Sabtu, 07 April 2018

Divinasi #4: Apa yang Terjadi Pada Tahun 2030?

Merry meet ... Namaste ... Rahayu ...

Selamat pagi menjelang siang, Wiccan dan Witches. Apa kabar hari ini? Semoga Ibu Bumi dan Bapa Angkasa selalu memberkati.

Belakangan ini marak sekali pembahasan tentang tahun 2030. Ada yang berpendapat, bahwa tahun 2030 adalah keruntuhan Indonesia. Namun, tak sedikit pula yang berpendapat kalau justru pada tahun tersebutlah Indonesia mengalami kebangkitan. Kalau kita membahas negara kita tercinta Indonesia ini memang tidak ada habisnya. 
Banyak sekali topik yang dapat diambil sebagai bahan perbincangan. Hanya saja, belakangan ini masa depan Indonesia pada tahun 2030 lagi panas-panasnya diperbincangkan. Dan, aku rasa tidak ada salahnya juga kalau seorang Mage Niskala juga ikut-ikutan bicara tentang tahun 2030, tentunya dalam kapasitas seorang Wiccan.
.

Baiklah. Pagi ini, setelah melakukan puja, tiba-tiba aku mendapatkan dorongan untuk melakukan divinasi untuk melihat gambaran-gambaran tentang apa yang akan terjadi di tahun 2030 nanti. Berhubung ini adalah divinasi besar, jadi sebelumnya aku melakukan meditasi singkat untuk mengoneksikan jiwaku dengan Tarot dan Semesta. Singkatnya, dari pertanyaan “Apakah yang akan terjadi di tahun 2030?” muncullah kartu-kartu di bawah ini:


Sebelum aku jabarkan kartu apa saja yang muncul. Aku beritahu kalau sebaran di atas bernama “Sebaran Tombak Bersayap” atau “Winged Spear”. Nah, ini penjabarannya:

Tombak Tengah: 
The Fool, 8 of Pentacles, dan The Tower.

Sayap Kiri: 
The Hierophant, Strength, dan Page of Wands.

Sayap Kanan: 
3 of Wands, King of Swords, dan 6 of Pentacles.
.

Tombak Tengah merupakan penggambaran Masyarakat Indonesia (dari semua kalangan). Pada bagian ini, jelas sekali tergambar bahwa pada masa itu, nantinya masyarakat akan mendapatkan kebebasan dalam berekspresi dan berpendapat. 

Itu sisi positifnya. Sedangkan sisi negatifnya adalah, masyarakat nantinya menjadi cenderung ceroboh dalam mengambil langkah dan agaknya mereka menjadi sedikit tak acuh pada pendapat orang lain. Masih pada bagian Tombak Tengah, di sini terlihat kalau pada tahun 2030 itu semua orang akan melahirkan karya-karya kreatif mereka. 

Tahun itu adalah tahun yang penuh persaingan. Kebutuhan akan uang semakin meningkat. Itu pasti. Karena zaman semakin maju dan masyarakat menjadi lebih konsumtif dari tahun-tahun sebelumnya. Kabar buruknya adalah, maraknya kasus bunuh diri karena besarnya tekanan keadaan. Mereka yang memilih mengakhiri hidup ini disebabkan oleh ketatnya persaingan dalam pekerjaan sehingga membuat depresi berat, besarnya kebutuhan akan uang, masalah-masalah sosial, dan hubungan percintaan. Mereka yang tidak waspada otomatis akan tersingkir. Pengalaman dan keahlian khusus sangat diutamakan dalam pekerjaan pada tahun besar ini. Otomatis, mereka yang tidak mampu bersaing karena tak punya cukup pengalaman dan keahlian akan tereliminasi. Dan, berakhir menjadi pengangguran.

Kita beralih ke bagian Sayap Kiri. Bagian ini menggambarkan Golongan Rohaniawan. Agaknya, pada tahun itu kebenaran-kebenaran yang ditutupi akan terungkap. Nantinya akan ada dua kubu yang berkuasa, keduanya mendapatkan kekuatan yang sama dari orang yang berkuasa saat itu, katakanlah Presiden. Kubu pertama terdiri dari kumpulan-kumpulan orang penganut reliji utama, sedangkan kubu kedua terdiri dari kumpulan-kumpulan orang penganut reliji tradisional (baca: Kepercayaan). 

Pada masa itu tidak akan ada lagi diskriminasi dan terhadap reliji. Semua setara dan mendapat perlakuan hukum yang setara pula. Tidak ada lagi yang namanya kekerasan terhadap umat beragama, semuanya saling megasihi. Tampaknya pada masa ini, kehidupan relijius masyarakat jauh lebih baik daripada kehidupan sosial mereka. Ini berbanding terbalik dengan kemajuan zaman, yang mana zaman semakin maju dan teknologi makin canggih tapi masyarakat justru tidak mendapat kedamaian. 

Di sisi lain, kehidupan relijius yang selama ini selalu panas justru menjadi penuh kedamaian pada tahun ini. Keyakinan dan opitimisme para rohaniawan bahwa mereka pasti mampu menyeimbangkan kehidupan sosial dengan kehidupan relijius masyarakat yang ternyata berjiwa rapuh.

Bagian terakhir adalah Sayap Kanan. Bagian ini menggambarkan kondisi Golongan Pemerintah. Pada bagian ini digambarkan bahwa pemerintah tengah memutar otak untuk menanggulangi kesenjangan masyarakat, maraknya kasus bunuh diri, tindak asusila, perampokan, dan tindakan kriminal lainnya yang meningkat pesat. 

Pemerintah pun tak bisa bekerja sendiri, mereka nantinya akan membutuhkan pihak-pihak yang notabene tidak berasal dari lingkungan hukum. Bisa saja mereka berasal dari kalangan artis, pelajar, bahkan para pekerja kreatif seperti penulis, komikus, content maker, dan lain-lain. Hukum pada masa ini adalah hal yang dijunjung tinggi. Tidak ada lagi yang bisa mempermainkan hukum. Apalagi membelinya dengan uang. Tampaknya pemerintah telah melihat masa lalu sebagai pelajaran. 

Akan datang masa, masih di tahun 2030, pemerintah akan mampu meratakan kesejahteraan masyarakatnya. Ada satu orang/organisasi yang menjadi pelopornya, sehingga pemerintah melihat itu dan pemerintah pun ikut turun tangan.
.

Bacaan ini hanya sekedar bacaan. Tak lebih dari sebuah cerita. Ramalan hanyalah permainan kata-kata. Tak ubahnya seperti ramalan cuaca. Bisa saja terjadi, bisa saja tidak. Jadikan yang baik-baik sebagai doa. Sedangkan yang buruk doakan semoga tidak pernah terjadi demikian adanya. Ramalan bukanlah hal yang saklek dan tak bisa berubah. Tentu bisa. Dengan usaha yang maksimal, doa, dan perbuatan baik, ramalan yang buruk pun bisa berubah menjadi baik, sedangkan yang baik akan jadi semakin baik.

Oke, demikian tadi sedikit dari saya tentang gambaran yang akan terjadi pada tahun 2030. Tolong jangan diambil serius ya, anggap saja sebagai hiburan. Dan, terima kasih sudah singga di Biara Wicca.


Blessed be!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer