah Raja dan Ratu bagi empat elemen yang Mereka kuasai. Mereka bertugas mengatur para Roh Elemen. Para Penguasa ini di antaranya:

- Ghob
Ghob menjadi Raja atau Penguasa Elemen Bumi dan mengatur para Gnome dalam menjalankan tugas mereka menjaga kelestarian Bumi.

- Paralda
Paralda adalah Ratu atau Penguasa Elemen Udara. Dia mengatur para Sylph dalam menjalankan tugas mereka. Paralda-lah yang memberikan kuasa pada para Slyph untuk mengatur arah angin.

- Nicksa
Nicksa adalah Ratu atau Penguasa Elemen Air. Dia memerintah para Undine untuk menjaga kelesatrian makhluk-makhluk di perairan. Nicksa-lah yang memberikan kuasa untuk para Undine dalam mengatur arus air. Nicksa dianggap sebagai ibu semua Nimfa serta makhluk-makhluk yang hidup di perairan.

- Djinn
Djinn adalah Raja atau Penguasa Elemen Api. Dialah yang paling dihormati oleh Roh-roh Api seperti Salamander, Vulcani, atau Dragon. Djinn adalah yang menyebabkan api tetap panas, Dia yang memutuskan gunung berapi tetap hidup atau mati, dan Dialah yang  menjaga agar api di perut bumi tetap bergejolak agar kehidupan terus berjalan.


Lalu, siapakah yang disebut dengan "Guardians of Watchtowers"???

Ada beberapa yang mengatakan, bahwa para Penguasa Elemen-lah yang menjaga empat penjuru. Begini pembagiannya:

Utara - Ghob - Elemen Bumi
Timur - Paralda - Elemen Udara
Barat - Nicksa - Elemen Air
Selatan - Djinn - Elemen Api

Namun, di lain sisi, ada yang beranggapan kalau empat penjuru dijaga oleh empat Archangel. Berikut pembagiannya:

Utara - Uriel (Auriel) - Elemen Bumi
Timur - Raphael - Elemen Udara
Barat - Gabriel - Elemen Air
Selatan - Michael - Elemen Api

Jika dalam tradisi Kejawen yang kuikuti, empat penjaga penjuru yang juga menjadi penguasa empat elemen antara lain:

Timur (Wetan) - Tirtanata - Elemen Air
Selatan (Kidul) - Purbangkara - Elemen Api
Barat (Kulon) - Sinotobrata - Elemen Udara
Utara (Lor) - Warudijaya - Elemen Bumi

Kalau dalam budaya Hindu India, dikenal adanya Nava Dikpala. Dari semuanya itu, ada yang menjadi "Major Guardians of The Corners", Mereka adalah:

Utara - Dewa Kubera - berkaitan dengan kekayaan alam
Selatan - Dewa Yama - berkaitan dengan Dunia Bawah
Timur - Dewa Indra - berkaitan dengan angin, petir, awan, dan hujan
Barat - Dewa Waruna - berkaitan dengan laut, sungai, dan danau

.

Mereka, baik Roh Elemen ataupun Penguasa Elemen, semuanya adalah energi murni dan liar. Jika biasanya kita memanggil  Mereka sebelum ritual seperti yang dibahas di awal tadi, aku tekankan kalau kalian harus mengirim mereka kembali ke asalnya. Jangan biarkan mereka tetap tinggal di tempat kalian, karena itu akan sangat berbahaya. Mereka adalah energi yang sangat kuat, kemungkinan keberadaan mereka akan sangat mempengaruhi  lingkungan sekitarmu. Semisal, udara menjadi sangat panas atau dingin, korsleting listrik, area yang tiba-tiba basah, atau muncul serangga-serangga yang umumnya tidak pernah ada di tempatmu.
Kalian yang memanggil dengan hormat, maka pulangkanlah mereka dengan hormat juga. Ucapan terima kasih pun cukup menyenangkan Mereka.

Oke, demikian tadi pembahasan kita malam ini. Semoga bermanfaat, dan terima kasih sudah singgah di Biara Wicca. Akhir kata ...

Blessed be!


Postingan Populer