Puji Ilahi Agung, Bapa Angkasa,
Ilahi Mulia, Ibu Bumi...
Selamat sore, Wiccan? Apa kabar hari ini? Semoga selalu dalam kemuliaan-Nya...
Baiklah, pada hari ini aku mau membahas soal BUKU BAYANGAN atau bahasa kerennya Book Of Shadows atau biasa disebut Grimoire.
Buku Bayangan, Sebuah Jurnal ataukah Kitab Suci?
Untuk pertanyaan ini, jawabannya adalah : Buku Bayangan hanyalah sebuah buku catatan atau jurnal yang dijadikan sebagai pedoman bagi masing-masing Wiccan.
Perlu diketahui, bahwa Wicca itu tidak memiliki kitab suci. Tidak adanya kitab suci dalam agama Wicca berangkat dari akar terciptanya agama ini. Karena Wicca bukanlah Agama Langit, maka ia tidak memiliki: kitab suci sebagai pedoman, nabi, dan/atau rasul sebagai penyampai wahyu, maka Wicca dimasukkan ke dalam salah satu dari sekian banyak Agama Bumi yang berangkat dari kebudayaan dan kepercayaan para leluhur terhadap Dewa-Dewi, mantra, ritual, dan ilmu sihir yang ada di suatu tempat.
Baiklah, kembali kepokok masalah.
Buku Bayangan adalah sebuah buku catatan yang berisi catatan dari perjalanan setiap Wiccan. Biasanya Buku Bayangan berisi catatan mimpi, daftar mantra, petunjuk ritual, cara pembuatan ramuan, dan juga catatan tentang keilahian (Dewa-Dewi) yang diimani Wiccan tsb.
Kebanyakan Buku Bayangan itu dibuat sendiri oleh masing-masing Wiccan, tapi adakalanya beberapa Wiccan membeli Buku Bayangan yang ditulis oleh Wiccan lain. Tentunya harnya tidak akan murah. Aku menyarankan agar kalian para Wiccan pemula untuk membuat Buku Bayangan kalian sendiri. Soalnya perjalanan masing-masing Wiccan itu berbeda-beda. Setiap Wiccan punya pengalaman yang unik selama menjadi Wiccan dan tentunya itu hanya akan dialami oleh satu individu saja.
Sampai saat ini, aku sendiri sudah punya empat Buku Bayangan. Kenapa bisa jadi empat? Itu karena aku menulisnya di buku polos yang cuma ada beberapa halaman saja, makanya cepet habis dan ditambah lagi tulisanku besar-besar. Intinya sih boros.
Dari semuanya itu, kebanyakan berisi tentang catatan mimpiku yang sangat tidak biasa dan terkadang beberapa ada yang merupakan sebuah petunjuk atau pertanda. Sebagian lagi bersi tentang mantra-mantra yang kuciptakan sendiri. Kenapa aku membuat mantra sendiri? Karena tidak banyak referensi mantra yang original. Selain mantra, ada juga doa-doa untuk kebaktian atau pemujaan kepada Sang Ibu.
Oh ya, ngomong-ngomong soal Buku Bayangan, bagi seorang Wiccan, sangatlah penting untuk menyimpan rapat-rapat isi dari Buku Bayangan mereka dari orang non-Wiccan. Oleh karena itu, seorang Wiccan perlu untuk memberkati Buku Bayangan agar terlindungi secara rohani. Selain itu, tujuan pemberkatan Buku Bayangan adalah agar semua yang ada dalam buku tersebut dapat menjadi jawaban atas pertanyaan kita dan menjadi pertolongan saat kita membutuhkan bantuan.
Hmm, karena mantra pemberkatan kepada Buku Bayangan cukup panjang, dan berhubung aku mulai dikerubuti nyamuk gegara belum mandi, rencananya aku akan membagikan mantra itu di postingan berikutnya.
Kalau ada yang ingin bertanya silakan komen di kotak komentar di bawah. Kalau aku tahu jawabannya, dengan senang hati akan aku jawab, tapi kalau tidak, mohon dimaklumi... heheheh :p
Puji Ilahi Agung, Bapa Angkasa,
Ilahi Mulia, Ibu Bumi...
Apakah menurut Anda, Wiccan ini sama dengen kejawen di tanah Jawa? Karna beberapa buku yg saya baca (baru sepintas) dan bbrp film mengenai witchcraft baik tutorial, documenter maupun tv series atau movie, selalu ada kata "Believer" yg mgk mengartikan kepercayaan.. seperti kita tahu di Indonesia sendiri terutama masyarakat Jawa mgk menganut kepercayaan pada Tuhan klo blh diartikan dg mksd lain mgk kejawen itu tadi.. Selain itu ada bbrp kemiripan diantaranya spt.. spell mgk sama dengan mantra, dan sama2 ada ritual.. Apakah Wiccan kalau di Jawa ini sama dengan Kejawen? Maaf sebelumnya sy bukan bermaksud memjurus pada sesuatu.. hanya mencoba lbh memahami arti/makna dari "believer" tadi..
BalasHapusMerry meet...
HapusMemang ada beberapa kemiripan antara Wicca dan Kejawen terutama pada bagian bahwa manusia itu tercipta dari lima elemen (air, api, tanah, angin, dan roh), kemudian Wicca juga mengenal yg namanya 4 penjaga penjuru sama seperti Kejawen; dan keduanya juga sama-sama menghormati alam sebagai Ibu Bumi. Tapi, sebagai yg juga pernah mempraktikkan Kejawen, kesamaannya hanya pada fondasi itu saja.
Selain mirip dengan Kejawen, Wicca juga memiliki beberapa poin yang sama dengan Sunda Wiwitan, tapi itu juga pada fondasi dasar saja, seperti merayakan hari panen dan memuja dewi padi (Demeter/Ceres/Sri). Beberapa praktisi juga ada yg mengatakan kalau Wicca itu juga memiliki beberapa kesamaan dengan agama Bali.
Tapi tidak semuanya sama plek-plek. Baik Kejawen, Sunda Wiwitan, dan agama Bali memiliki filosofi yg berbeda dengan Wicca.