Merry meet, Namaste, Rahayu...
Apa kabar, Witches dan Wiccan? Semoga selalu dalam limpahan berkah.
Kali ini aku akan membahas Dewa Cernunnos 'The Horned God' sesuai pandanganku.
Siapa itu Dewa Cernunnos?
Dewa Cernunnos adalah salah satu dewa dalam Mitologi Seltik. Dia menjadi personifikasi sisi liar dari Ibu Bumi atau Sang Alam. Ibu Bumi yang kita kenal adalah aspek feminin dari alam, dan Dewa Cernunnos adalah aspek maskulinnya. Sang Dewa merupakan penguasa alam liar, hutan dan lembah, bapak bagi semua hewan buas atau hewan liar; dewa kesuburan, seksualitas, kekayaan, kebangkitan, dan Alam Baka.
Dalam Mitologi Yunani dan Romawi, dewa ini disamakan dengan Pan (Yunani) dan atau Faun (Romawi). Dalam Mitologi Hindu, salah satu perwujudan Dewa Shiwa, yaitu Pasupati juga diidentikkan dengan Dewa Cernunnos.
Wujud dewa ini merupakan perpaduan antara rusa jantan dan manusia, terkadang kambing gunung dan manusia. Bagian kakinya kaki rusa/kambing, badannya manusia, kepalanya kadang manusia dengan tanduk rusa/kambing atau memang kepala rusa/kambing.
Dia sering digambarkan dikelilingi oleh hewan-hewan liar seperti pada gambar di atas.
Kenapa Dewa Cernunnos adalah The Horned God?
Nama Cernunnos sendiri artinya "yang bertanduk", jadi sudah jelas kalau istilah The Horned God didapat dari sana. Tapi tanduk itu bukan hanya sebagai hiasan belaka. Itu memiliki filosofi. Tanduk itu menandakan bahwa Sang Dewa adalah raja di alam liar; raja hutan, gunung, dan lembah, juga rajanya hewan liar. Selain itu, tanduknya juga melambangkan dualitas dirinya, sebagai: cahaya dan kegelapan, kematian dan kebangkitan.
Siapa permaisuri Sang Dewa?
Dalam Wicca, permaisuri dari Dewa Cernunnos adalah The Triple Goddess. Namun, beberapa literatur menyebutkan dengan jelas siapa permaisuri yang dimaksud, yaitu Aradia dan terkadang Diana. Keberadaan Dewa Cernunnos dan Aradia/Diana adalah wujud keseimbangan yang dijunjung Wicca, di mana Divine Masculine dan Divine Feminine sama-sama ditinggikan.
Akan tetapi, pada praktiknya saat ini, kebanyakan Wiccan hanya memuja masing-masing wujud dari Triple Goddess, meskipun ada juga yang memuja dewa-dewa tertentu selain The Horned God, seperti: Odin, Horus, Osiris, Apollo, Hermes, Dionysus, dll. Tidak dapat dipungkiri kalau mayoritas Wiccan memang memiliki keterikatan yang kuat dengan Divine Feminine, dalam hal ini Triple Goddess dan wujud-wujudnya, tanpa merendahkan atau meniadakan kedudukan Divine Masculine. Ada Wiccan yang mendedikasikan altar mereka untuk The Horned God dan The Triple Goddess, tapi ada juga yang hanya menempatkan The Triple Goddess saja atau sebaliknya.
Apa hubungan The Horned God dengan The Devil?
Dalam Paganisme maupun Neo-pagan, konsep The Devil tidak ada. The Devil adalah konsep yang dibawa oleh agama Kristen/Katholik.
Pada masa itu, pemujaan pada The Horned God (Pan, Faun, Cernunnos) sangatlah dominan. Pengikutnya pergi ke hutan saat malam, telanjang, mengolesi tubuh dengan minyak tertentu, lalu menari mengelilingi api. Para Misionaris melihat itu sebagai pemujaan terhadap The Devil, karena mereka melihat bahwa dewa tersebut memiliki kualitas yang sama dengan konsep The Devil dalam Alkitab. Dari situlah The Horned God kemudian diidentikkan dengan The Devil.
Lalu apakah berarti benar The Horned God adalah The Devil? Itu tergantung pada siapa kalian bertanya. Aku akan mejawab TIDAK.
Disclaimer: Akan sedikit panjang dan OOT.
Aku pribadi, tidak memercayai adanya The Devil dalam kapasitasnya sebagai suatu entitas maha jahat dan musuh umat manusia serta "Tuhan". Tapi, aku percaya adanya Satan "The Adversary" sebagai personifikasi kualitas-kualitas buruk dalam diri manusia yang harus dikendalikan.
Sejauh yang aku tahu, entitas yang sering dikaitkan dengan The Devil adalah Lucifer. Padahal, Lucifer itu sendiri bukanlah nama suatu entitas, melainkan julukan untuk entitas apa pun yang berfungsi sebagai pembawa cahaya. Itulah arti kata Lucifer "pembawa cahaya", Apollo dijuluki Lucifer dan Diana dijuluki Lucifera.
Ketika Alkitab diterjemahkan ke bahasa Latin, saat itulah istilah Lucifer ada, yang mana kata asli dalam bahasa Ibraninya adalah Helel atau Heylel "Yang Bersinar", dan julukannya adalah Heylel Ben Syachar "Dia Yang Bersinar Putra Bintang Fajar" lalu dalam bahasa Inggris menjadi Lucifer Morningstar.
Heylel adalah entitas dalam golongan malaikat. Dia sangat indah, sehingga menjadi angkuh dan membanggakan dirinya lebih indah dari golongannya, Seraphim. Karena keangkuhannya itulah tuhan marah dan membuangnya. Bagiku, Heylel bukanlah The Devil, hanya dewa yang disalahpahami. Dia tidak sepenuhnya jahat, karena ada juga sisi baiknya.
Selain Helel, ada kandidat lain yang akhirnya dikaitkan dengan The Devil, yaitu Satanael 'Dia yang jauh dari Tuhan' atau 'Musuh Tuhan'. Jangan bingung antara Satan sebagai istilah untuk menyebut musuh-musuh manusia, dengan Satanael anggota The Adversary (Satan). Siapa sih yang dimaksud The Adversary? Dalam pandanganku, mereka adalah personifikasi Tujuh Dosa Pokok atau dalam agama Hindu ada yang disebut Sad Riphu.
Bagaimana kisah Satanael sampai bisa diindentikkan dengan The Devil. Itu karena dia tidak mau berlutut kepada Adam, dia dipenuhi kemarahan, karena itulah dia jatuh dari rahmat tuhan dan menjadi anggota The Adversary.
Masih belum selesai. The Devil dalam Islam disebut Azazil/Izazil. Dalam Book of Enoch, Azazel adalah malaikat golongan pengawas. Dia dan malaikat pengawas lainnya mengawasi bumi, lalu jatuh cinta pada manusia dan kawin dengan mereka. Karena itulah Azazel dan bawahannya dihukum. Kesalahan Azazel--setidaknya itu menurut tuhan--tidak hanya itu, dia mengajarkan manusia cara membuat senjata, baju zirah, dan mengajarkan wanita untuk berdandan dan membuat wangi-wangian. Sedangkan dalam Islam, Azazel diusir dari surga karena tidak mau bersujud kepada Adam. Konon, setelah kejatuhannya, Azazel menjadi raja dari semua bangsa jin.
Satu lagi, menurutku, kalau memang The Devil itu harus ada, maka Samael orangnya. Karena levelnya jauh di atas Heylel, Satanael maupun Azazel. Samael adalah nama malaikat dalam budaya Yahudi. Namanya berarti "Racun Tuhan", sejak diciptakan, dia memang bertugas untuk memfitnah, membujuk, dan menghancurkan. Dia tidak pernah jatuh dari rahmat seperti Heylel, Satanael, dan Azazel. Sifatnya dari awal memang begitu, karena dia merupakan manifestasi dari aspek kegelapan dari tuhan atau Alam Semesta ini. Tapi, itu tidak lantas membuatnya pantas disebut The Devil, lebih tepatnya seorang dewa, karena dewa itu sama saja seperti manusia--punya nafsu dan terkenai dualitas.
Abaddon/Apollyon 'Malaikat Jurang Maut', Beelzebub, dan Asmodeus juga diidentikan sebagai The Devil.
Jadi, kesimpulannya, The Devil itu bukan makhluk, melainkan suatu ide atau konsep yang menjadi pasangan dari konsep Ketuhanan; Kegelapan dan Cahaya. Semua entitas di atas disebut The Devil, karena memiliki kualitas atau aspek-aspek yang berlawanan dengan tuhan dalam Agama Samawi.
Dari penjelasan panjang lebar di atas kalian sudah bisa menyimpulkan apakah The Horned God itu The Devil atau bukan.
.
Nah, itu tadi tentang The Horned God. Semoga bermanfaat. Terima kasih sudah singgah di Biara Wicca. Akhir kata...
Blessed be!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar