Merry meet ... Namaste ... Rahayu ...
Selamat pagi menjelang siang, Wiccan dan Witches. Apa kabar hari ini? Semoga Ibu Bumi dan Bapa Angkasa selalu memberkati.
Belakangan ini marak sekali pembahasan tentang tahun 2030.
Ada yang berpendapat, bahwa tahun 2030 adalah keruntuhan Indonesia. Namun, tak
sedikit pula yang berpendapat kalau justru pada tahun tersebutlah Indonesia mengalami
kebangkitan. Kalau kita membahas negara kita tercinta Indonesia ini memang
tidak ada habisnya.
Banyak sekali topik yang dapat diambil sebagai bahan
perbincangan. Hanya saja, belakangan ini masa depan Indonesia pada tahun 2030
lagi panas-panasnya diperbincangkan. Dan, aku rasa tidak ada salahnya juga
kalau seorang Mage Niskala juga ikut-ikutan bicara tentang tahun 2030, tentunya
dalam kapasitas seorang Wiccan.
.
Baiklah. Pagi ini, setelah melakukan puja, tiba-tiba aku
mendapatkan dorongan untuk melakukan divinasi untuk melihat gambaran-gambaran
tentang apa yang akan terjadi di tahun 2030 nanti. Berhubung ini adalah
divinasi besar, jadi sebelumnya aku melakukan meditasi singkat untuk
mengoneksikan jiwaku dengan Tarot dan Semesta. Singkatnya, dari pertanyaan “Apakah
yang akan terjadi di tahun 2030?” muncullah kartu-kartu di bawah ini:
Sebelum aku jabarkan kartu apa saja yang muncul. Aku
beritahu kalau sebaran di atas bernama “Sebaran Tombak Bersayap” atau “Winged
Spear”. Nah, ini penjabarannya:
Tombak Tengah:
The Fool, 8 of Pentacles, dan The Tower.
Sayap Kiri:
The Hierophant, Strength, dan Page of Wands.
Sayap Kanan:
3 of Wands, King of Swords, dan 6 of Pentacles.
.
Tombak Tengah merupakan penggambaran Masyarakat Indonesia
(dari semua kalangan). Pada bagian ini, jelas sekali tergambar bahwa pada masa
itu, nantinya masyarakat akan mendapatkan kebebasan dalam berekspresi dan
berpendapat.
Itu sisi positifnya. Sedangkan sisi negatifnya adalah, masyarakat
nantinya menjadi cenderung ceroboh dalam mengambil langkah dan agaknya mereka
menjadi sedikit tak acuh pada pendapat orang lain. Masih pada bagian Tombak
Tengah, di sini terlihat kalau pada tahun 2030 itu semua orang akan melahirkan
karya-karya kreatif mereka.
Tahun itu adalah tahun yang penuh persaingan. Kebutuhan
akan uang semakin meningkat. Itu pasti. Karena zaman semakin maju dan
masyarakat menjadi lebih konsumtif dari tahun-tahun sebelumnya. Kabar buruknya
adalah, maraknya kasus bunuh diri karena besarnya tekanan keadaan. Mereka yang
memilih mengakhiri hidup ini disebabkan oleh ketatnya persaingan dalam
pekerjaan sehingga membuat depresi berat, besarnya kebutuhan akan uang, masalah-masalah
sosial, dan hubungan percintaan. Mereka yang tidak waspada otomatis akan
tersingkir. Pengalaman dan keahlian khusus sangat diutamakan dalam pekerjaan
pada tahun besar ini. Otomatis, mereka yang tidak mampu bersaing karena tak
punya cukup pengalaman dan keahlian akan tereliminasi. Dan, berakhir menjadi
pengangguran.
Kita beralih ke bagian Sayap Kiri. Bagian ini menggambarkan Golongan
Rohaniawan. Agaknya, pada tahun itu kebenaran-kebenaran yang ditutupi akan terungkap.
Nantinya akan ada dua kubu yang berkuasa, keduanya mendapatkan kekuatan yang
sama dari orang yang berkuasa saat itu, katakanlah Presiden. Kubu pertama
terdiri dari kumpulan-kumpulan orang penganut reliji utama, sedangkan kubu
kedua terdiri dari kumpulan-kumpulan orang penganut reliji tradisional (baca:
Kepercayaan).
Pada masa itu tidak akan ada lagi diskriminasi dan terhadap
reliji. Semua setara dan mendapat perlakuan hukum yang setara pula. Tidak ada
lagi yang namanya kekerasan terhadap umat beragama, semuanya saling megasihi.
Tampaknya pada masa ini, kehidupan relijius masyarakat jauh lebih baik daripada
kehidupan sosial mereka. Ini berbanding terbalik dengan kemajuan zaman, yang
mana zaman semakin maju dan teknologi makin canggih tapi masyarakat justru
tidak mendapat kedamaian.
Di sisi lain, kehidupan relijius yang selama ini
selalu panas justru menjadi penuh kedamaian pada tahun ini. Keyakinan dan
opitimisme para rohaniawan bahwa mereka pasti mampu menyeimbangkan kehidupan
sosial dengan kehidupan relijius masyarakat yang ternyata berjiwa rapuh.
Bagian terakhir adalah Sayap Kanan. Bagian ini menggambarkan
kondisi Golongan Pemerintah. Pada bagian ini digambarkan bahwa pemerintah
tengah memutar otak untuk menanggulangi kesenjangan masyarakat, maraknya kasus
bunuh diri, tindak asusila, perampokan, dan tindakan kriminal lainnya yang
meningkat pesat.
Pemerintah pun tak bisa bekerja sendiri, mereka nantinya akan
membutuhkan pihak-pihak yang notabene tidak berasal dari lingkungan hukum. Bisa
saja mereka berasal dari kalangan artis, pelajar, bahkan para pekerja kreatif
seperti penulis, komikus, content maker, dan lain-lain. Hukum pada masa ini
adalah hal yang dijunjung tinggi. Tidak ada lagi yang bisa mempermainkan hukum.
Apalagi membelinya dengan uang. Tampaknya pemerintah telah melihat masa lalu
sebagai pelajaran.
Akan datang masa, masih di tahun 2030, pemerintah akan mampu
meratakan kesejahteraan masyarakatnya. Ada satu orang/organisasi yang menjadi
pelopornya, sehingga pemerintah melihat itu dan pemerintah pun ikut turun
tangan.
.
Bacaan ini hanya sekedar bacaan. Tak lebih dari sebuah
cerita. Ramalan hanyalah permainan kata-kata. Tak ubahnya seperti ramalan cuaca.
Bisa saja terjadi, bisa saja tidak. Jadikan yang baik-baik sebagai doa. Sedangkan
yang buruk doakan semoga tidak pernah terjadi demikian adanya. Ramalan bukanlah
hal yang saklek dan tak bisa berubah. Tentu bisa. Dengan usaha yang maksimal,
doa, dan perbuatan baik, ramalan yang buruk pun bisa berubah menjadi baik,
sedangkan yang baik akan jadi semakin baik.
Oke, demikian tadi sedikit dari saya tentang gambaran yang
akan terjadi pada tahun 2030. Tolong jangan diambil serius ya, anggap saja
sebagai hiburan. Dan, terima kasih sudah singga di Biara Wicca.
Blessed be!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar