Jumat, 16 Maret 2018

Patron #2: Dewi Tiga Rupa

Merry meet ... Namaste ... Rahayu ...

Apa kabar Wiccan dan Witches? Semoga selalu baik dan penuh akan berkah. Pada kesempatan kali ini, aku ingin membahas tentang Dewi Tiga Rupa (Triple Goddess), mulai dari apa itu Dewi Tiga Rupa, siapa saja Dewi Tiga Rupa, dan pentingkah Dewi Tiga Rupa dalam Wicca. Oh ya, semuanya akan aku sampaikan berdasarkan pemahamanku sendiri. Jadi, aku tidak menggunakan referensi tertentu. Mungkin ada beberapa referensi, tapi tidak banyak.
Oke langsung saja.

Apa itu Dewi Tiga Rupa?

Dewi Tiga Rupa (Triple Goddess) adalah seorang dewi yang memiliki tiga aspek sekaligus, yaitu Dara-Bunda-Nenenda (Maiden-Mother-Crone) dan masing-masing aspek digambarkan sebagai satu sosok (dewi) yang sama.
Ini merupakan konsep dari Neopagan, yang mana menggambarkan tiga fase kehidupan seorang wanita yang disimbolkan sebagai "Triple Moon". Untuk pengertian lebih luasnya silakan cek wikipedia.

Siapa saja Dewi Tiga Rupa?

Seperti yang telah banyak diketahui, Dewi Tiga Rupa terdiri dari tiga aspek atau siklus kehidupan wanita, yaitu Dara, Bunda, Nenenda. Umumnya, dewi dengan aspek Dara/Perawan erat kaitannya dewi yang berhubungan dengan cinta, musik dan seni, keindahan, persahabatan, kemurnian, dan aspek lainnya. Untuk dewi dengan aspek Bunda/Ibu, umumnya erat kaitannya dengan dewi kesuburan, kelahiran, kemakmuran, perlindungan, kekuatan, kemurahan, kasih sayang, dan lain-lain. Sedangkan aspek Nenenda/Tetua, biasanya berkaitan dengan dewi yang behubungan dengan malam, kematian, kebangkitan, reinkarnasi, dunia bawah, pengetahuan, kebijaksanaan, dan lain-lain.
Dewi Tiga Rupa terdiri dari Diana, Hekate, Brigid, Inanna, Isis, Hathor, Freya, dan Parwati. Mereka semua adalah satu dewi yang memiliki tiga aspek sekaligus. Akan tetapi, Dewi Tiga Rupa yang paling umum adalah Diana dan Hekate, terutama di kalangan Wiccan dan penyihir. 
Sekedar tambahan, konsep Dewi Tiga Rupa itu berbeda dengan Trinitas ataupun Tiga Serangkai. Apa bedanya? Dewi Tiga Rupa adalah satu dewi dengan tiga aspek. Trinitas adalah satu orang dewi dengan tiga aspek sekaligus, yang mana masing-masing aspek memanifestasikan diri menjadi sosok dewi mandiri lalu bersatu membentuk trinitas. Sedangkan Tiga Serangkai adalah tiga dewi yang membentuk kelompok karena memiliki atribut/peran yang sama, namun tidak selalu tersusun dengan aspek Dara-Bunda-Nenenda.
Contoh Trinitas:
Saraswati-Lakshmi-Kali (satu dewi [Adi Shakti] yang mewujud jadi 3 sebagai shakti Trimurti),
Luna-Diana-Hekate (satu dewi yang mewujud jadi 3 sebagai penguasa 3 dunia),
Diana-Aradia-Hekate (satu dewi yang mewujud jadi 3 sebagai ratu penyihir).

Contoh Tiga Serangkai:
Lucina-Partula-Diana (seabagi dewi-dewi kelahiran),
Nyx-Selene-Asteria (sebagai dew-dewi yang merajai malam),
Artemis-Selene-Hekate (sebagai dewi-dewi bulan), 
Hekate-Demeter-Persefoni (seabagi sekumpulan dewi siklus musiman), 
Artemis-Athena-Hestia (sebagai sekumpulan dewi perawan abadi), 
Hathor-Isis-Nephthys (sebagai dewi pemakaman dan tiga wujud wanita), 
Bastet-Hathor-Sekhmet (sebagai kekuatan Dewa RA),
Aradia-Diana-Hekate (sebagai ratu penyihir).

Seorang dewi anggota Trinitas atau Tiga Serangkai belum tentu seorang Dewi Tiga Rupa, tapi seorang Dewi Tiga Rupa bisa menjadi anggota dari Trinitas ataupun Tiga Serangkai, seperti halnya Diana dan Hekate. Keduanya adalah Dewi Tiga Rupa secara mandiri, dan keduanya bisa dengan bebas bergabung dengan dewi lain dan membentuk Trinitas. Trinitas Aradia-Diana-Hekate adalah Trinitas Ratu Penyihir, karena ketiganya dianggap sebagai "Queen of Witches".



Kalau dalam Wicca sendiri, sejauh yang aku tahu, tidak ada pakem atau aturan yang saklek yang mengaharuskan aspek Maiden harus dewi ini, Mother harus dewi itu, dan Crone harus dewi ini atau itu. Sekali lagi, itu sejauh yang aku tahu. Kalau kalian tahu lebih jelasnya, tolong komentar di bawah.

Nah, sekarang aku akan mengutarakan siapa Dewi Tiga Rupa yang aku puja. Mereka dalah Aradia, Diana, dan Hekate. Ketiganya adalah Dewi Tiga Rupa, tapi kemudian bergabung membentuk Dewi Tiga Serangkai Ratu Penyihir. Semula, aku hanya fokus ke Aradia, lalu beralih ke Diana. Dan, saat aku semakin dalam mengenal Diana, ia memperkenalkanku pada Hekate. Aku tidak serta merta menerima Hekate, aku harus mempelajari dulu tentang dewi ini. Kemudian, Diana menegaskan bahwa antara ia, Aradia, dan Hekate itu tidak berbeda. Sejak saat itu aku merangkul keduanya, Diana dan Hekate sebagai dualitas yang seimbang, yang mana cahaya dan kegelapan berjalan dengan harmoni.

Pentingkah Dewi Tiga Rupa dalam Wicca?

Sejauh yang aku tahu, dalam Wicca tidak menekankan kalau para Wiccan harus memuja Dewi Tiga Rupa secara keseluruhan. Beberapa Wiccan berpendapat, bahwa kita bisa memilih hanya Dewi beraspek Perawan, beraspek Ibu, atau yang hanya beraspek Crone. Intinya kita bisa memilih salah satu aspek saja sebagai fokus pemujaan kita. Namun, ada beberapa Wiccan yang mengatakan kita bisa memilih dua aspek yang paling utama, yaitu Dewi beraspek Ibu dan Crone. Karena itu aspek yang paling cocok bagi Wiccan.

Dalam Wicca, Dewi yang utama atau dipuja secara universal adalah Diana (dan Cernunnos sebagai Dualitas). Tapi, bukan tidak mungkin kita memiliki Dewi lain dalam fokus pemujaan kita. Yang terpenting adalah, Dewi tersebut benar-benar memilih kita dan hati kita juga merasa terpanggil kepada-Nya. Karena dalam Wicca yang terpenting adalah suara hati dan tuntunan jiwa, bukan mengikuti tren atau arus utama. Adakalanya mengikuti arus utama (dalam hal ini memuja Diana) juga perlu dipertimbangkan, karena ini berhubungan dengan tradisi dan upaya mempertahankan esensi dari Wicca sendiri. Kita memutuskan mengikuti Wicca yang mana fokus utama pemujaannya adalah Diana dan Cernunnos, maka tidak ada salahnya kita mengikutti tradisi, agar esensi dari Wicca yang kita ikuti tidak kabur. Apalagi kalau kita memilih menjadi Eclectic Wicca. Kita boleh memilih dan memilah apa yang sesuai dengan kita, tapi kita juga harus mengikuti tradisi dan menjaga esensi dari Wicca itu sendiri.

Demikian tadi, sedikit uraian tentang Dewi Tiga Rupa. Semoga ini bermanfaat bagi kalian yang baru memulai perjalanan sebagai seorang Wiccan. Ingat, ini pandangan pribadiku, jadi kalian jangan hanya terpaku pada satu sumber saja. Cari sumber lain dan tentukan mana yang sesuai dengan jiwa kalian.
Thee shall remember and always fulfill these eight words, "ain't it harm none, do what you will." And in thy craft, thee shall concern the law of three times fold: whatever thee send out, it'll back three times three.

Blessed be!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer