Senin, 05 Februari 2018

MAGICK TODAY #3: HYMNUS DEA, Syair dan Pujian


Merry meet, Namaste, Rahayu...

Syair dan pujian adalah rangkaian kata-kata yang berisi pujian-pujian kepada Dewa/Dewi, dalam buku ini syair dan pujian hanya ditujukan kepada para Dewi dari berbagai mitologi. Syair dan pujian ini tidak memiliki tujuan yang lain selain memuji atau mengagungkan Sang Dewi sebagai yang hadir dalam berbagai rupa, Maiden-Mother-Crone. Berikut ini daftar syair dan pujian kepada para Dewi:

(1)
AFRODIT
Rambut kemerahan tergerai panjang berayun-ayun bagai api. Bibir merekah bagai mawar liar. Sungguh keindahan yang tiada banding.
Dialah cinta. Dialah kecantikan dan keindahan. Hadirnya di antara kita menciptakan hidup yang berwarna bagi kita. Terberkatilah mereka yang merasakan hadir Sang Dewi.
Siapa yang tak terpikat oleh indah paras. Siapa yang tidak jatuh hati pada kemolekan.
Dia berkuasa atas cinta kasih di Bumi. Dia berhak mendatangkan cinta pula mencabutnya. Begitulah sifat cinta. Kadang manis, kadang pahit. Kadang indah, kadang tragis. Dari dulu begitulah  cinta, rahasianya tak  terpecahkan.

(2)
AMATERASU
Dari timur Dia mengendarai kereta menarik mentari dengan gagak berkaki tiga. Bertakhta Dia di langit luas nan biru memancarkan kasih dan berkah dalam rupa cahaya. Ke barat Dia bertakhta membawa serta mentarinya. Namun kasih dan berkahnya akan selalu ada. Memang sudah begitu lingkarannya.
Dia mati dalam kegelapan bernama gerhana, namun kebangkitannya adalah kemutlakan. Cahaya kembali bersinar menghancurkan segala kegelapan yang menantang. 
Di mana Dia bisa ditemui. Hanya ada satu tempat di mana Dia berada. Tempat yang dekat namun tak tampak. Begitu besar hingga kita tak melihatnya. Dia di hati dan pikiran kita memberikan kecerahan hati juga pikiran.

(3)
ARADIA
Bintang dan kunang-kunang, angin dan awan, Dialah yang menguasai. Namun kita tak akan pernah tahu bagaimana dia memerintah mereka. Apa yang dia lakukan, kau tak akan mengerti. Teruslah mencoba untuk bertanya, tapi dia hanya akan bungkam hingga nanti kau akan menyadari bahwa ini sia-sia.
Kau tak punya daya untuk mengaturnya, karena dia adalah kebebasan. Dia bebas, memerintah seperti semesta yang tak pernah bicara.
Dia berkuasa di timur bersama sang udara. Dia memberikan belaian juga cambukan. Dia berkuasa di atas udara dan awan. Dia berkuasa di timur bersama sang udara. Dia mengatur bagai angin yang bebas.
Dengan napas yang kau hirup dan kau embuskan. Dia berada di sana, di dalam dadamu. Saat kita melalui jalan yang dilaluinya, kita akan mendapat kesejukan. Kau akan temukan kekuatan di dalam dirinya.
Percayai dan cintai dia  dengan hati dan jiwamu, karena dia ada dalam dirimu.
Suatu hari nanti angin tidak akan menerpamu. Napasmu tidak akan ada untuk menghidupimu, tapi janganlah merasa risau, dia ada untuk memberi napas kehidupan. Segalanya pasti akan berakhir pada akhirnya nanti, tapi di sanalah awal yang baru dimulai. Segalanya pasti berakhir, dan berganti segala yang baru.

(4)
ARIDA
Penjaga timur, ya Arida. Penguasa udara, ya Arida. Sumber inspirasi, ya Arida. Penjaga sumur matahari, ya Arida. Angkat busurmu, bidiklah ke depan. Arida bersama kita. Paculah kudamu bagai menunggang angin. Arida bersama kita. Jangan takut akan musuhmu. Arida bersama kita.
Tampak jelas di langit biru. Ada seekor elang membumbung tinggi. Mengudara dengan gagah. Memekik ia mengusir segala musuhnya. Kepak sayap coklat menghempaskan segala kejahatan. Badai akan berlalu di hadapannya bagaikan pusaran badai yang tertelan ke dalam lubang hitam. Sirna, sirna, sirna. Berjalanlah ke timur, bawa segala harapanmu. Carilah tanda darinya dengan sepenuh hati. Sehelai bulu elang itulah yang kaucari. Dapatkan itu sebagai berkahmu. Arida, Arida, Arida.

(5)
ARIANRHOD
Roda perak adalah arti namanya. Dialah bulan dan bintang. Dialah pungguk yang bijak. Musim salju adalah saat baginya menampakkan diri. Rambut putih keperakan. Kulit sepucat salju. Gaunnya putih dari kabut. Pungguk-pungguk menjadi tanda kehadirannya. Nyanyian pungguk yang menggenggam sebatang ivy. Membawa pesan dari Sang Dewi.
Janganlah takut ketika Dia hadir dalam wujud pungguk berwajah pucat. Pungguk yang agung membawa pesan kebijaksanaan. Engkau sedingin es, namun selembut embun. Datanglah pada kami pada musim salju ini. Datanglah bersama pungguk yang menyanyi. Biarkan kami menyaksikan bagaimana bulan  berganti dan bintang-bintang menari.
Arianrhod, Dewi berkulit pucat. Arianrhod, Dewi bergaun kabut. Arianrhod, Dewi sedingin salju. Dia Dewi perubah bentuk. Wujud lainnya adalah pungguk. Roda perak adalah arti namanya. Dialah bulan dan bintang. Dialah pungguk yang bijak. Musim salju adalah saat baginya menampakkan diri.

(6)
ARTEMIS
Bulan sabit menghiasi rambut indah tergerai. Sayapnya yang keemasan menaungi para pengikut setia. Langkahnya yang lincah bagai menjangan bertanduk emas. Busur dan panah selalu digenggam. Sebab Dialah yang menjaga alam liar. Dia pulalah yang memberkati para pemanah.
Ketika bulan sabit di langit, Dia adalah perawan suci. Ketika bulan bersinar penuh, Dia adalah Ibu yang penuh kasih. Ketika bulan mulai menghitam, Dia adalah wanita yang kebijaksanaan. Dia bisa memberikan berkah, namun juga menolaknya. Segalanya tergantung bagaimana manusia memperlakukannya.
Dia menolak hadirnya cinta, sebab ingin menjaga kemurniannya. Tidak ada yang mampu memaksanya untuk jatuh cinta. Dialah pelindung para wanita. Artemis yang indah dan perkasa. Segala sakit yang datang, serahkan kepada Dia. Sebab Dialah kesembuhan. Dialah obat bagi segala penyakit. Wanita hamil dan melahirkan alasan utama Dia hadir di Bumi. Gadis-gadis perawan adalah kesayangan baginya. Anak-anak yang terlantar berada dalam naungannya. Dialah pelindung para wanita dan anak-anak Artemis yang indah dan perkasa.

(7)
ATHENA
Pelindung daratan, Athena. Pelindung ksatria, Athena. Pelindung pengrajin, Athena. Wanita tangguh, Athena. Dia perawan yang mempertahankan kesucian. Menolak hadirnya cinta bersama Hestia dan Artemis. Dia teguh memegang sumpah, kemurnian adalah yang utama. Tombak dan tamengnya selalu memberkati para ksatria. Kebijaksanaannya bagaikan pungguk yang diam.
Mata kelabunya selalu mengawasi manusia. Mengingatkan mereka bila menuju jalan yang salah. Dia memberi anugerah namun dalam pula membatalkannya. Segalanya sesuai karma yang diperbuat para umat. Yang berbuat nista di kuil sucinya akan berakhir bagai Medusa. Yang menantang kemampuannya akan berakhir bagai Arachne. Namun yang setia akan diberkati dengan kemakmuran dan kelimpahan. Terpujilah, Athena!

Untuk versi lengkapnya, silakan unduh di sini.



Blessed be!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer